JAKARTA, SERVIAMNEWS.com – Ikatan Alumni Serviam Indonesia (IASI) mengadakan Serviam Charity Christmas Market di Borobudur Backyard Garden, Hotel Borobudur Jakarta pada tanggal 22-24 November 2024. Serviam Charity Christmas Market resmi dibuka oleh Ibu Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Jumat, 22 November 2024. Kehadiran Ibu Veronica membawa semangat kebersamaan dan mendukung tujuan mulia acara ini.

Adapun tujuan acara Serviam Charity Christmas Market yaitu untuk pendanaan Ursuline Scholarship Foundation dan Pengembangan Sekolah di daerah. Acara menampilkan lebih dari 100 booth, mulai dari food & beverage hingga non-food items seperti fashion, beauty, dan craft. Acara juga dimeriahkan oleh lebih dari 3.000 pengunjung, termasuk para alumni Serviam bersama keluarga dan sahabat. Kegiatan melibatkan para alumni dari Kampus Ursulin Regio DKI Jakarta dan Banten yaitu Kampus Ursulin Santa Ursula Jakarta, Kampus Ursulin Santa Theresia, Kampus Ursulin Santa Maria, Kampus Ursulin Santa Ursula BSD, dan Kampus Ursulin Santo Vincentius.

IASI adalah Ikatan alumni dari sekolah-sekolah Ursulin seluruh Indonesia dan dilatarbelakangi dengan niatan untuk menerapkan nilai-nilai Serviam (Saya Mengabdi) yang sudah ditanamkan sejak di bangku sekolah, dalam melayani sesama khsususnya di bidang sosial kemanusiaan. Semangat Serviam adalah pembentuk kepribadian yang luhur dalam keseharian, terutama kepedulian kepada sesama.para alumni kemudian secara resmi membentuk perkumpulan IASI pada 17 Agustus 2021.Berbagai kegiatan akan dilakukan guna melayani sesama khsususnya di bidang sosial kemanusiaan. Sampai saat ini, ada lebih dari 100.000 alumni dengan rentang usia 19-80 tahun dan 90% berdomisili di Indonesia.

Aprianita Ganadi

Ikatan Alumni Serviam Indonesia: https://alumniserviam.org/

JAKARTA,SERVIAMNEWS.com – Kampus Ursulin Regio DKI Jakarta- Banten menyelenggarakan Perlombaan dan Olahraga bersama Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan bertajuk “Serviam Forever, Insieme Together” di Kampus Ursulin Santa Ursula, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, Sabtu, 4 Mei 2024. Acara diikuti oleh 5 Kampus Ursulin Regio DKI Jakarta –Banten yaitu Kampus Ursulin Santa Maria Jakarta, Kampus Ursulin Santa Ursula Jakarta, Kampus Ursulin Santa Theresia Jakarta, Kampus Ursulin Santo Vincentius Jakarta, dan Kampus Ursulin Santa Ursula BSD.

Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dari semua unit membaur bersama mengikuti aneka kegiatan seperti senam bersama dan penampilan yel-yel dari masing-masing kampus. Tidak itu saja, acara juga diisi oleh aneka lomba seperti futsal, voli, tarik tambang, memasak, dan estafet karet gelang. Dalam sambutannya, Bapak Sumardi selaku ketua panitia menuturkan acara Serviam Forever, Insieme Together artinya kita semua memiliki semangat kesatuan dan kekeluargaan sebagai tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Kampus Ursulin Regio DKI Jakarta – Banten.

“Kita semua disini adalah teman-teman seperjuangan. Untuk itu, mari kita semua untuk saling mengenal dan saling menyapa satu sama lain. Terima kasih kepada panitia mulai dari Kepala Satuan Pendidikan unit SMP dan SMA yang menjadi panitia inti, para guru olahraga, dan keluarga besar Kampus Ursulin Santa Ursula BSD yang bersedia menjadi tuan rumah,” kata Pak Mardi.

Sementara itu, Sr. Edith Watu, OSU Ketua II Regio DKI Jakarta –Banten dalam sambutannya mengatakan salah satu enam nilai dasar Serviam yaitu persatuan. Untuk itu, acara Serviam Forever, Insieme Together ini diadakan sebagai salah satu bentuk nyata kita dalam menjalankan nilai – nilai Serviam. “Setelah rapat, lalu dicari kegiatan apa yang sifatnya ringan lalu tercetuslah ide untuk memuat kegiatan olahraga bersama dan perlombaan, “kata Sr. Edith, OSU.

Acara kemudian dibuka secara simbolis oleh Sr. Edith, OSU dengan memukul gong. Setelah itu, para peserta masing-masing mengikuti lomba yang telah ditentukan. Acara ditutup dengan pembagian hadiah bagi para pemenang, menyanyikan lagu Insieme dan makan siang bersama.

Aprianita Ganadi

MALANG, SERVIAMNEWS.com – Serviam Camp VII Regio Jawa Tengah dan Jawa Timur bertajuk “Cerdas, Berani, Gembira” resmi dibuka di Kampus Ursulin Cor Jesu, Malang, Jawa Timur, Rabu, 6 Maret 2024. Acara dihadiri 200 anak-anak dari Sekolah Ursulin Regio Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka datang dari SDK Santo Bernardus Madiun, SDK Maria Assumpta-Klaten, SDK Cor Jesu Malang, SDK Santa Maria Surabaya, SDK Santa Maria Sidoarjo. Masing-masing perwakilan sekolah mengirim 20 orang siswa dan 20 orang siswi. Dalam acara pembukaan, setiap sekolah menunjukkan kebolehannya menari dan menggunakan pakaian daerah. Serviam Camp merupakan kegiatan rutin pertemuan siswa –siswi tingkat Sekolah Dasar yang diselenggarakan oleh Sekolah-Sekolah Ursulin.

Dalam acara, yang diselenggarakan 6 – 8 Maret 2024 anak-anak berproses bersama. Mereka dibagi ke dalam 20 kelompok dengan masing-masing 1 kelompok berisi 10 orang yang terdiri dari peserta lintas kampus Adapun tujuan dari Serviam Camp VII yaitu untuk memupuk rasa persahabatan dan persaudaraan antar peserta, baik antar lima sekolah Ursulin regio Jawa Tengah – Jawa Timur, maupun dengan siswa dari sekolah lain. Dalam sambutannya, Ibu Lucia Yutri Yaningtyas, Ketua Panitia acara menuturkan cerdas yaitu anak-anak zaman sekarang sudah menggunakan gadget, jadi mereka harus cerdas dalam menggunakan gadget, menggunakan untuk kegiatan yang positif.

Kemudian berani untuk mencari informasi, berani untuk membuat video atau karya dan membagikan informasi kepada orang lain, dan berani mewawancarai orang lain. Sedangkan gembira, kami bersama lima sekolah gembira mengikuti seluruh rangkaian acara Serviam Camp VII. Acara kemudian dibuka oleh Sr. Maureen Damayanto, OSU – Sekretaris Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin secara simbolis dengan memukul gong. Kemudian melepaskan 5 burung merpati oleh 5 Kepala Satuan Pendidikan dari masing-masing sekolah.

Aprianita Ganadi

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com – Sebanyak 100 peserta yang terdiri dari Pengurus Yayasan, Kepala Satuan Pendidikan TK –SD-SMP-SMA-SMK, Kepala Program Studi dari Kampus Ursulin di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Timor Leste mengikuti Leadership Development Program di Kampus Ursulin Santa Ursula, Jalan Pos No.2, Jakarta Pusat 29 Februari -2 Maret 2024.  Hadir sebagai narasumber yaitu A.C. Mahendra K. Datu – Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta, A.M. Lilik Agung – Pengelola dan Senior Trainer di Galeri Human Capital (HC) , dan Santi Djiwandono – Praktisi Komunikasi.

Adapun A.C. Mahendra K. Datu menyampaikan materi mengenai Strategic Management, Manajemen Resiko Umum, Berpikir Kritis – Berpikir Sistem – dan Strategik. Sedangkan A.M. Lilik Agung memberi materi mengenai Strategic Management, Pemimpin Sebagai Komunikatior Organisasi, dan Memimpin Perubahan. Sementara, Santi Djiwandono memaparkan materi mengenai Identifikasi Isu Komunikasi, Membangun Keterampilan Berkomunikasi, Membangun Engagement Komunikasi dengan Stakeholders, dan Simulasi Dialog “Jumpa Pers”.

Leadership Development Program adalah kegiatan yang diadakan bersama antara Komisi Pendidikan Ursulin dan Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin. Acara dibuka secara simbolis oleh Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin, Sr. Hilda Sri Purwaningsih, OSU, dan ditutup oleh Ketua Komisi Pendidikan Ursulin, Sr. C. Fitri Murniati, OSU. Selama acara, para peserta duduk dalam kelompok yang berisi enam orang.

Aprianita Ganadi

JAKARTA, SERVIAMNEWS,com- Chief Executive Officer PT Semesta Cipta Lab Indonesia, Anugerah Biji Sembada melakukan serah terima program sistem informasi manajemen yang di beri nama URSA (Ursuline School System of Academic) kepada Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin, Sr. Ferdinanda Ngao, OSU, di Wisma Ursulin, Jumat, 5 Mei 2023. Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin yang berperan dalam mengarahkan, mengkoordinasi, serta mendukung penyelanggaraan pendidikan di ketiga-belas Yayasan Pendidikan Ursulin.

Sistem informasi manajemen sekolah dirancang untuk membantu sekolah dalam mengelola informasi terkait dengan siswa, pegawai, kurikulum, keuangan, fasilitas, dan lainnya secara terintegrasi dan efektif. Dengan adanya sistem informasi manajemen sekolah, informasi yang diperlukan dapat diakses dengan mudah dan cepat, sehingga manajemen sekolah dapat terbantu membuat keputusan yang tepat dan akurat. Melalui sistem ini diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan, meningkatkan produktifitas dan kinerja, dan meningkatkan kualitas pelayanan.

Sementara itu, pada Hari Sabtu, 6 Mei 2023 diadakan peluncuran yang ditandai dengan log in URSA oleh Sr. Ferdinanda, OSU. “Bagi pendidikan Ursulin, peluncuran URSA artinya kita masuk ke dalam babak baru. Kami harap semua dapat memanfaatkan URSA untuk menghadapi masa depan. Semoga dengan hadirnya URSA dapat memperkuat posisi sekolah Ursulin sebagai sebuah institusi pendidikan yang terdepan. Mari kita bergandeng tangan dengan penuh cinta dan kesetian membesarkan URSA,” kata Sr. Ferdinanda, OSU.

URSA sendiri adalah sebuah nama yang diambil dari gugus bintang URSA MINOR. Letak gugusan bintang URSA MINOR yang selalu berada di atas cakrawala di garis lintang utara melambangkan arah yang akan kita tuju bersama-sama. URSA melambangkan cita-cita yang luhur setinggi bintang di langit. URSA juga merujuk pada nama Ordo Santa Ursula

Aprianita Ganadi

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com – OSIS SMPK Cor Jesu Malang menyelenggarakan kegiatan bersama “Insieme” SMP Ursulin Provinsi Indonesia yang ke tiga yaitu “Cetury” (Welcome to Our Story) secara virtual, Sabtu, 15 April 2023. Acara bertajuk “Impactful Generation” ini diikuti oleh seluruh pengurus OSIS dari 18 SMP Ursulin Provinsi Indonesia yang masing-masing sekolah mengirimkan perwakilan sebanyak 20 siswa. Welcome to Our Story (Cetury) merupakan kegiatan tahunan secara daring yang diadakan oleh Sekolah Ursulin di Indonesia.

Sebagai pengurus OSIS perlu untuk bisa menjadi teladan bagi teman-teman sebayanya. Harapannya dengan diadakan kegiatan ini dapat menjadi motivasi setiap pengurus OSIS sekolah-sekolah Ursulin menjadi generasi yang berdampak positif bagi sekitarnya, serta dapat melaksanakan nilai-nilai serviam dengan baik di setiap tugas yang dipercayakan.

Hadir dalam acara Kepala Satuan Pendidikan SMPK Cor Jesu Malang, Sr. Dafrosa Noni, OSU. Dalam sambutannya, Sr. Rosa mengucapkan selamat kepada para peserta karena kegiatan Cetury merupakan kegiatan berkelanjutan. Dan Tahun ini SMPK Cor Jesu ditunjuk sebagai tuan rumah. “Tema acara kali ini yaitu generasi yang berdampak positif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu, disini kita berkumpul dan belajar bersama. Dan dalam belajar bersama kita akan membahas isu terkini yang penting bagi kaum muda,” kata Sr. Rosa.

Turut hadir pula Ketua III Yayasan Dhira Bhakti, Sr. Regina Supraptiwi, OSU yang mengucapkan selamat mengikuti kegiatan Cetury. Sementara itu, Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin, Sr. Ferdinanda Ngao, OSU secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, Sr. Ferdin menekankan bahwa acara Cetury penting karena berkaitan dengan generasi muda yang akan berpengaruh dan berdampak positif bagi sekitar.

Untuk itu, lanjut Sr. Ferdin, generasi muda harus memiliki: pertama, keterampilan yang positif. Kedua, memelihara keseimbangan dan kebijaksanaan dalam menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhan, waktu dan tempat. Ketiga, kembangkan minat dan bakat dimanapun kita berada. Keempat, kemampuan menghayati nilai- nilai Serviam terutama nilai cinta belas kasih, integritas, keberanian, ketangguhan. “Semoga acara ini, mendorong kita menjadi pribadi yang bertumbuh memiliki kekuatan- kekuatan dan memiliki cinta kasih, integritas, berani, dan tangguh,” imbuh Sr. Ferdin.

Acara dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan narasumber aktivis bidang musik yang juga komposer dan konduktor musik yaitu Budi Susanto Yohanes, BA yang bercerita mengenai bagaimana menjadi generasi yang berdampak atau Impactful Generation. Dan Romo Fransiskus Antonius Dimas Satywardhana, Pr yang memberikan peneguhan mengenai rangkaian kegiatan yang telah dilakukan.

Aprianita Ganadi

Dalam rangka Hari Kemerdekaan RI ke- 77 tahun, kita mengulas seputar Merdeka dalam Pendidikan Ursulin bersama Ketua I Yayasan Pendidikan Ursulin, Sr. Ferdinanda Ngao, OSU:

  1. Arti arti Kata “Merdeka”?

Mendengar kata merdeka, saya selalu ingat akan Kemerdekaan Indonesia yang kita rayakan pada setiap tanggal 17 Agustus, Secara historis arti kata “merdeka” adalah terlepas dari penjajahan, penindasan, ketergantungan, keterikatan dengan penjajah. Di masa lalu arti kata merdeka dimengerti dengan konotasi negatif. Singkat kata, merdeka dimaknai sebagai “merdeka dari penjajah”.

Setelah lepas dari penjajah, kata merdeka dimaknai sebagai kebebasan dan kemandirian untuk mengatur dan menentukan kehidupan sendiri berdasarkan hak dan martabatnya. Ada pergeseran makna kata, dari bebas dari menjadi bebas untuk orang makin menyadari haknya untuk menikmati kebebasan. Ia ingin tumbuh menjadi manuasia merdeka

2. Mengapa kita masih terus berjuang meski sudah 77 tahun merdeka?

Banyak kata-kata indah yang mengatakan bahwa kemerdekaan itu adalah sebuah anugerah bagi bangsa Indonesia. Anugerah ini belum disyukuri dan dihayati sungguh-sungguh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita memang sudah merdeka sekian lama dari penjajah, tapi sebagai manusia kita lupa bahwa kita masih dijajah oleh kelemahan dan kerapuhan kita masing-masing.

Perjuangan untuk merdeka atau bebas dari kelemahan dan kerapuhan diri, tidak mudah, membutuhkan proses yang jauh lebih lama untuk menjadi bebas. Bahkan menurut saya memerdekakan diri dari bentuk penjajahan yang ini jauh lebih sulit. Bisa menjadi perjuangan seumur hidup jika tiap kali kita jatuh lagi, jatuh lagi, dan terperangkap ke dalam kelemahan yang sama. Kesulitan memerdekakan diri seringkali menyebabkan kita justru bertumbuh menjadi penjajah-penjajah bagi orang lain yang hidup bersama dan bekerja bersama kita.

3. Bagaimana mengisi Kemerdekaan dengan hal-hal yang positif?

Menurut hemat saya, yang paling mendsar adalah berusaha memerdekakan diri dari segala bentuk kerapuhan kita sebagai manusia dengan mengadakan rekonsiliasi dengan diri sendiri dan dengan orang lain yang hidup dan bekerja bersama kita. Hanya dengan kesadaran untuk mengakan rekonsiliasi secara terus menerus dengan diri sendiri dan dengan orang lain, perlahan-lahan namun pasti, kita akan bertumbuh menjadi manusia Indonesia merdeka.

Salah satu ciri manusia Indonesia Merdeka adalah manusia yang memfokuskan dirinya bagi kepentingan dan kebahagiaan orang lain baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, maupun bangsa. Ia tidak sibuk dengan kepentingan dan keuntungan diri terus menerus, melainkan terus berupaya memberikan sebagala bakal, potensi, kemampuan-kemampuan, waktu, tenaga, dan perhatian hanya demi kesejahteraan orang lain dan kesejahteraan bangsa. Jadi, kita bereskan semua hal yang membelenggu dalam diri kita terlebih dahulu. Setelah itu baru kita bisa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.

Dampak peristiwa kemerdekaan 77 tahun, kita menikmati buah-buah kemerdekaan, seperti:

  • Kita punya jadi diri dan budaya bangsa yang jelas
  • Harga diri, rasa nasionalis, kebanggaan dan cinta terhadap NKRI semakin meningkat.
  • Bangsa dan negara kita sudah masuk dalam perhitungan dunia
  • Kita mampu mengelola kekayaan-kekayaan kita sendiri, tidak dikelola oleh bangsa lain.
  • Banyak tokoh-tokoh kita yang diakui kehebatannya pada level dunia baik yang sudah kita kenal maupun yang belum sempat terkespos
  • Sekarang ini negara kita masih bisa bertahan dalam krisis global

4. Bagaimana cara memerdekaan manusia melalui pendidikan?

Selaras perkembangan zaman yang semakin pesat dan cepat, kata merdeka sekarang ini lebih dimaknai sebagai kebebasan untuk bereksplorasi, menciptakakan berbagai inovasi dan kreativitas dalam menjawab kebutuhan dan tantangan zaman dengan daya analisa yang tinggi. Perkembangan zaman yang serba tidak pasti, menantang manusia Indonesia untuk lebih bersikap kritis, kreatif, dan analitis dalam melakukan adaptasi- adaptasi.

Sikap-sikap ini saja tidak cukup. Generasi muda kita perlu dibiasakan dalam pendidikan untuk memiliki “wisdom” atau kebijaksanaan dan kemampuan untuk memilih dan membuat keputusan secara cepat dan tepat. Pendidikan nuranis sangat penting. Nurani yang baik akan menuntun generasi muda kita mampu memilah-milah mana yang baik dan berguna, dan mana yang tidak baik dan tidak berguna.

Jadi, saya mau katakan memerdekakan bukan berarti membiarkan saja mereka mengikuti arus perubahan zaman secara mambabi buta. Asak mereka senang, mereka pilih. Tidak demikian. Pilihan dan keputusan yang mereka ambil harus berdasarkan nurani yang baik dan bersih. Dari nurani yang demikian muncul keyakinan-keyakinan yang benar. Keyakinan-keyakinan dimaksud adalah keyakinan yang mendorong mereka untuk melakukan hal-hal positif yang membahagiakan dan memajukan kesejahteraan banyak orang.

Sekarang ini saya masih berpikir begini. Memerdekakan manusia melalui pendidikan adalah membiasakan keberanian, kemandirian, dan ketangguhan dalam menghadapi berbagi tantangan hidup dalam diri generasi muda kita. Selama manusia takut terhadap tantangan hidup, dia belum merdeka karena ketakutan membelenggu dirinya. Maka dalam pendidikan, generasi muda kita perlu diberi ruang untuk membiasakan diri dengan keberanian, kemandirian, dan ketangguhan mental.

Proses pembiasaan perlu dimulai sejak dini. Generasi negara-negara maju usia 18 tahun sudah bisa mandiri. Mereka merasa malu jika masih dibiayai oleh orang tua. Mengapa generasi muda kita pada umumnya masih nebeng hidup dengan orang tua? Karena belum bebas alias masih takut, belum bisa mengatur hidupnya, ingin bergantung terus, dan cenderung memanjakan diri.

5. Merdeka seperti apa yang dihayati dalam semangat Serviam?

Bersyukur sekarang ini ada kurikulum merdeka belajar. Mudah-mudahan kurikulum ini lebih mengutamakan pembiasaan karakter keberanian, kemandirian, dan ketangguhan, Berani bersikap kritis, mandiri melakukan inovasi-inovasi dan menciptakan hal-hal baru, serta tangguh menemukan peluang-peluang dalam setiap hambatan yang dihadapi. Tidak mudah menyerah pada perubahan zaman yang serba cepat, kompleks, dan mendua tetapi berani menghadapi dengan sikap kritis, kreatif, dan membuat pilihan-pilihan positif yang berguna bagi kesejahteraan orang lain dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa Indoensia dengan bijaksana.

Sekolah-sekolah Ursulin mempunya core value berupa nilai-nilai Serviam: Cinta dan Belas Kasih, Integritas, Totalitas, Keberanian dan Ketangguhan, Persatuan dan Pelayanan. Keenam nilai ini adalah pilar-pilar bagi kita semua untuk bertumbuh menjadi manusia- manusia merdeka, manusia yang memiliki kebebasan batin. Ia bebas mencintai dan menaruh belas kasih, bebas menjadi panutan, bebas memberikan diri secara utuh, bebas untuk bersikap berani, bebas untuk membangun persatuan dan terakhir bebas untuk melayani siapa saja tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan.

Sebagai penutup, saya mengutip kata-kata penyair Khalil Gibran: “Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa jiwa, Kebebasan tanpa akal seperti roh yang kebingungan. Hidup, kebebasan dan akal adalah tiga dalam satu, abadi dan tidak pernah sirna….

JAKARTA, SERVIAMNEWS,com – Ketua I Yayasan Ananta Bhakti, Sr Ferdinanda Ngao, OSU menandatangani “Surat Perjanjian Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin Berbasis Web Beserta Maintenance Services” bersama Chief Executive Officer PT Semesta Cipta Lab Indonesia, Anugerah Biji Sembada, di Wisma Ursulin, Sabtu, 23 April 2022.

Adapun latar belakang dari pendirian Sistem Informasi Manajemen Sekolah ini karena kecepatan dan ketepatan pengolahan data untuk menghasilkan informasi sangat dibutuhkan oleh pemangku kepentingan. Dan manajemen atas Yayasan Pendidikan Ursulin sebagai pendukung pengambilan keputusan menjadi syarat yang wajib terpenuhi.

Melalui Sistem Informasi Manajemen Sekolah ada beberapa manfaat yang didapatkan, yaitu: Mengembangkan proses perencanaan, Meningkatkan produktivitas dan kinerja, Mendukung Pengambilan Keputusan, dam Membantu meningkatkan kualitas pelayanan. Sementara itu, tujuan dari pembangunan Sistem Manajemen Sekolah Yayasan Pendidikan Ursulin yaitu dapat melakukan pengelolaan data dan informasi terkait bidang kerja yayasan.

Kemudian, dapat melakukan pengelolaan data dalam proses pembelajaran sehingga para pengambil keputusan baik di tingkat kampus sampai dengan tingkat pusat dapat melalui pertimbangan dari gambaran menyeluruh mengenai keadaan yayasan, kampus, dan/atau satuan pendidikan secara cepat, mudah, dan termuktahirkan.

Aprianita Ganadi

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Dewasa ini, kita sering mendengar kata “Critical and Creative Thinking”dalam insititusi pendidikan. Creative Thinking merupakan proses cara berpikir kreatif yang menghasilkan kreativitas. Nantinya, kreativitas tersebut tidak selalu menghasilkan produk atau karya, tetapi juga meliputi aspek kehidupan lain misalnya sebuah ide. Sedangkan Critical Thinking adalah sebuah kemampuan untuk berpikir jernih tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang diyakini sebagai kebenaran.

Dalam dunia pendidikan, menanggapi perubahan kurikulum di Indonesia dan kebutuhan lulusan pendidikan di abad 21, era Revolusi Industri 5.0, maka makin besar pula kebutuhan untuk membekali peserta didik dengan keterampilan mendasar yang disertai dengan pembangunan karakter yang kuat. Apa saja keterampilan dasar itu? Keterampilan yang mendasar tersebut adalah membangun keterampilan berpikir yang memiliki karakter Serviam.

Untuk itu, para pendidik pada semua jenjang yang bernaung di bawah Sekolah Suster-Suster Ursulin seluruh Indonesia perlu dibekali dengan keterampilan berpikir khususnya pada aspek Critical and Creative Thinking. Sehingga nantinya, para peserta didik mampu mengelola proses kurikulum dan proses pembelajaran yang jauh lebih menarik dan menantang guna membangun keterampilan berpikir peserta didik dan berbasis pada karakter Serviam.

Online Course

Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin (PYPU) kemudian memikirkan dan merencanakan kegiatan Online Course untuk melatih keterampilan Critical and Creative Thinking pendidik Ursulin di seluruh Kampus Pendidikan Ursulin Indonesia. PYPU lalu menggandeng International Test Center (ITC) yang memiliki narasumber kompetensi serta ahli di bidangnya masing-masing untuk menyelenggarakan Online Course Critical and Creative Thinking.

Para pemberi materi dari ITC yaitu Mr Damon Anderson, Ibu Hafilia, Ibu Jenny Lee, dan Bapak Victor Chan. Pelatihan dibagi dalam 2 batch, setiap hari Sabtu selama 2 bulan /8 minggu dengan waktu 20 jam. Batch 1 dilakukan pada 9 Januari-27 Februari 2021 dan batch 2 pada 6 Maret- 17 April 2021.  

Pada batch 1 jumlah peserta yaitu 166 orang terdiri dari Kampus Santa Theresia Jakarta, Santa Angela Atambua, Santo Vincentius Jakarta, Santa Angela Bandung, Santa Ursula Bandung, Yuwati Bhakti Sukabumi, Santa Maria Surabaya, Santa Maria Nangapinoh, Santa Angela Labuan Bajo, Santa Ursula Ende, dan Theodorus Kotamobagu. Sedangkan pada batch 2 jumlah peserta yaitu 185 orang terdiri dari Kampus Santa Maria Jakarta, Santa Ursula Jakarta, Santa Ursula Bandung, Yuwati Bhakti Sukabumi, Regina Pacis Solo, Maria Assumpta Klaten, Cor Jesu Malang, dan Santo Bernardus Madiun.

Adapun Tutorial dilakukan pada hari Sabtu pertama dan Sabtu ketiga dengan durasi 2 jam. Sedangkan Classroom activities pada hari Sabtu kedua dan Sabtu keempat durasi 3 jam dengan tempat pelaksanaan di Kampus masing-masing menggunakan media online Moodle.

Testimoni

Sementara itu, Bu Lidia Rahayu dari Kampus Santo Vincentius, Jakarta menuturkan senang dapat menikmati setiap sesi pelatihan ITC. Materi disampaikan dengan pelan, jelas, dan terfokus sehingga menjadi lebih mendalam. Hanya sedikit terganggu jika ada kendala teknis. “Bertemu dengan banyak teman seperjuangan dari seluruh Indonesia. Mengenal dan dapat sharing satu sama lain. Bisa saling menguatkan dan pinjamkan kekuatan. Tidak ada perbedaan usia atau perbedaan lainnya. Semua sama rasa,” kata Ibu Lidia.

Selama 8 Minggu mengikuti pelatihan ITC, Ibu Lidia mendapat banyak ilmu dan pengalaman, terutama mengenai mindfulness. Sederhana namun cukup mendalam dan dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.  “Pembicara atau narasumber menyampaikan secara perlahan dan pasti sehingga mudah dipahami. Tugas tidak menyulitkan malah menambah wawasan dan pengetahuan. Keterampilan berpikir juga terasah,” ungkap Ibu Lidia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sr. Teresita Bela, OSU dari Kampus Santa Angela Atambua bahwa bersyukur karena boleh diberi kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam pelatihan ITC. Sangat senang karena dapat belajar banyak hal dari para narasumber, sesama suster dan para guru Ursulin se-Indonesia.

Meski sebelumnya, lanjut Sr. Sita, sudah pernah belajar mengenai Critical Thinking, namun ilmu yang didapat sekarang merupakan suatu hal yang baru, menambah wawasan sebagai seorang leader dan pendidik. “Saya juga belajar melek IT. Terima kasih untuk semua orang yang terlibat didalamnya PYPU dan tim ITC. Di akhir kata saya mengutip kata-kata St Angela, Jangan sampai tugas ini menjadi suatu beban, tetapi sebaliknya berterimakasihlah kepada Allah dengan sepenuh hati,” imbuh Sr. Sita.

Tidak itu saja, Sr. Karolina Suryati Cendrakasih, OSU dari Kampus Santa Angela Labuan Bajo juga bersyukur dapat mengikuti pelatihan secara online, meski begitu proses belajar dapat terjadi secara efektif dan berjalan lancar. Selamat kepada PYPU yang dengan aktif dan kreatif mengadakan kegiatan ditengah masa pandemi, sehingga para guru dan suster semakin diperkaya dengan nilai-nilai positif yang dapat mengembangkan kepribadian sebagai pendidik yang berada di lapangan.

“Dengan mengikuti kursus ITC, saya diasah untuk semakin kritis dan kreatif dalam menjalankan hidup dan tugas/perutusan saya. Selain itu, saya juga semakin merasakan pentingnya berkomunikasi dan berkolaborasi dalam kerja tim,” cerita Sr Yati.

Aprianita Ganadi

Oleh: Sr. Magdalena Lian, OSU

Nasihat dari Kata-kata Santa Angela 5: 3-7, 11-13

Ajaklah mereka agar meletakkan harapan mereka pada sukacita dan harta surgawi, agar mereka mendambakan pesta abadi di surga, yang penuh berkat dan tidak ada habis-habisnya. Hendaknya mereka dari sekarang menolak secara total semua cinta terhadap dunia yang berdosa dan menjerumuskan di mana tiada damai atau kepuasan yang sejati, tapi hanya impian hampa, kepahitan, dan segala macam kesusahan serta kebusukan.

Peringatkan mereka supaya berkelakuan baik di rumah, berakal budi sehat, bijaksana dan rendah hati, bersikap sopan dan sederhana dalam segala hal. Dan bila mendengarkan, hendaknya mendengarkan hal-hal yang baik dan yang bermanfaat. Bila berbicara, hendaknya kata-kata mereka bijaksana dan sopan, jangan sekali-kali keras atau kasar melainkan berbelas kasih dan membawa damai dan cinta kasih. Katakanlah bahwa saya ingin, mereka menjadi contoh yang baik,di mana pun juga

Renungan:

Apa tujuan hidup manusia di dunia? Tujuannya adalah hidup bahagia dan bisa kembali kepada Tuhan seutuhnya dan inilah jati diri kita yang sebenarnya. Lalu bagaimana caranya agar bisa kembali kepada-Nya? Tawaran dunia memang sangat menyenangkan bagi daging sehingga biasanya membuat kita menginginkan lebih dan mengakibatkan ketagihan tanpa batas. Namun jika direnungkan maka apa yang ditawarkan dunia hanyalah kegembiraan sesaat yang setelah rasa itu hilang maka yang muncul adalah rasa kosong, hampa, dan kehausan yang belum terpuaskan.

Misalkan kita ambil contoh orang yang kecanduan narkoba. Ketika rasa kenikmatan narkoba selesai maka yang tinggal hanya kekosongan dan rasa tidak nyaman. Akibatnya mereka akan terus terikat dengan narkoba hanya untuk dapat terus merasakan sensasi gembira tersebut. Pada batas tertentu, rasa gembira itu akan berkurang sehingga mereka akan meningkatkan dosisnya dan seterusnya sampai titik di mana tubuh tidak mampu lagi menahan efek samping.

Kondisi tersebut tidak hanya akan merusak tubuh namun juga mental. Oleh karena itu dari survei tercatat bahwa dari tahun ke tahun, semakin banyak orang yang mengalami stres, depresi dan berakhir dengan bunuh diri karena mereka tidak mampu mendapatkan kebahagiaan yang mereka cari. Tentu saja mereka tidak mungkin mendapatkan kebahagiaan sejati jika memilih jalan atau cara yang salah.

Pada dasarnya, kebahagiaan sejati tidak dapat kita cari atau gapai dengan kekuatan manusiawi. Kebahagiaan sejati adalah merupakah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada siapapun yang memiliki kerinduan dan mencari di tempat yang benar. Namun jika manusia bisa mendapatkan rahmat ini maka hidup menjadi lebih ringan ketika menghadapi tantangan dan kenikmatan duniawi tidak lagi menjadi godaan yang tidak dapat dihadapi.

Santa Angela adalah salah satu tokoh yang mengajarkan bagaimana caranya agar kita bisa kembali kepada-Nya dengan “sukses”. Caranya adalah dengan cinta ganda, yakni mencintai Tuhan dan  sesama. St Angela mengatakan salah satu cara agar kita bisa dekat dengan Tuhan adalah dengan mengatasi godaan duniawi yang sangat mengiurkan. Ia memberi beberapa tips sederhana dan bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari tentang bagaimana caranya mengasihi sesama dengan menunjukkan perilaku dan tutur kata yang membuat orang lain merasa bahagia. Dengan perilaku dan tutur kata demikian, maka tanpa sadar kita sudah menciptakan surga di dunia bagi orang lain.

Ada kalanya orang muda yang berpendapat bahwa urusan spiritual adalah urusan orang yang sudah tua, yang sudah mendekati liang kubur. Ketika masih muda maka perlu menikmati dunia dan mengejar semua ambisi terlebih dahulu. Masalahnya adalah kita tidak pernah tahu batas usia kita sendiri. Meninggal dunia tidaklah identik dengan usia tua karena bayi dan orang muda pun bisa meninggal. Inilah alasan mengapa pencarian jati diri kita yang sejati perlu dimulai sejak dini.

Jangan sampai ketika akan dijemput malaikat maut, maka kita belum mempersiapkan hati kita untuk pulang ke “rumah”. Oleh karena itu, renungkanlah sejenak: di pagi hari Anda masih berakrivitas dengan semangat dan di sore hari Anda masih menikmati hidup atau hobi, dan besok paginya, di grup WhatsApp Anda, muncul berita bahwa si X sudah meninggal pagi ini. Tahukah Anda siapa si X tersebut? Si X itu, bisa saja Anda sendiri dan dengan tiba-tiba tanpa persiapan, tanpa koper, tanpa uang, atau kekuasaan yang mungkin dimiliki, Anda dipaksa untuk pergi ke tujuan yang belum dikenal. Hidup ini singkat, bro, yuk kita isi koper kita sekarang dan isinya cukup dengan hati yang berpasrah pada Tuhan Sang Pencipta saja kok.

Follow by Email
Instagram
Copy link
URL has been copied successfully!