JAKARTA, SERVIAMNEWS.com –  Tingkat SMA dan SMK Kampus Santa Theresia, Jakarta mengadakan Edutravel Fair pada Jumat-Sabtu, 6-7/9. Acara bertajuk “Find Your Next Journey” ini melibatkan seluruh peserta didik dan guru dari unit SMA dan SMK Santa Theresia. Setiap tahun, acara seperti ini rutin diadakan untuk mengarahkan minat peserta didik setelah lulus dari SMA/SMK. Edutravel Fair kali ini meliputi kegiatan pameran pendidikan dan travel, presentasi universitas dan konsultan pendidikan, test International English Language Testing System (IELTS), dan sarasehan alumni. Dalam acara pembuka, para peserta didik SMA/SMK menunjukkan bakat kebolehan seperti menyanyi dan menari.

Kampus Santa Theresia Jakarta : http://www.sttheresia-jkt.sch.id/

Serviam

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Para peserta didik KB- TK Santa Theresia, Jakarta melakukan aksi “Peduli Kebersihan” di Car Free Day sekitaran Bundaran HI, Pk 06.30-09.00 WIB, Minggu, 8 September 2019. Didampingi guru dan masing-masing orang tua, anak-anak dengan giat mengumpulkan sampah yang berserakan di sekitar area.

Mereka terlihat semangat dan antusias dengan banyaknya sampah yang diberikan oleh pengunjung yang melintas. Dalam aksinya, para siswa-siswi menggunakan karung sebagai wadah atau tempat untuk mengumpulkan sampah yang berada di jalan. Tak lupa, mereka juga menggunakan sarung tangan. Mari kita ajarkan anak menjaga dan peduli kebersihan sejak dini !

Serviam

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Sebanyak 17 Guru Bahasa Inggris hadir mengikuti pelatihan mengenai strategi dan teknik pengajaran menggunakan bahan belajar dari Cambridge University Press, di Kampus Santo Vincentius, Otista, Jakarta Timur, Sabtu, 7/9. Mereka datang dari Kampus Santa Ursula Jakarta, Kampus Santa Theresia Jakarta, Kampus Santa Maria Jakarta, dan Kampus Santo Vincentius.

Hadir sebagai narasumber Teacher Development Manager tingkat ASEAN di Cambridge University Press yaitu Mr. Allen Davenport. Pelatihan dibagi ke dalam 2 sesi yaitu sesi pertama untuk Guru Bahasa Inggris tingkat SD dan sesi kedua untuk Guru Bahasa Inggris tingkat SMP-SMA/SMK. Selama pelatihan, para peserta diberi tugas atau soal untuk dikerjakan bersama.

Selama 3 tahun, pelatihan bagi Guru Bahasa Inggris rutin diadakan. Tahun 2017, acara diadakan di Kampus Santa Maria Jakarta dan pada tahun 2018 acara diadakan di Kampus Santa Theresia Jakarta.  Tujuannya agar para Guru Bahasa Inggris semakin memahami bahan belajar dari Cambridge University Press.

Aprianita Ganadi

Serviam

ATAMBUA, SERVIAMNEWS.com– Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memilih Gugus Depan (Gudep) Santa Angela Atambua menjadi perwakilan NTT untuk berpartisipasi dalam ajang “Lomba Gugus Depan Unggul dan Festival Penggalang Ceria tingkat Nasional”, Sabtu, 7 September 2019. Kegiatan diawali dengan Upacara Pelepasan Kontingen oleh Ketua Kwarcab Kabupaten Belu Bapak Petrus Bere (Sekretaris Daerah Belu) selanjutnya peserta yang terdiri dari 3 orang pembina dan 16 siswa-siswi yang terbagi menjadi dua regu akan mengikuti serangkaian kegiatan di Bogor pada tanggal 8 – 13 September 2019.

Serviam

MADIUN, SERVIAMNEWS.com– Serviam Camp VI resmi dibuka oleh Walikota Madiun, Maidi, di Kampus Santo Bernardus, Madiun, Jawa Timur, Selasa, 3/9.  Acara bertajuk “Against The Tide” atau “Berani Melawan Arus” ini dihadiri oleh 200 orang dari Sekolah Ursulin Regio Jawa Tengah dan Jawa Timur. Serviam Camp merupakan kegiatan rutin pertemuan siswa –siswi tingkat Sekolah Dasar yang diselenggarakan oleh Sekolah-Sekolah Ursulin.

Mereka datang dari SDK Santo Bernardus Madiun, SDK Maria Assumpta-Klaten, SDK Cor Jesu Malang, SDK Santa Maria Surabaya, SDK Santa Maria Sidoarjo. Masing-masing perwakilan sekolah mengirim 20 orang siswa dan 20 orang siswi. Dalam acara pembukaan, setiap sekolah menunjukkan kebolehannya menari dan menggunakan pakaian daerah.  

Salah satu agenda Serviam Camp yaitu berkemah. Selain itu, acara yang diselenggarakan 3-6 September 2019 ini juga diisi dengan berbagai hal. Antara lain, program tali asih ke rumah ibadah dan panti asuhan, permainan tradisional, serta gerakan menanam pohon yang akan dilaksanakan di Taman Lalu Lintas Kota Madiun.

Aprianita Ganadi

Pada awal akan memutuskan mengikuti lomba peneliti sosial tingkat provinsi Jawa Timur, kami sedikit termangu- mangu, ada sebuah bayang-bayang kegagalan yang sempat menghinggapi pikiran kami kala itu. Awal mula yang terbersit adalah mampukah kami yang ditawari lomba peneliti sosial oleh Pak Martinus sebagai pembimbing penelitian. Kami pun menyanggupi setelah melalui perdebatan batin yang cukup mendalam, Pak Mar memberikan motivasi lakukanlah yang terbaik pasti Bunda Maria memberi jalan kalau kita semua melakukannya secara tulus dan dengan hati ikhlas.

Singkat cerita kami (Rafael Asa Krisdinanda, Clarissa Pramesti Tiara Putri, SMP Santa Maria Surabaya) mengikuti kompetisi tersebut walau sebenarnya masih ada sedikit keraguan tersebut. Pada awal melakukan bimbingan dengan guru pembimbing, kami masih kebingungan untuk menentukan tema peneitian. Dengan arahan dan bimbingan dari Pak Martinus akhirnya kami memutuskan mengangkat media sosial bagi remaja saat ini.

Dengan arahan intensif dan bimbingan terstruktur kami melakukan kajian-kajian sosial dan mencari teori-teori untuk mendukung landasan berpikir dalam penelitian ini. Kadang Pak Mar meminta kami membaca buku-buku yang tebal-tebal dan kami harus menjalankannya dengan penuh suka cita. Proses penelitian bejalan lancar dan kami harus mengumpulkan extended abstract secara online ke Center Young of Scintiest.

Sebenarnya kami tidak memliki target tertentu dalam kompetisi ini, yang ada dalam benak kami adalah lakukan yang terbaik. Sepulang sekolah dan bahkan kami sampai malam selalu berdiskusi lewat online untuk membahas materi penelitian. Sampai akhirnya pengumuman pemenang secara online disampikan, ditingkat provinsi kami dari SMPK Santa Maria Surabaya meraih juara pertama. Awalnya kami tidak menyangka menjadi juara pertama diantara SMP dan SMA di Jawa Timur, tetapi kemudian kami mensyukuri kerja keras kami membuahkan hasil.

Sebagai pemenang pertama di Provinsi Jawa Timur, kami mengikuti seleksi tingkat nasional. Untuk mengikuti seleksi tersebut kami harus merubah video presentasi yang sudah kami buat sebelumnya. Kami merubah video presentasi menjadi lebih baik secara kualitas gambar dan tampilan. Kami melakukan pengambilan gambar dengan dibantu team shooting yang sudah kami persiapkan sebelumnya di laboratorium Biologi SMP Santa Maria. Proses pengambilan gambar memakan waktu hampir setengah hari, kemudian setelah melakukan editing video tersebut dikirim via online kepada panitia seleksi.

Di tingkat nasional kami mendapat posisi juara ke tiga diantara SMP dan SMA se- Indonesia dari setiap perwakilan provinsi. Sebagai peringkat ke tiga maka kami berhak mengikuti seleksi ke Serbia dan kami pun lolos seleksi dan diikutkan ke Serbia. Proses pembinaan ke Serbia tidaklah mudah dan kami harus mengganti judul penelitian kami. Dengan bimbingan Pak Martinus dan pembimbing dari CYS maka kami bisa melalui proses tersebut.

 Di Serbia kompetisi diikuti oleh 45 peserta dengan 36 judul penelitian yang dikuti dari beberapa negara diantaranya Rusia, China, Makau, India, Iran, Malaysia, Meksiko, Nepal, Sebia, Singapura, Slovenia, Taiwan, Tunisia dan Turki. Dari kompetisi tersebut SMP Santa Maria Surabaya Indonesia mendapatkan juara ke 3 dengan bronze medal di bidang sociology. Servite et amate berkibar di Serbia.

Martinus Ekonugroho, S.S (Guru PPKN SMP Santa Maria Surabaya)

SMP Santa Maria Surabaya : http://smp.sanmarosu.org/

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Jumat-Minggu, 16-18 Agustus 2019, Kampus Yuwati Bhakti, Sukabumi, Jawa Barat menyemarakkan perayaan HUT RI ke-74 tahun dengan berbagai kegiatan perlombaan, donor darah, stand bazaar, dan upacara bendera. Perlombaan diadakan  di Satuan Pendidikan TB-TK Sukapirena, SD dan SMP Yuwati Bhakti. Jenis lomba yang diadakan antara lain memindahkan bendera, makan kerupuk, mengancingkan baju, tarik tambang, menyanyikan lagu-lagu nasional,  meraih impian, joget balon, memasukkan paku ke dalam botol, dan menghias kelas.

Diadakannya berbagai lomba itu juga bertujuan untuk mewujudnyatakan penanaman nilai dasar Pendidikan Ursulin yang dihidupi oleh Kampus Yuwati Bhakti yaitu disiplin, sportif, jujur, mandiri, percaya diri, mau bekerja keras, kebersamaan, bertanggung jawab, dan berdaya juang tinggi. Setiap peserta didik diharapkan memiliki keinginan untuk menang dengan cara yang jujur dan taat pada aturan permainan. Peserta yang menang boleh bangga atas prestasinya, namun harus tetap rendah hati. Peserta yang kalah harus berani mengakui kekalahan dan kehebatan lawan, namun  harus percaya diri serta punya keinginan yang kuat untuk berjuang kembali.

Pada tanggal 16 Agustus 2019 diselenggarakan donor darah dengan tajuk “Donor Darah Merdeka” oleh Ikatan Alumni (IKA) Yuwati Bhakti. Donor darah merdeka mengajak seluruh warga Kampus Yuwati Bhakti dan masyarakat sekitar memiliki semangat kemerdekaan untuk berbagi kasih kepada sesama. Kegiatan ini dilakukan secara rutin oleh IKA Yuwati Bhakti setiap 3 bulan sekali.

Pada donor darah merdeka ini IKA Yuwati Bhakti mampu mengumpulkan 128 kantong darah. Melalui  kegiatan ini, peserta didik diajak mengamalkan nilai Serviam yaitu peduli pada sesama. Semoga sumbangan mereka dapat bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan dan semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk berbagi kasih lewat donor darah.

Selain lomba dan donor darah, Kampus Yuwati Bhakti juga terlibat dalam bazaar kemerdekaan yang digelar oleh Paroki Santo Joseph Sukabumi. Kampus Yuwati Bhakti mengisi stand bazaar dengan menampilkan hasil karya peserta didik TB-TK Sukapirena, SD, dan SMP Yuwati Bhakti. Dengan penampilan hasil karya tersebut diharapkan peserta didik Kampus Yuwati Bhakti memiliki jiwa entrepreneur sesuai minat dan bakatnya sehingga mereka siap terjun di masyarakat.

Untuk menanamkan cinta tanah air, pada tanggal 17 Agustus 2019 seluruh warga kampus Yuwati Bhakti mengikuti upacara bendera di lapangan kampus dengan Pembina Upacara Ketua III. Dalam amanatnya, ditekankan pentingnya peningkatan kualitas diri sebagai pribadi yang cerdas, bijak, tangguh, dan unggul  sebagai sumbangan bagi negara untuk mengisi kemerdekaan yang ke-74 agar Indonesia makin maju.

Agnes Tri Maryunani  (Humas Kampus YB)

Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

Seluruh warga Kampus Santa Theresia Jakarta merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 tahun. Suster, Bapak Ibu Guru/Karyawan, dan Siswa SD-SMK Santa Theresia mengikuti upacara pengibaran bendera, di lapangan Kampus Santa Theresia, Sabtu, 17/8. Upacara dimulai pukul 07.00 dan berakhir pukul 08.30. Sebelum upacara berakhir, para guru memanggil siswa berprestasi dari tingkat SD-SMK untuk kemudian maju menerima hadiah dan berfoto bersama. Usai upacara, para guru /karyawan mengadakan ramah tamah.

Kampus Yuwati Bhakti, Sukabumi menyelenggarakan Misa Awal Tahun Pelajaran 2019/2020, yang dipimpin oleh Romo Agustinus Hardono di aula Kampus, Senin, 29 Juli 2019. Misa diadakan untuk memohon berkat Tuhan di awal tahun pelajaran sekaligus menjalin kebersamaan antar unit dan melatih kepemimpinan bagi peserta didik. Dalam kebersamaan ini, tercipta suasana yang saling mendukung. Peserta didik TB-TK didampingi para guru duduk tenang di belakang altar, SD sebagai petugas lektor-lektris dan koor tampil percaya diri dan penuh semangat mempersembahkan suara mereka. SMP duduk tenang dan khusyuk menjadi contoh bagi peserta didik TB-TK dan SD. Diharapkan, insieme yang terjalin hari ini menjadi dasar dan akar dalam pelaksanaan kegiatan edukasi di Kampus Yuwati Bhakti.

Bacaan Injil diambil dari Matius 13: 47 – 52 yakni perumpamaan tentang pukat dan hal Kerajaan Surga. Sebelum homili, seluruh peserta didik menyaksikan sebuah tayangan yang memperlihatkan nelayan melempar pukat untuk menangkap ikan. Setelah pukat penuh, nelayan memilah ikan yang baik dan buruk. Ikan baik akan dikumpulkan sedang yang buruk akan dibuang. Demikian juga kita pada akhir zaman.

Oleh karena itu, kini saatnya kita berjuang menemukan harta terpendam agar kita tumbuh menjadi orang pilihan dan berkumpul dalam kebahagiaan bersama Tuhan. Dalam homilinya, Pastor Hardono mengajak peserta didik menemukan harta yang terpendam dalam dunia pendidikan yaitu ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat dikembangkan dalam diri peserta didik.

Sementara itu, Ketua III Kampus Yuwati Bhakti, Sr Elisabeth Sri Utami, OSU dalam sambutannya menekankan pentingnya mengaktualisasikan Value Proposition (VP) kampus yaitu menjadi pemimpin masa depan yang berpola pikir sains (School of Future Science Minded leader). Proses menjadi pemimpin harus dimulai sejak dini yaitu memimpin diri sendiri sebelum dapat memimpin orang lain dengan cara mengendalikan diri dalam ucapan maupun tindakan, baik di kelas maupun di luar kelas.

Peserta didik harus mampu mendengarkan orang lain yang berbicara, bersikap santun kepada setiap orang yang dijumpai, berpikir sebelum berbicara dan bertindak. Aktualisasi VP kampus selaras dengan visi kampus yaitu komunitas pembelajar yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela. Sehingga, lulusan Yuwati Bhakti akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang berpola pikir sains, kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela.

Agnes Trimaryunani (Humas Kampus Yuwati Bhakti)

Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

Pada Senin, 1 Juli 2019, Yayasan Winayabhakti Solo menyelenggarakan workshop Neuro Linguistic Programming (NLP) bertema “Good Leader Create Great Leader” yang bertempat di Auditorium Kampus Regina Pacis Solo. Kegiatan yang dibawakan oleh mindset motivator, Krishnamurti, ini diikuti oleh guru SMP, SMA, beserta para karyawan. Nama Krishnamurti terbilang tidak asing di dunia motivator nasional. Sepak terjang kariernya diantaranya memperoleh apresiasi berupa penghargaan 3 Motivator Sukses versi Majalah Intisari (2007), Top 5 Motivator Terbaik versi RCTI (2011), serta The Most Favourite Speaker di Indonesia NLP Summit (2012).

Dibuka pada pukul 08.00 oleh Bu Fyanti selaku pembawa acara, workshop diawali dengan bernyanyi dan berjoget bersama yang dipandu oleh Bu Sisil, Pak Adi, Pak Sani, serta Pak Tejo. Mengisi hari di awal bulan, peserta workshop diajak untuk mengenali diri pribadi melalui cara-cara unik yang diajarkan oleh pembicara.

NLP merupakan ilmu yang mempelajari struktur cara berpikir dan perilaku manusia. NLP juga berkaitan dengan bagaimana bahasa mampu mempengaruhi paradigma seseorang. NLP mampu membuat seseorang merefleksi diri pribadinya secara jelas. Dalam workshop ini Krishnamurti meminta peserta berpasangan dengan peserta lain. Dalam pasangan tersebut, beliau kemudian membagi antar peserta ke dalam tim susu dan tim coklat. Sepanjang jalannya workshop, pembicara menginstruksikan sejumlah games yang wajib dilakukan oleh antar pasangan. Aneka permainan yang dilakukan pun bukan sembarang permainan. Meski terlihat sederhana, namun perilaku masing-masing individu dapat dilihat ketika beraktivitas dalam permainan tersebut.

Misalnya ketika tiap pasangan diminta untuk meletakkan barang yang dibawa di satu titik (misal pena atau dompet). Di dalam pasangan, satu orang diminta untuk memegang siku dan punggung tangan pasangannya sembari pembicara memerintahkan agar bergeser ke arah pukul 3, 6, 9, dan 12. Permainan ini bertujuan untuk melihat cara pandang setiap peserta terhadap benda dari berbagai arah lokasi.

Dalam hal menguji daya stress peserta, pembicara diminta untuk membentuk lingkaran besar beranggotakan delapan orang dengan meletakkan sepasang sumpit yang diletakkan di hadapan. Dengan aba-aba dari pembicara, setiap peserta kemudian melakukan dua gerakan yang sama sebelum mengoper sumpit searah jarum jam. Gerakan lalu menjadi semakin cepat seiring dengan irama aba-aba yang semakin cepat pula. Krishnamurti mengajarkan lebih dari lima permainan yang menegaskan bahwa kita dapat menilik sifat diri kita dari kegiatan yang dilakukan.

Pembicara juga memberikan kata-kata positif yang wajib diisi oleh peserta dalam modul workshop. Misalnya adalah kata-kata seperti context is more important than content, masalah tidak akan jadi masalah bila tidak dipermasalahkan, dan memperbesar hal kecil hanya membuat Anda jadi kerdil. Penyampaian materi yang diwujudkan dalam rangkaian games membuat durasi workshop selama tujuh jam terasa singkat. Acara ditutup dengan refleksi diri yang dilakukan dengan memejamkan mata.

Christianto Dedy Setyawan, S.Pd (Guru SMA Regina Pacis Solo)

Kampus Regina Pacis Solo : http://smareginapacis-solo.sch.id/

Serviam

Follow by Email
Instagram
Copy link
URL has been copied successfully!