SOLO, SERVIAMNEWS.com – Hal yang esensial di dalam kehidupan adalah menikmati hidup dan berbahagia. Kebahagiaan yang dihidupi berjalan seiring dengan semangat positif yang kian dinyalakan. Grup musik HIVI mengibaratkannya di lagu Merakit Perahu dalam kalimat “seperti merakit perahu layar ku bersiap untuk maju dengan hati yang gembira”. Senada dengan aspek kebahagiaan tersebut, pada tanggal 12-13 Juli 2024, Yayasan Winayabhakti Solo menyelenggarakan kegiatan Family Gathering yang diikuti oleh keluarga besar Kampus Ursulin Solo – Klaten. Guru dan karyawan mengajak suami atau istri serta anak dalam kegiatan yang total pesertanya mencapai 500 orang ini.
Agenda Family Gathering yang dikoordinir oleh Aida Tour & Travel ini diawali dengan kunjungan ke Solo Safari. Di tempat yang dahulu bernama Taman Satwa Taru Jurug tersebut seluruh peserta Family Gathering berjalan kaki berkeliling di area kebun binatang dengan menyaksikan aneka satwa. Harimau, unta, buaya, kuda nil, dan zebra merupakan contoh satwa yang dapat ditonton dari jarak tidak terlalu jauh. Di dalam Solo Safari para peserta Family Gathering turut dapat menikmati pertunjukan edukasi satwa yang melibatkan berbagai hewan seperti burung kakak tua, burung hantu, orang utan, otter, dan gajah. Kegiatan di Solo Safari ditutup dengan makan siang di Resto Makunde yang terletak di tengah kawasan kebun binatang.
Malam hari seusai sorenya para peserta tiba di Hotel Griya Persada Bandungan, puncak acara Family Gathering digelar di Ramayana Ballroom. Dibuka dengan sambutan oleh Ketua II Yayasan Winayabhakti Solo, Suster Veronica Sri Andayani, OSU, kemeriahan berlanjut saat sesi pentas seni yang diisi oleh 16 penampilan anak-anak dari guru dan karyawan Kampus Ursulin Solo Klaten. Menyanyi, membaca puisi, tari tradisional, dan modern dance dipertunjukkan secara bergantian dengan penuh antusias.
Keesokan harinya, seluruh peserta Family Gathering berwisata di Taman Bunga Celosia Bandungan. Selain menikmati sejuknya udara dataran tinggi dan memandang aneka tanaman di taman, para peserta bersemangat dalam mencoba berbagai wahana permainan. Kora-kora, bianglala, ombang-ambing, ontang anting, dan rainbow slide hadir sebagai ragam permainan yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Siangnya para peserta Family Gathering menutup kegiatan dengan berwisata ke Cimory Dairy Land.
Kegembiraan terkait gayengnya kegiatan Family Gathering ini tercermin dari ekspresi yang tampak sepanjang dua hari acara dan testimoni yang muncul. Ibu Maria Imaculata Sindi Prastiwi (guru SMP Regina Pacis Solo) mengungkapkan bahwa kegiatan Family Gathering ini membuatnya semakin mengenal lebih banyak guru dan karyawan. Bapak Andreas Yovi Eka Listyawan (guru SMA Regina Pacis Solo) menambahkan bahwa Family Gathering ini sangat seru dan menarik. Baginya kegiatan ini memiliki makna dalam mempererat solidaritas keluarga besar Ursulin Solo Klaten.
Hal ini menjadi modal penting dalam kelompok sosial sehingga tercipta harmoni dalam keberagaman yang kian nyata. Pernyataan ini dikuatkan oleh Bapak Novian Dicky Pratama (satpam Kampus Ursulin Solo) yang menyampaikan bahwa kegiatan Family Gathering bermakna dalam menebalkan rasa persaudaraan agar semakin kuat terjalin. Sukacita dalam Family Gathering juga tampak dalam kesan dan makna yang dirasakan oleh peserta dari Ursulin Klaten. Ibu Puri Ratnasari (guru TK Maria Assumpta Klaten) menuturkan betapa kegiatan Family Gathering ini sangat seru dan menggembirakan. Kegiatan yang mempertemukan seluruh unit Kampus Ursulin Solo Klaten ini menambah rasa persaudaraan serta menyuntikkan semangat dalam menyambut tahun ajaran baru.
Ibu Yulita Nugraheni Tuti Sendari (guru SD Maria Assumpta Klaten) merasakan makna adanya Family Gathering ini menjadi semakin diteguhkan dalam berkarya di dunia pendidikan. Ibu Yunita Widyastuti (guru SMP Maria Assumpta Klaten) menyatakan bahwa Family Gathering ini memperkuat hubungan dalam keluarga dan memberikan kenangan indah jelang tahun ajaran baru. Family Gathering yang bertempat di tempat wisata edukatif menumbuhkan motivasi untuk semakin bertumbuh dalam berkarya.
Tidak hanya dari kalangan orang dewasa, keseruan Family Gathering turut dirasakan oleh anak-anak dari para guru. Billy Novendo Cristian Harjono (putra Ibu Anung Dwi Rahayu) menyampaikan bahwa kegiatan Family Gathering berlangsung dengan sangat meriah. Billy merasa senang karena dapat berwisata bersama keluarga. Angela Shila Putri Permata Sari (putri Ibu Sesilia Feniawati) mengungkapkan bahwa dari Family Gathering ini semakin mampu memaknai arti kekeluargaan dan saling menguatkan dalam semangat pelayanan. Ursula Sheli Putri Permata Sari (putri Ibu Sesilia Feniawati) menambahkan bahwa ia merasa senang dapat menjadi bagian dari keluarga besar Ursulin. Semangat kebersamaan ia jumpai dalam kegiatan wisata dan acara Gala Dinner.
Family Gathering menjadi momentum bagi keluarga besar Ursulin Solo Klaten untuk semakin mengenal dlam lingkup luas. Kebersamaan dalam dua hari tidak hanya dilihat sebatas berwisata bareng melainkan juga dimaknai sebagai kesempatan untuk semakin akrab, guyub, dan solid dalam tali persaudaraan. Dalam kaitannya menyongsong tahun ajaran baru, Family Gathering ibarat menjadi tambahan motivasi sekaligus inspirasi dalam berkarya dan melangkah ke depan dengan hati yang mantap.
Christianto Dedy Setyawan
Kampus Ursulin Regina Pacis Solo: smp-reginapacis-slo.sch.id/ dan smareginapacis-solo.sch.id/
Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten: mariaassumpta.sch.id/
JAKARTA, SERVIAMNEWS.com – Keluarga besar KB-TK, SD, SMP, SMA, SMK Santa Theresia Jakarta merayakan Misa Pembukaan Awal Tahun Ajaran 2024-2025. Para suster, siswa, guru, staf yayasan, dan karyawan menyatakan syukur bersama dalam Misa meriah yang dipimpin oleh Romo Michael Wisnu Agung Pribadi, Pr di lapangan Kampus Santa Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 23 Juli 2023.
Dalam homilinya, Romo Michael menceritakan bagaimana pengalamannya melihat sekolah atau dunia pendidikan saat bertugas di Papua. Berbeda dengan Jakarta, di Papua khususnya daerah Bomomani hanya ada sekolah sampai tingkat dasar. Sedangkan, untuk ke jenjang berikut para siswa harus melanjutkan pendidikan ke Kota seperti di Nabire dan sekitarnya. “Anak-anak disana pergi ke kota tidak mudah, dari segi pelajaran masih jauh tertinggal. Untuk itu, peran guru harus ekstra dalam mendidik para siswa. Sedangkan para siswa memiliki tugas kasih yaitu belajar,” kata Romo Michael.
Refleksi hari ini, lanjut Romo Michael, untuk menjadi anak-anak pandai harus berani meninggalkan misalnya gadget agar dapat mencapai satu tujuan yaitu menjadi anak yang pintar dan cerdas. “Semua orang yang membuat kalian belajar disini pasti mengharapkan kalian dapat memiliki prestasi terbaik. Untuk itu, kalian harus belajar dengan sungguh- sungguh dan terus mengandalkan Tuhan Yesus sebagai sumber kekuatan. Mari, berikan yang terbaik untuk guru, orang tua, dan Tuhan, “ajak Romo Michael.
Aprianita Ganadi
Kampus Ursulin Santa Theresia Jakarta : https://www.sttheresia-jkt.sch.id/
SOLO, SERVIAMNEWS.com – Dalam mendidik dan mendampingi siswa generasi Z penting bagi guru untuk memahami dan mengembangkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE). Sejatinya, KSE mencakup kemampuan untuk mengenali, memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi diri, serta memahami emosi orang lain. Keterampilan ini sangat penting karena membantu guru dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa.
Dengan memiliki KSE yang kuat, guru dapat lebih efektif dalam menjalankan peran sebagai fasilitator dalam Kurikulum Merdeka, dimana pembelajaran terpusat pada peserta didik (student center). Perubahan paradigma ini menuntut guru untuk terus mengembangkan kompetensi, terutama dalam hal KSE. Dengan KSE, guru dapat lebih efektif dalam membimbing siswa tidak hanya dalam aspek akademik tapi juga dalam pengembangan keterampilan sosial dan emosional.
Berkaitan dengan pengembangan kompetensi tersebut, sebanyak 85 guru SMP dan SMA Regina Pacis Surakarta mengikuti seminar bertajuk “Implementasi Kompetensi Sosial-Emosional dalam Pembelajaran dan Pendampingan Siswa” pada Senin, 15 Juli 2024 di Auditorium Kampus Regina Pacis Surakarta. Hadir sebagai narasumber yaitu Dosen Fakultas Psikologi sekaligus Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang, Bapak Dr. Ferdinandus Hindiarto, S..Psi., M.Si dan Ibu Dr. Elizabeth Wahyu Margareth Indira, S.Psi., M.Pd., Psikolog.
Pada sesi pertama, materi yang disampaikan adalah pengenalan kompetensi sosial emosional oleh Bapak Ferdinand. Beliau mengajak para peserta untuk menyadari realitas mengenai “Generation Gap“yaitu kesenjangan yang menciptakan jarak antara guru dan siswa. Beliau menekankan pentingnya komunikasi yang melingkar dan efektif untuk menjembatani kesenjangan ini. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memenuhi kebutuhan generasi Z yang sering digambarkan sebagai kekurangan “Vitamin A” – yaitu Attention (perhatian), Acceptance (penerimaan), Affection (kasih sayang), Appreciation (penghargaan), dan Affirmation (pengakuan).
Memenuhi “Vitamin A” sangat penting karena membantu siswa merasa dihargai dan diakui, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Perhatian dan penerimaan dari guru membuat siswa merasa didengar dan dimengerti, kasih sayang menciptakan ikatan emosional yang kuat, dan penghargaan serta pengakuan mendorong motivasi dan rasa percaya diri siswa. Dengan memenuhi kebutuhan ini, guru dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa, mengurangi kesenjangan generasi, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan inklusif.
Pada sesi ini, Bapak Ferdinand juga menyinggung mengenai pokok-pokok pemikiran pendidikan dari Driyarkara. Mendidik adalah perbuatan fundamental yang bertujuan untuk mengubah, menemukan, dan membentuk hidup manusia yang berpangkal pada sikap fundamental cinta murni yaitu mengutamakan kepentingan yang dicintai. Driyarkara juga menekankan mengenai homanisasi yaitu manusia dapat “menyadari dirinya sendiri” yang berarti mengerti diri, mampu menempatkan diri, mengambil sikap, dan mampu menentukan dirinya sendiri.
Sesi pertama diakhiri dengan peneguhan pemutaran film yang menceritakan begitu hebatnya perjuangan seorang guru yang mengajar di kelas anak-anak bermasalah, hingga mampu mendidik dan mengubah anak-anak tersebut menjadi lebih disiplin dan mampu menemukan potensi diri. Di sesi kedua, dilanjutkan dengan materi strategi pengembangan kompetensi sosial emosional dalam pembelajaran dan pendampingan siswa oleh Ibu Ira.
Pada sesi kedua ini, peserta disegarkan melalui cerita pengalaman Ibu Ira dalam mendampingi siswa termasuk yang berkebutuhan khusus. Melalui pengalaman Ibu Ira, peserta mendapatkan gambaran mengenai permasalahan emosional siswa dan strategi untuk menghadapinya. Kegiatan dilanjutkan dengan adanya diskusi kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 guru. Peserta diajak untuk mendiskusikan mengenai permasalahan sosial emosional guru dalam pendampingan siswa, kendala apa saja yang dihadapi, dan solusi untuk permasalahan tersebut. Hasil diskusi yang terbaik ditampilkan dalam role play dan ditutup dengan tiga guru yang berbagi pengalaman best practice dalam mendampingi siswa.
Dari seminar KSE ini, kita dikuatkan kembali untuk dapat menjadi guru yang otentik. Selaras dengan pandangan Erich Fromm yang menyatakan bahwa puncak dari kedamaian bukanlah terbebas dari suatu hal saja, melainkan kebebasan untuk menjadi diri sendiri, hidup sesuai dengan nilai-nilai, dan potensi pribadi. Dengan menjadi otentik kita akan mendidik dan mendampingi anak-anak yang telah dipercayakan dengan sepenuh hati tanpa beban dan keterpaksaan. Hal ini menimbulkan pertanyaan reflektif untuk mempersiapkan diri menjelang tahun ajaran baru: “Saya ingin dikenal sebagai guru yang seperti apa?”
S.Fajar Dewi Utami, SPsi – Guru BK SMA Regina Pacis Solo
Kampus Ursulin Regina Pacis Solo: smp-reginapacis-slo.sch.id/ dan smareginapacis-solo.sch.id/
Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten: mariaassumpta.sch.id/
SOLO, SERVIAMNEWS.com – Pada 10 Juli 2024, Yayasan Winayabhakti Solo mengadakan kegiatan Outbound di Danuwo Waterpark Boyolali, Jawa Tengah. Seluruh staf tata usaha dan Kepala Sekolah dari berbagai sekolah di bawah Yayasan, seperti SMA Regina Pacis Surakarta, SMP Regina Pacis Surakarta, KB/TK Maria Assumpta Klaten, SD Maria Assumpta Klaten, dan SMP Assumpta Klaten, ikut serta dalam acara ini.
Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB. Para peserta berkumpul di Kampus Ursulin Solo – Klaten, lalu berangkat bersama-sama menggunakan bus menuju Danuwo Waterpark. Sesampainya di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, acara dimulai dengan penuh semangat. Kegiatan outbound yang berkolaborasi dengan PT Werkudara Semangat Indonesia ini bertajuk “Building Growth Mindset Outbound Training”. Tujuannya adalah untuk belajar membangun semangat perubahan dan kerjasama sebagai peluang untuk berkembang dalam pelayanan sebagai staf administrasi di sekolah.
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan sesi energizer, yang dipimpin oleh master game untuk mencairkan suasana dan pembagian kelompok secara acak sebelum melaksanakan permainan pos masing-masing. Setelah sesi energizer dirasa cukup, peserta diarahkan untuk memulai petualangan dengan bantuan peta untuk menyelesaikan misi mendapatkan harta karun yang tersembunyi. Masing-masing kelompok mempunyai ketua kelompok sebagai penanggungjawab akan anggota kelompoknya. Permainan pos memiliki urutan yang berbeda pada tiap kelompok, dan di tiap pos permainan terdapat dua kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan kemenangan.
Adapun jenis permainan yang dilakukan dalam setiap pos adalah : bola meriam, peserta memindahkan bola ping-pong dan kelereng ke dalam keranjang menggunakan alas triplek secara estafet. Seru dan penuh tantangan! Lalu menabung lambung pipa, kelompok harus mengisi pipa berlubang dengan air hingga bola plastik bisa naik ke atas. Butuh kekompakan dan strategi!
Yang ke tiga adalah permainan membangun mercusuar, dengan menggunakan tali, peserta memindahkan dan menyusun balok kayu menjadi mercusuar. Komunikasi dan kerja sama sangat penting! Permainan di pos ke empat adalah pertahanan benteng, dua kelompok saling mempertahankan benteng dengan senjata tembak air. Menegangkan sekaligus menyenangkan! Kegiatan ini dilakukan di kolam renang besar yang ada di lokasi outbound.
Permainan terakhir pada sesi ini adalah permainan misi, seluruh peserta harus bisa memutarkan baling-baling kayu dengan mengalirkan air menggunakan pipa bocor. Seluruh kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan misi ini. Kerjasama tim sangat menonjol dalam mencapai tujuan dalam menjalankan baling-baling yang ada dan menyelesaikan misi yang dimulai sejak pagi dengan menemukan kunci kotak harta karun.
Sebagai rangkuman seluruh aktifitas outbound, permainan bola menjadi proses untuk menemukan diri dan keberadaan diri dalam kerjasama kelompok. Aturan permainan sederhana namun cukup menantang. Permainan ini dilaksanakan dalam tiga ronde, membutuhkan strategi dan komunikasi yang baik antar anggota kelompok. Sesudahnya, masing-masing peserta menuliskan kesan dan nilai apa yang diperoleh dalam kegiatan ini. Sebagai penutup, Ketua Yayasan Winayabhakti Solo, Sr.Vero Sri Andayani, OSU menekankan pentingnya komunikasi, motivasi, kolaborasi, dan inovasi dalam setiap tugas. Agar peran dan keberadaan kita menjadi berkat bagi siapa saja yang kita layani di sekolah.
Monica Hapsari – Staf Yayasan Winayabhakti Solo
Kampus Ursulin Regina Pacis Solo: smp-reginapacis-slo.sch.id/dan smareginapacis-solo.sch.id/
Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten: mariaassumpta.sch.id/
SOLO, SERVIAMNEWS.com – Belajar sepanjang hayat adalah salah satu keutamaan dalam hidup di mana setiap individu dituntut untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka sepanjang kehidupan. Proses ini mencakup berbagai cara, mulai dari pendidikan formal di sekolah dan universitas, hingga pengalaman kerja, pelatihan profesional, dan pembelajaran mandiri. Dengan terus belajar, seseorang dapat tetap relevan dalam dunia kerja yang selalu berubah, meningkatkan kemampuan diri, serta mencapai potensi pribadi dan profesional yang maksimal. Selain itu, belajar sepanjang hayat juga membantu menjaga kesehatan mental, meningkatkan kualitas hidup, dan membuka peluang baru dalam berbagai aspek kehidupan.
Berkaitan dengan konsep belajar sepanjang hayat ini, pada hari Senin – Rabu, 24- 26 Juni 2024 Kampus Ursulin Regina Pacis Surakarta dan Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten memaknainya dalam pelatihan bersama selama 3 hari. Bertempat di Auditorium Kampus Ursulin Regina Pacis, guru SMP Maria Assumpta Klaten sejumlah 13 orang, SMP Regina Pacis sejumlah 29 orang serta SMA Regina Pacis sejumlah 53 orang dengan antusias ikut dalam kegiatan belajar bersama.
Tema kegiatan belajar bersama kali ini adalah pelatihan transformasi pembelajaran dengan generative AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan yang merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer yang mampu meniru kemampuan intelektual manusia. Narasumber yang mendampingi dalam pelatihan ini adalalah para dosen dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yaitu Bapak FX. Risang Baskara, Bapak Andreas Erwin Prasetya dan Ibu Eni Winarti.
Kegiatan dibuka secara singkat oleh Ketua Yayasan Winayabhakti Solo, Suster Veronica Sri Andayani, OSU yang menekankan pentingnya agar tahun ajaran baru 2024-2025 dipersiapkan dengan pembelajaran yang semakin maju khususnya bagi peserta didik yang juga telah maju dalam penggunaan IT. Suster Vero mengharapkan agar semua guru yang mengikuti pelatihan ini dapat belajar dalam menggunakan berbagai aplikasi yang ditawarkan dalam pelatihan agar proses pembelajaran dapat bermanfaat di kemudian hari.
Senada dengan Suster Vero, Ibu Enny Winarti selaku perwakilan dari Universitas Sanata Dharma, juga menekankan betapa alat-alat sekarang semakin canggih dan peran guru ditantang untuk lebih maju dalam penggunaan teknologi. Jaman dulu guru adalah sumber segalanya, sumber belajar tapi sekarang tidak lagi. Guru mesti siap “kejar-kejaran” dengan teknologi dan guru fungsinya sebagai fasilitator.
Pada hari pertama, Bapak FX Risang Baskara dari Prodi Sastra Inggris, Fakultas Sastra mengajak peserta untuk pertama-tama menyadari bahwa dunia sekarang ini adalah kompetisi “berlari” dengan teknologi. Maka, seorang guru juga dituntut untuk menggunakan perkembangan teknologi dalam proses pembelajaran di sekolah maupun di dalam kelas. Dalam pemaparan materinya, Pak Risang mengajak seluruh peserta untuk mengeksplorasi Generative AI Tools untuk membuat sumber belajar digital.
Inti dari pengajaran Pak Risang, membuat peserta dari para guru untuk sadar bahwa ada alat-alat canggih yang bisa dipakai dan juga sadar bahwa alat ini bisa dipakai guru maupun siswa. Maka, dalam akhir pelatihan, para guru menggunakan berbagai aplikasi untuk menghasilkan materi bahan ajar yang menarik dalam bentuk power point, lagu, video maupun gambar yang menggunakan teknologi AI.
Pada hari kedua, sesi diisi sepenuhnya oleh Bapak Andreas Erwin Prasetya, dari Fakultas PGSD. Dalam pembelajaran hari kedua ini, peserta diperkenalkan dan sekaligus diajarkan cara penggunaan berbagai aplikasi interaktif seperti: neopad, canva, padlet, educaplay, edpuzzle, qreatif, thinglink, dll. Dalam pemaparannya Pak Andreas memperkenalkan salah satu aplikasi yang baik bila digunakan oleh para guru dalam pembelajaran, yaitu aplikasi neopad. Aplikasi neopad ini memiliki beberapa tujuan penting yang dapat bermanfaat dalam berbagai konteks, misalnya mampu meningkatkan produktivitas dalam proses pembelajran. Neopad menawarkan fitur-fitur yang membantu guru dalam mengelola tugas, catatan, dan informasi secara lebih efisien, sehingga meningkatkan produktivitas sehari-hari.
Pak Andreas menekankan bahwa pada intinya para guru boleh memilih berbagai penggunaan aplikasi, tidak hanya neopad, asal sesuai kebutuhan mata pelajaran yang diampu sehingga nantinya para guru juga dapat dibantu meningkatkan keterampilan digital, yang sangat penting dalam dunia pendidikan yang semakin ditantang dalam penggunaan teknologi.
Pada hari ketiga, peserta didampingi oleh Ibu Eni Winarti, M. Hum. Ph. D yang juga mewakili Kampus Sanata Dharma. Ibu Eni mengajak seluruh peserta mendalami materi tentang peningkatan Project Based Learning (PBL) melalui integrasi kecerdasan buatan. Dalam sesi ini, Ibu Eni mengajak peserta untuk pertama-tama menentukan sebuah tema pembelajaran lalu merancang sebuah alur proyek dalam pembelajaran dan kemudian mengintegrasikan tema pembelajaran ke dalam proyek tersebut.
Setelah peserta diberikan pengantar, kemudian dilanjutkan dalam diskusi di unit masing-masing dan pada akhir sesi setiap unit mempresentasikan hasil diskusi dan rancangan yang didapatkan secara bersama dalam proyek pembelajaran. Setiap unit baik SMP maupun SMA sangat menarik memaparkan presentasinya. Lalu tim narasumber memberikan feedback dari hasil presentasi itu. Ibu Eni menekankan bahwa apapun hasil proyek dari kelompok siswa baik itu dalam bentuk video maupun tulisan tidak masalah, yang penting para guru menemani para siswa untuk berproses dalam menemukan cara-cara belajar dan mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan Pak Risang dan Pak Andre memberikan masukan agar dalam proses pembelajaran, para siswa memahami persoalan-persoalan di sekitar mereka dan mampu mencari solusi atas persoalan atau masalah tersebut. Bukan guru yang menentukan persoalan atau masalah itu tapi siswa sendiri yang menemukan masalah di sekitar mereka dan memecahkan sendiri masalah mereka. Inilah proses pembelajaran kontekstual dari dalam diri siswa itu sendiri, sehingga setiap guru mesti menyadari bahwa saat ini yang menjadi pusat pembelajaran adalah siswa bukan lagi guru.
Demikian pula, yang punya projek, produk, solusi adalah siswa sendiri bukan guru. Guru hanya mendampingi dan menjadi agar proses pembelajaran terus terjadi. Selain itu, Pak Risang juga menekankan bahwa dalam proses pembelajaran, para siswa harus mengedepankan pola kolaborasi, artinya tidak terjadi individual projek. Di mana masing-masing mengerjakan tugasnya sendiri-sendiri tapi tidak ada makna kolaborasinya. Intinya, setiap guru perlu mengoptimalkan bakat yang ada pada anak, demikian ditegaskan oleh Pak Risang.
Pada akhir pelatihan, Suster Vero kembali memberikan peneguhan kepada seluruh peserta agar terus semangat dalam proses belajar bersama ini. Waktu 3 hari pembelajaran ternyata para guru terus semangat dengan wajah sukacita, yang menandakan para guru ingin selalu menjadi lebih baik dan terus berproses dengan tekun dan penuh semangat, demikian kata Suster Vero menutup seluruh rangkaian pelatihan transformasi pembelajaran dengan generative AI.
Elias Anwar (Guru Pendidikan Agama Katolik SMA Regina Pacis Surakarta)
Kampus Ursulin Regina Pacis Solo: smp-reginapacis-slo.sch.id/ dan smareginapacis-solo.sch.id/
Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten : mariaassumpta.sch.id/
SOLO, SERVIAMNEWS.com – Pada hari Sabtu pagi yang cerah, ratusan warga komunitas Kampus Regina Pacis Surakarta berkumpul di Lapangan Sepak Bola untuk mengikuti acara senam bersama yang diadakan oleh Tim Pastoral Kampus Regina Pacis. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anggota komunitas Kampus yang terdiri atas para Suster, Guru dan Karyawan SMP dan SMA Regina Pacis akan pentingnya kesehatan dan kebugaran, serta mempererat tali persaudaraan antar guru dan karyawan.
Ada yang menarik dari kegiatan ini yaitu hadirnya pula suami/istri dari para guru dan karyawan yang sudah menikah. Kehadiran suami/istri ini memang sengaja diundang karena pada akhir acara ada kegiatan sharing pasangan suami-istri. Acara dimulai pukul 07.00 WIB dengan sesi pemanasan yang dipimpin oleh instruktur senam profesional. Peserta, yang terdiri dari para suster dan guru-karyawan beserta suami istri, tampak antusias mengikuti gerakan demi gerakan yang diiringi musik energik.
Setelah selesai senam, acara dilanjutkan dengan makan soto bersama yang sudah disiapkan oleh panitia. Meja-meja panjang berjejer rapi, dipenuhi mangkuk soto panas, dengan gorengan tempe dan tahu yang siap dinikmati. Aroma soto yang menggugah selera menambah semangat peserta untuk bersantap bersama.
Salah satu peserta, Ibu Sisca (50), salah seorang istri dari guru SMA Regina Pacis mengungkapkan kegembiraannya mengikuti acara ini. “Senam bersama seperti ini sangat menyenangkan. Selain membuat tubuh lebih sehat, saya juga bisa bertemu dan berinteraksi dengan Suster, Guru dan Karyawan Kampus Regina Pacis yang jarang saya temui. Dan makan soto bersama setelah senam benar-benar menambah kehangatan acara,” katanya.
Acara makan soto bersama ini tidak hanya menjadi momen untuk mengisi energi kembali setelah berolahraga, tetapi juga menjadi ajang untuk saling berbagi cerita dan pengalaman antaranggota Komunitas Kampus Regina Pacis. Tawa dan canda menghiasi suasana, menciptakan atmosfer kekeluargaan yang erat.
Bagian terakhir dari acara ini adalah sesi sharing pasutri, yang dimulai sekitar pukul 09.15 WIB. Suster Veronica Sri Andayani, OSU selaku Koordinator Kampus membuka acara sharing pasutri dengan menekankan pentingnya komunikasi dalam hubungan suami – istri. Kebahagiaan suami-istri juga akan berdampak dalam keluarga dan di sekolah, demikian ditekankan oleh Suster Vero yang memunculkan ide sehingga kegiatan senam, soto dan sharing bersama dapat terselenggara di Kampus Regina Pacis.
Dalam acara sesi sharing, Pasangan suami istri diberikan kesempatan untuk berkumpul dalam kelompok-kelompok dan diberikan games tebak kata. Dipandu oleh Tim Pastoral, sesi ini berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh dinamika yang menyenangkan.Pak Bambang dan istrinya, Ibu Yuni, yang kebetulan merayakan ulang tahun perkawinan yang ke-27 mengungkapkan manfaat dari sesi ini. Pasutri ini sharing tentang perjuangan tahun-tahun awal pernikahan pada saat memiliki anak.
Pak Bambang harus bolak-balik Solo-Pacitan selama 7 bulan. Mereka merasa karya Tuhan begitu besar dalam hidup keluarga mereka. Walaupun merasa kurang romantis tapi cinta mereka sebagai pasangan suami istri tetap terus dijaga dan setia satu sama lain. Selain itu, beberapa pasutri juga melakukan sharing pengalaman pasangan lain dan berbagi tips dalam komunikasi di antara suami istri.
Acara 3 S (Senam, Soto, Sharing) ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk hadirnya suami-istri guru dan karyawan yang turut mendukung dan berpartisipasi. Kegiatan ini tidak hanya fokus pada kesehatan fisik, tetapi juga memperhatikan kesehatan emosional dan hubungan interpersonal, khususnya bagi pasangan suami istri.
Pada pukul 11.30 WIB, Sr. Maria Theofila, OSU menutup seluruh rangkaian acara dengan menekan pentingnya komunikasi di antara pasangan suami-istri. “Dinamika dalam games sudah memberikan kita pelajaran bersama untuk terus meningkatkan komunikasi diantara suami-istri”, demikian ditekankan oleh Suster Fila. Memang komunikasi itu membutuhkan waktu, maka setiap pasangan suami istri selalu sabar dan tetap setia satu sama lain agar keharmonisan keluarga terus terjaga, kata Suster Fila menutup kegiatan 3 S ini.
Dengan berakhirnya acara pada pukul 11.30 WIB, peserta pulang dengan senyum puas dan semangat baru karena mengalamai sukacita bersama yang menyenangkan dan penuh kekeluargaan.
Kampus Ursulin Regina Pacis Solo: smp-reginapacis-slo.sch.id/ dan smareginapacis-solo.sch.id/
SOLO, SERVIAMNEWS.com – Dunia yang semakin berkembang mendorong setiap individu untuk mengelola keuangan secara bijaksana. Salah satu cara untuk mencapai kesejahteraan ekonomi adalah dengan melakukan investasi. Pada Selasa, 18 Juni 2024 Yayasan Winayabhakti Solo bekerjasama dengan Syailendra Capital memberikan edukasi tentang instrumen investasi masa kini pada Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, Tenaga Penunjang SMP Regina Pacis dan SMA Regina Pacis Surakarta. Kegiatan bertema “Beyond the Classroom: Building a Roadmap to Create Wealth” ini bertujuan memberikan edukasi tentang literasi keuangan, terkhusus pengetahuan tentang mekanisme dalam berinvestasi dan teknik melakukan analisis resiko serta keuntungannya.
Pada sesi awal, tim Syailendra Capital menyampaikan materi tentang instrumen investasi tradisional dan modern. Contoh investasi tradisional adalah properti, emas dan deposito, sedangkan investasi modern seperti saham, obligasi, reksa dana, cripto, dan P2P lending. Seiring berjalannya waktu, investasi semakin berkembang, bahkan yang dahulu memerlukan kehadiran fisik dan proses manual, sekarang bisa diakses secara online dengan menggunakan dokumen digital. Hal ini juga harus menjadi perhatian bagi pemula yang ingin berinvestasi, sebab adanya kecanggihan teknologi bisa dimanfaatkan oleh pelaku investasi bodong. Mereka menjalankan modusnya dengan cara mengiming-imingi return yang tinggi. Maka, sangat penting perlunya edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan keuangan dan jenis produk investasi yang legal.
Tim Syailendra Capital juga menjelaskan di Indonesia lebih cenderung pada inklusi keuangan daripada literasi keuangan. Maksudnya adalah masyarakat mengetahui tentang bagaimana pengelolaan keuangan yang baik, misalkan mereka telah melakukan pembukaan rekening tabungan di bank, namun tidak berani mengambil keputusan untuk berinvestasi. Padahal faktanya, apabila uang di tabung pada bank, akan terpotong oleh biaya admin dan pajak sedangkan bunganya relatif kecil, sehingga dimungkinkan uang di tabungan dapat tergerus oleh biaya-biaya tersebut. Selain itu, nilai uang dipengaruhi oleh laju inflasi, yang menyebabkan nilai mata uang semakin melemah.
Investasi menjadi solusi untuk “menggandakan” uang kita di masa depan. Dalam melakukan investasi, kita harus memperhatikan pendapatan dan pengeluaran. Bukan berarti seluruh pendapatan dialokasikan pada instrumen investasi. Hidup harus seimbang, sehingga kebutuhan, hiburan, investasi sebaiknya mempunyai porsi masing-masing. Salah satu gambaran alokasi pendapatan yang disampaikan oleh tim Syailendra Capital adalah 50% untuk kebutuhan pokok, 30% hiburan dan 20% investasi. Balancing (budgeting) your money is key to having enough (Elizabeth Warren, US Senator).
Umur pensiun rata-rata adalah 55 tahun, sedangkan angka harapan hidup di Indonesia sekitar 75-78 tahun. Selama kurun waktu 20 – 23 tahun tersebut, seorang pensiunan diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhannya, hidup layak dan sejahtera. Supaya tidak ada kekhawatiran di hari tua, maka rencana keuangan perlu disiapkan dari awal. Pada sesi terakhir Syailendra Capital memperkenalkan salah satu instrumen investasi, yaitu reksa dana. Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari investor yang selanjutnya diinvestasikan pada portofolio efek oleh manajer investasi. Reksa dana sangat cocok bagi investor pemula, karena resikonya sangat kecil dan menawarkan diversifikasi produk tanpa harus mengetahui secara mendalam tentang pergerakan pasar.
Syailendra Capital juga memperkenalkan aplikasi perusahaannya yang bernama “Yo Inves”, aplikasi khusus untuk investasi reksa dana. Kegiatan ini ditutup dengan beberapa pertanyaan dari peserta seminar. Melihat begitu semangatnya bapak ibu guru dan karyawan dalam mengikuti seminar investasi, diharapkan dengan kegiatan ini semakin menambah wawasan tentang pengelolaan keuangan yang bijak, memahami dan mendalami dunia investasi, serta dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
Stefany Apriliana Nugroho – Guru Ekonomi SMA Regina Pacis Surakarta
Kampus Ursulin Regina Pacis Solo : https://smareginapacis-solo.sch.id/ dan https://smp-reginapacis-slo.sch.id/
SOLO, SERVIAMNEWS.com – Pada Selasa, 18 Juni 2024, SMA Regina Pacis Surakarta menyelenggarakan seminar bersama Syailendra Capital bertajuk “Beyond the Classroom: Building a Roadmap to Create Wealth.” Acara ini menghadirkan Victor Teja, Chief Retail Officer Syailendra Capital, sebagai pembicara utama. Seminar diikuti oleh para siswa dan siswi yang tergabung dalam Komunitas Ursulin Investment Club, sebuah komunitas baru yang berfokus pada pengembangan potensi peserta didik SMA Regina Pacis Surakarta dalam dunia investasi. Seminar bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan memberikan panduan praktis tentang investasi kepada para peserta.
Kegiatan seminar diawali dengan pengantar singkat oleh Victor Teja tentang profil dirinya sekaligus memperkenalkan Syailendra Capital. Selanjutnya, ia mulai menjelaskan evolusi investasi dari instrumen tradisional hingga modern serta prospek masa depan. Para peserta dijelaskan perbedaan instrumen investasi tersebut mulai dari segi aksesibilitas, dokumentasi dan proses, diversifikasi, dan informasi. Selain itu, Victor menyoroti pentingnya mengenali investasi yang berpotensi scam dan memberikan tips praktis untuk menghindarinya. “Setia pada proses, jangan terlalu terburu-buru, jangan suka dengan segala sesuai yang instan,” ujarnya.
Dalam presentasinya, ia juga mengatakan, “Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang ilmu pengelolaan keuangan dan jenis produk investasi yang legal serta risk & return-nya merupakan kunci utama dalam melawan jebakan investasi bodong.” Berkaitan dengan hal itu, maka konsep financial literacy dan financial inclusion menjadi landasan penting sebagai pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan keuangan.
Sesi kedua dilanjutkan dengan pengetahuan tentang inflasi serta berbagai istilah dalam dunia ekonomi dan investasi. “Tekanan inflasi memicu kenaikan harga barang dan berpotensi menggerus daya beli masyarakat,” jelas Victor. Oleh karena itu, pengetahuan tentang peluang investasi yang menjanjikan sangat penting agar perputaran uang dapat terus berjalan.
Selanjutnya, Victor menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang mencakup pengaturan income, spending, debt, dan investing. Ia mengajarkan cara mengelola uang dengan bijak agar dapat menghasilkan keuntungan. Dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik, tentu setiap uang yang dimiliki dapat dioptimalkan.
Pada sesi akhir, Victor mengupas aturan-aturan dalam dunia investasi serta fakta-fakta menarik tentang kesadaran masyarakat Indonesia dalam hal dana pensiun, investasi, dan literasi keuangan digital. Victor menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya dana pensiun dan literasi keuangan. Dalam menjawab permasalahan tersebut, peserta seminar diajarkan metode-metode yang dapat diambil agar dapat mengoptimalkan pendapatan yang dimiliki.
Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, peserta dapat bertanya langsung kepada narasumber mengenai berbagai topik yang telah dibahas. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme. Peserta mendapatkan wawasan baru yang berguna untuk mengelola keuangan mereka di masa depan. Acara diakhiri dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan. Dengan seminar ini, Syailendra Capital berharap dapat mendorong peningkatan literasi keuangan dan membantu masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Chelsea Michelle Alim Loekito (SMA Regina Pacis Surakarta)
Kampus Ursulin SMA Regina Pacis Surakarta : http://www.smareginapacis-solo.sch.id/
JAKARTA, SERVIAMNEWS.com – Sebanyak 1.600 peserta didik tingkat KB/TK, SD, SMP, SMA, SMK Kampus Ursulin Santa Theresia dan Saint Theresia Orchestra tampil memukau dalam pentas seni “Harmony in Diversity, Melodi Kehidupan,” di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu, 8 Juni 2024. Hadir pula penampilan dari Naura Ayu, Oswin Wilke, dan Astrid Tiar yang ikut memeriahkan acara.
Pentas seni diadakan untuk mendidik dan mengembangkan para peserta didik dengan berbagai macam aspek yaitu aspek ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, nilai-nilai keterampilan hidup, kreativitas, dan cinta tanah air. Pentas Seni juga merupakan pembelajaran, implementasi, dan penguatan Nilai Dasar Sekolah Ursulin: Nilai – Nilai Serviam.
“Di jaman sekarang teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang pesat, sekolah perlu membekali peserta didik untuk keterampilan hidup, mengasah pikiran, hati, kehendak yang baik dan benar. Untuk mendidik dan melayani siswa – siswi, kami berjalan bersama Yayasan, Guru, dan Orang tua, “Kata Sr. Maria Theresia Sani, OSU, Ketua Yayasan Ananta Bhakti.
Sebanyak 129 peserta didik mendapat tanggung jawab kepemimpinan sebagai panita dalam tiap-tiap sub bagian. Pentas seni juga menjadi satu kegiatan yang mempersatukan para orang tua dari tiap jenjang untuk berkolaborasi dengan para tenaga pendidik. Banyak terima kasih atas segala bentuk dukungan baik moril maupun materiil kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya pentas seni.
“Terima kasih kepada seluruh panitia, siswa – siswa, semua kepala satuan pendidikan, orang tua murid, para guru, para donatur, Ibu Rina Ciputra, Hi Jakarta Production dibawah koordinator Kak Riri Kumalasari yang melatih para siswa – siswi. Terima kasih juga kepada seluruh pegawai, karyawan/karyawati, pihak keamanan,” imbuh Sr.Maria Theresia Sani, OSU.
Aprianita Ganadi
Kampus Ursulin Santa Theresia : https://www.sttheresia-jkt.sch.id/
SOLO, SERVIAMNEWS.com – Saat ini, teknologi berkembang sangat pesat, dan hampir semua bidang kehidupan mengadaptasi perkembangan teknologi. Mulai dari teknologi yang sederhana, sampai teknologi yang paling mutakhir, seperti misalnya AI (Artificial Intelligence). Dunia pendidikan pun juga mengadaptasi teknologi, terutama sejak adanya pandemi, dimana teknologi hadir untuk memfasilitasi pembelajaran daring jarak jauh menggunakan fitur teleconference (misalnya zoom atau Google Meet), membuat ruang belajar virtual melalui berbagai aplikasi yang menyediakan LMS (Learning Management System), hingga teknologi yang akhir-akhir banyak dikembangkan, yaitu AI.
Yayasan Winayabhakti Solo pun tak mau ketinggalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada siswa dengan meningkatkan kemampuan guru dalam mengadaptasi teknologi untuk pembelajaran melalui workshop bertajuk “Prompt Engineering : Membuat Modul Pembelajaran dan Rencana Proses Pembelajaran” dengan menghadirkan narasumber Prof. Eko Indrajit. Guru-guru dari Kampus Ursulin Regina Pacis Surakarta dan Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten mengikuti workshop selama dua hari yang dilaksanakan di auditorium Kampus Ursulin Regina Pacis, pada 3-4 Mei 2024.
Hari pertama, peserta workshop dijelaskan terlebih dulu mengenai konsep AI dan bagaimana melakukan prompting (pemberian perintah) kepada prompt engineering supaya mendapatkan hasil yang diinginkan. Selanjutnya para guru dibagi ke dalam beberapa kelompok kerja dan diberikan tugas untuk menghasilkan sebuah produk berupa buku dengan memanfaatkan aplikasi Chat GPT. Masing-masing guru membuat buku sesuai dengan minat mereka masing-masing dengan memberikan prompt ke chat GPT, dari mulai menentukan judul buku, daftar isi, hingga materi yang ada di buku. Bahkan untuk sampul dari buku yang dibuat pun juga dibuat menggunakan chat GPT. Hari pertama, target membuat buku dengan minimal 50 halaman selesai dilakukan.
Hari kedua workshop dilanjutkan dengan pembuatan perangkat ajar dengan memanfaatakn prompting pada chat GPT4. Dengan menggunakan chat GPT4, guru bisa bereksplorasi untuk membuat rencana pembelajaran yang memuat aktivitas belajar yang menarik, kontekstual, dan juga interaktif. Prof Eko menjelaskan bagaimana teknologi AI saat ini bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas guru dan nantinya, guru yang bertahan di masa depan adalah guru yang mampu memanfaatkan teknologi, termasuk dalam hal ini adalah memanfaatkan AI, untuk pembelajarannya.
Di akhir kegiatan workshop, diadakan penganugerahan Serviam Chat GPT Award untuk memberikan penghargaan kepada beberapa kelompok yang sudah menyelesaikan tugas dengan baik. Dari Workshop dua hari ini, peserta menghasilkan 130 ebook dan setiap peserta menghasilkan sebuah Rencana Proses Pembelajaran (RPP). Nantinya, RPP yang dibuat dapat menjadi pemicu dan memberikan motivasi bagi peserta workshop untuk selalu berinovasi dalam mendampingi peserta didik saat proses pembelajaran selanjutnya.
Stephanus Nunu Dharmawan (Kepsek SMP Regina Pacis Solo)
Kampus Ursulin Regina Pacis Solo: www.smp-reginapacis-slo.sch.id dan www.smareginapacis-solo.sch.id
Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten: www.mariaassumpta.sch.id