JAKARTA, SERVIAMNEWS.com- Para Suster Ursulin, bapak, dan ibu guru Kepala /Wakil Satuan Pendidikan dari Kampus Regio DKI Jakarta dan Jawa Barat mengikuti School Leadership Essential Course (SLEC) Tahap IV di Wisma Samadi Klender, Jakarta Timur, Senin-Kamis, 23-26/9. Pelatihan yang menggandeng International Test Center (ITC) ini merupakan rangkaian lanjutan dari kegiatan SLEC Tahap III yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tahun awal tahun 2019.
Pelatihan membahas dua topik utama yaitu Critical Thingking dan Coaching. Materi Critical Thingking dibawakan oleh narasumber dari ITC yakni Mr. Damon Anderson. Sedangkan materi coaching dibawakan oleh Anggota Badan Akreditasi Nasional yaitu Ibu Itje Chodidjah. Selama pelatihan juga hadir pihak dari ITC yaitu Jenny Lee, Victor Chan, dan Tonny Arbianto.
Acara dibuka resmi oleh Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin (PYPU), Sr Ferdinanda Ngao, OSU. Dalam sambutannya, Sr. Ferdinanda mengucapkan bahwa SLEC sudah diadakan mulai dari tahap I-IV. Dan tahun ini merupakan tahun terakhir dari penyelenggaraan SLEC. “Banyak hal yang sudah kita dapat, kita patut bersyukur karena Bu Jenny dan Pak Victor sudah mencarikan kita narasumber yang hebat,” kata Sr Ferdinanda.
Adapun tujuan dari penyelenggaraan SLEC ini, lanjut Sr Ferdinanda, agar leadearship kita dapat semakin berkembang. Selama 3 hari, kepala sekolah dan calon kepala sekolah akan dibantu untuk meningkatkan profesionalitas sebagai pemimpin. “Ursulin mau pemimpin yang tidak hanya asal jalan saja, dalam proses kita harus gali critical thingking dan coaching,” tegas Sr Ferdinanda.
Kedua materi yaitu critical thinking dan coaching merupakan materi inti belajar abad 21. Kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam membuat kesimpulan dan mengambil keputusan. Sedangkan, coaching sangat penting dalam pengembangan potensi orang-orang yang akan kita pimpin. “Gaya kepemimpinan kita tidak hanya dari atas ke bawah tapi lebih kepada bermitra atau bersahabat. Coaching itu mentoring. Jadi kedua materi ini bermuara pada pemberdayaan orang-orang dan ini tanggung jawab kita bersama,” ungkap Sr Ferdinanda.
Leader yang Profesional
Sementara itu, selama 3 hari Ibu Jenny akan memandu jalannya pelatihan. Menurut Ibu Jenny, sebagai sebuah lembaga pendidikan kita harus menjadi leader yang baik dan professional. Dan seorang leader harus memiliki visi. Tanpa visi, seorang pemimpim tidak akan bisa membawa orang yang berada dibawahnya.
Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini sekolah-sekolah Ursulin dapat menjadi training center. Ke depan, akan banyak orang yang ingin belajar dari Sekolah Ursulin. Tahun 2020, diharapkan sudah membangun dan membentuk diri sebagai learning organisasi. “Kita akan belajar memahami mengenai critical thingking dan coaching. Dua tema ini bukan cuma ngetop sekarang saat pelajaran abad 21, tapi itu sudah ada sejak di Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,” kata Ibu Jenny.
Selama pelatihan, para peserta akan dibagi ke dalam kelompok. Mereka akan mengerjakan beberapa tugas. Dalam sesi coaching, peserta akan melakukan praktek bersama 3 orang masing-masing berperan sebagai coach,coochie, dan observer untuk membicarakan satu kasus atau kejadian. Di akhir acara, beberapa suster dan peserta mengungkapkan refleksi singkat pribadinya. Acara lalu ditutup dengan pembagian sertifikat.
Aprianita Ganadi
Serviam
CILEMBER, SERVIAMNEWS.com– Serviam Camp VI Regio DKI Jakarta-Banten dan Jawa Barat resmi dibuka oleh Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin (PYPU) Sr. Ferdinanda Ngao, OSU, di Citra Alam Riverside, Cilember, Jawa Barat, Rabu, 18/9. Acara bertajuk “Let’s Hold Hand and Jump Together” ini juga dihadiri oleh Ketua II Regio DKI Jakarta-Banten, Sr Ingrid Widhiningsih, OSU, Ketua II Regio Jawa Barat, Sr. Maria Theresia Sani, OSU, Ketua II Regio Jawa Timur dan Jawa Tengah, Sr.Hilda Sri Purwaningsih,OSU dan Ketua II Regio Flores, Sr. Regina Supraptiwi, OSU. Serviam Camp merupakan kegiatan rutin pertemuan siswa –siswi tingkat Sekolah Dasar yang diselenggarakan oleh Sekolah-Sekolah Ursulin.
Dalam acara yang diselenggarakan 18-20 September ini anak-anak akan berproses bersama. Mereka datang dari 8 sekolah Ursulin yang berada di Regio DKI Jakarta-Banten dan Jabar. Setiap sekolah mengirimkan 24 peserta masing-masing 12 orang putra dan 12 orang putri dengan 2 guru pendamping. Para peserta datang dari Kampus Santa Maria Jakarta, Kampus Santo Vincentius Jakara, Kampus Santa Ursula Jakarta, Kampus Santa Theresia Jakarta, Kampus Santa Ursula BSD, Kampus Santa Angela Bandung, Kampus Santa Ursula Bandung, dan Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi.
Melompat Maju bersama
Tema Serviam Camp 2019 menggunakan gambar binatang katak karena sesuai filosofinya, katak selalu melompat bersama-sama. Begitu pula dengan anak-anak yang dengan riang mampu melompat maju ke depan bersama. Mereka diharapkan mampu berpikir positif untuk kemajuan diri sendiri dan dapat bekerjasama sesuai dengan semangat Serviam.
Menurut ketua panitia acara, Sr Theresia Ike Rachmadianawati, OSU, selama Serviam Camp ada 3 kegiatan utama. Kegiatan pertama, panitia sudah bekerjasama dengan Sekolah Madrasah di sekitar Citra Alam Riverside. Peserta Serviam Camp akan melalukan kegiatan bersama dengan 100 anak-anak dari Sekolah Madrasah. Anak-anak akan mengundang dan menjemput teman-temannya dari Sekolah Madrasah untuk masuk bersama ke Citra Alam Riverside. Mereka akan membuat mading dan gelang persahabatan.
“Tujuannya agar anak-anak dapat berteman dengan siapa saja meski dengan agama yang berbeda. Juga mengajarkan mereka untuk saling berbagi, memperluas perkenalan dari berbagai macam kalangan,” kata Sr. Ike.
Kegiatan kedua, anak-anak bersama ketua RT setempat akan melakukan aksi bakti sosial membagi sembako kepada warga sekitar. Anak-anak dapat melihat dan mengenal lingkungan yang berbeda dari lingkungan tempat tinggal mereka. Kegiatan ketiga yaitu master chef junior, anak-anak memasak sendiri sayur sop untuk makan malam. Mereka diharapkan dapat mengenal prosesnya mulai dari menerima sayur, mencuci sayur, memotongnya, memasak, lalu makanan jadi, hingga sampai dimakan.
“Kami prihatian, karena sekarang anak-anak semua serba instan, apalagi sekarang semua bisa pesan secara online, jadi ada sebuah proses yang hilang. Dimana anak-anak sudah tidak biasa lagi menyusun menu, belanja ke supermarket, apalagi memasak,” cerita Sr Ike. Selain 3 kegiatan utama masih ada beberapa kegiatan lain seperti Angela Session, membuat refleksi bersama, Api Unggun, dan Misa.
Sarana Latihan Anak
Sementara itu, dalam sambutan pembukaan, Sr Ferdinanda mengatakan bahwa tema Serviam Camp VI 2019 sangat relevan dengan pidato Presiden Jokowi yang mengajak kita semua melompat bersama ke era baru. Anak-anak Sekolah Ursulin sudah memiliki dan menunjukkan bakat serta potensi yang luar biasa. Untuk itu, tantangan kita semua di dunia pendidikan, untuk melompat menuju suatu hal yang baru.
Serviam Camp VI, lanjut Sr Ferdinanda, merupakan sarana latihan bagi anak-anak untuk menempa diri menjadi pribadi yang melayani, berintegritas, berani melawan arus, berbelas kasih, memiliki prestasi tinggi, dan memiliki semangat kerjasama yang kokoh. “Kita perlu sadar bahwa kita hidup untuk orang lain, semua potensi yang kita punya harus kita berikan untuk kebahagiaan orang lain. Banyak orang dilayani, kita harus sebaliknya yaitu melayani,” kata Sr Ferdinanda.
Tidak lupa, Sr Ferdinanda mengajak anak-anak untuk berani tidak mencontek, berani melawan korupsi, berani melawan hoax dan bullying. Anak-anak Sekolah Dasar Ursulin harus memiliki hati yang berbelas kasih tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan. “Besar harapan kami, kalian makin tumbuh menjadi manusia Indonesia yang berkualitas pada masa datang, dan berikan yang kalian punya demi kemajuan bangsa dan negara,” ungkap Sr Ferdinanda.
Aprianita Ganadi
CIMACAN, SERVIAMNEWS.com – Para Suster Ketua III dan Koordinator Kampus Sekolah Ursulin Se-Indonesia hadir mengikuti pertemuan “Pemantapan Ketua III dan Koordinator Kampus”, di Via Renata, Cimacan, Jawa Barat, Selasa-Jumat, 23-26 Juli 2019. Acara dibuka resmi oleh Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin (PYPU), Sr Ferdinanda Ngao, OSU.
Dalam sambutannya, Sr. Ferdin menuturkan bahwa, setiap kampus memiliki catatan penting untuk keberlangsungan setiap unitnya masing-masing. “Kita akan menuju 5 tahun kedepan, yaitu tahun 2020-2025, untuk itu pembenahan dalam berbagai hal harus kita lakukan. Pertemuan Ketua III ini merupakan pemantapan dan kesiapan kita untuk berjalan lebih cepat ke depan,” kata Sr. Ferdin
Kemudian, Sr Ferdin memberi contoh seperti Bapak Jokowi yang mengajak kita untuk berlari cepat menanggapi tuntutan zaman yang juga berubah cepat. Begitu pula, dalam bidang pendidikan, kita harus memiliki budaya kepemimpinan baru. Untuk itu, selama 3 hari, para narasumber akan berproses bersama kita. “Mari kita cermati agar materi –materi ini dapat menolong kita untuk memahami konsep kepemimpinan,” ajak Sr. Ferdin.
Sementara itu, pada hari pertama dan ketiga pertemuan, hadir sebagai narasumber yaitu Bapak Teguh Santoso, SE, MM yang membawakan materi “Struktur Organisasi, Uraian Pekerjaan dan Key Performance Indicator”. Sedangkan pada hari kedua pertemuan hadir sebagai narasumber yaitu Bapak Fidelis Waruwu, M.Sc. Ed yang membawakan materi “Servant Leadership, Komunikasi Efektif, dan School Culture”.
Aprianita Ganadi
Serviam
Semoga kekuatan dan hiburan Roh Kudus menyertai Anda semua, agar tabah serta teguh dan setia menjalankan tugas yang telah dipercayakan kepada Anda. (Prakata Nasehat 3-4)
Bertindaklah, majulah, percayalah, berusahalah, yakinlah, berserulah kepada-Nya dengan segenap hati anda. Anda tentu akan menyaksikan hal-hal yang mengagumkan bila anda mengarahkan segalanya demi kemuliaan Allah dan kebahagiaan jiwa-jiwa. (Nasehat Santa Angela 17-18).
Permulaan yang baik tidak cukup tanpa ketahanan. Bertekunlah sampai akhir.
JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Para Suster, bapak dan ibu guru agama beserta Kepala Satuan Pendidikan Kampus Ursulin di Regio DKI Jakarta dan Regio Jawa Barat hadir mengikuti workshop “Pengembangan Materi Pendidikan Agama Katolik” di Aula TK Santa Maria, Jakarta Pusat. Workshop diselenggarakan pada hari Kamis-Sabtu, 16-18 Mei 2019. Dra. Liria Tjahaja, M.SI bertindak sebagai narasumber. Ia adalah Ketua Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Atma Jaya.
Para peserta datang dari Kampus Santa Ursula Jakarta, Santa Theresia Jakarta, Santa Angela Atambua, Santa Ursula Baucau Timor Leste, Santa Maria Jakarta, Santo Vincentius Jakarta, Santa Ursula Bandung, Santa Angela Bandung, dan Yuwati Bhakti Sukabumi. Pada hari pertama workshop, setiap kampus dibagi dalam beberapa kelompok. Mereka berdiskusi mengenai harapan dan problematika dalam pendidikan Agama di kampus masing-masing.
Penggalian tentang harapan dan problematika yang diungkapkan oleh peserta sejalan dengan Panduan Pengembangan Materi Pendidikan Agama Katolik yang telah disusun oleh Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin. Oleh karena itu para peserta diajak untuk mendalami panduan yang telah disusun. Selanjutnya dalam kelompok masing-masing kampus para pendidik ini diajak untuk menyusun rencana pengembangan materi Pendidikan Agama yang kontekstual dan berkesinambungan.
Pendidikan Agama yang diberikan di kampus Ursulin diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan tentang agama kepada peserta didik, tetapi juga bersifat kontekstual. Dengan demikian Pendidikan Agama dapat menjadi sarana yang membantu peserta didik untuk berjumpa dengan Allah. Perencanaan itu dituangkan oleh para peserta workshop dalam bentuk Silabus dan RPP.
Serviam
PACET, SERVIAMNEWS.com– Para Suster Ursulin, bapak dan ibu guru agama beserta Kepala Satuan Pendidikan Kampus Regio Jawa Tengah-Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT) hadir mengikuti workshop “Pengembangan Materi Pendidikan Agama Katolik” di Panti Samadi Bintang Kejora, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis-Sabtu, 2-4 Mei 2019. Hadir sebagai pembicara yaitu Ketua Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Atma Jaya Dra. Liria Tjahaja, M.SI.
Workshop ini diselenggarakan karena Pendidikan Agama Katolik merupakan salah satu bidang pendidikan yang paling strategis untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai religiositas dan humaniora. Pendidikan Agama Katolik di sekolah-sekolah Ursulin menjadi “roh pengikat” seluruh kegiatan pembelajaran dalam upaya membentuk pribadi peserta didik yang tidak saja kompeten dalam menghadapi perubahan namun juga memiliki karakter yang sejalan dengan nilai-nilai Kristiani.
Dalam Workshop, Ibu Liria mengajak agar para pendidik selalu mengupayakan agar segala proses dalam Pendidikan Agama Katolik dapat menjadi gerakan bersama yang mengacu pada cita-cita pendidikan Ursulin secara menyeluruh. Dengan demikian, Pendidikan Agama Katolik di sekolah tidak menjadikan peserta didik sekedar mampu menjadi orang beragama melainkan untuk mengarahkannya menjadi orang beriman yang mampu menghayati imannya dalam kesaksian hidup sehari-hari.
Serviam
JAKARTA, SERVIAMNEWS.com- Para Pemimpin Komunitas dan Bendahara Komunitas mengikuti pertemuan ekonom Regio DKI Jakarta dan Jawa Barat di Ruang Rapat Kampus Santa Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 5 April 2019. Pertemuan ekonom Regio DKI Jakarta dan Jawa Barat merupakan pertemuan keempat. Sebelumnya, pertemuan pertama telah diadakan di Yayasan Satya Bhakti, pertemuan kedua di Yayasan Sancta Ursula, dan pertemuan ketiga di Regio Jawa Timur.
Hadir sebagai narasumber yaitu Konsultan Pajak Bapak Darmadi dan Pengawas Yayasan Sr. Chresensiana Lestari, OSU. Hadir juga Provinsial Ursulin Indonesia Sr. Agatha Linda Chandra OSU. Acara dibuka oleh Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin, Sr. Ferdinanda Ngao, OSU. Dalam sambutannya, Sr. Ferdin mengucapkan selamat datang kepada para suster yang hadir dan selamat berproses mengikuti pertemuan hingga akhir.
Salam Serviam!
Aprianita Ganadi
“Permulaan yang baik tidak cukup tanpa ketahanan. Maju dan bertekunlah sampai akhir” (Nasehat Santa Angela Merici)
Marilah kita berdoa bagi para pendidik yang mempersiapkan pelaksanaan ujian dan para murid yang akan menjalani Ujian Akhir Nasional tingkat SD, SMP, SMA, SMK di semua Kampus Pendidikan Ursulin Indonesia.
☩ Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus , amin
Tuhan Bapa yang Maha Kasih,
Kami berhimpun memohon pendampingan-Mu bagi para pendidik yang mempersiapkan pelaksanaan ujian dan setiap murid yang akan menghadapi Ujian Akhir Nasional.
Bimbinglah mereka dengan Terang Roh Kudus-Mu.
Berkatilah setiap usaha,
Anugerahilah kesehatan, semangat dan ketekunan dalam seluruh proses dari awal hingga akhir.
Tuhan Engkaulah Andalan kami,
Engkaulah kekuatan, pada-Mu kami bersandar.
Amin.
☩ Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus , amin
SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com- Pada Kamis-Sabtu, 7-9 Februari 2019 para Suster Ursulin, bapak, dan ibu guru Kepala Satuan Pendidikan dari Kampus Regio DKI Jakarta dan Jawa Barat mengikuti School Leadership Essential Course (SLEC) Pelatihan Kepemimpinan Tahap III di Kampus Yuwati Bhakti, Sukabumi, Jawa barat. Pelatihan yang menggandeng International Test Center (ITC) ini merupakan rangkaian lanjutan dari kegiatan SLEC Tahap II yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tahun 2018.
Pelatihan membahas tiga topik utama yaitu Financial Literacy, Language Literacy, dan Digital Literacy. Materi Financial Literacy dibawakan oleh Jenny Lee & Victor Chan, Language Literacy dibawakan oleh Hafilia R. Ismanto, dan materi Digital Literacy dibawakan oleh Tonny Arbianto.
Dalam sambutannya, Ibu Jenny menuturkan bahwa kekuatan literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi bagaimana kapasitas kita dalam mengimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. “Agar kita bisa nyambung berkomunikasi dalam era kekiniaan, maka dibutuhkan ketiga literasi tersebut. Literasi akan sangat banyak membantu kita, jadi jangan khawatir jika kita tidak bisa memahami ketiga bidang tersebut, karena kita dapat pelajari bersama-sama,” kata Ibu Jenny.
Seusai pemaparan mengenai ketiga literasi tersebut, setiap peserta berkumpul bersama sesuai Yayasan atau kampus masing-masing. Peserta menulis kegiatan atau aksi nyata mengenai Financial Literacy, Language Literacy, dan Digital Literacy yang harus segera dilaksananan di kampus masing-masing. Di akhir acara, beberapa suster dan peserta mengungkapkan testimoni singkatnya. Acara lalu ditutup dengan pembagian sertifikat.
Aprianita Ganadi