SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Pembukaan Open House Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi, Jawa Barat berlangsung meriah dan penuh warna. Kegiatan bertajuk “Pemimpin yang Jujur, Disiplin, dan  Tangguh” ini dihadiri oleh keluarga besar Kampus Yuwati Bhakti seperti para Suster Ursulin, guru, orangtua murid, peserta didik, alumni (IKA YB) dan pensiunan. Acara berlangsung selama dua hari yaitu Jumat – Sabtu, 15-16 November 2019. Tema yang diangkat merupakan implementasi penanaman karakter (disiplin, jujur, tangguh) yang ditekankan dalam pembelajaran pada tahun pelajaran 2019 – 2020.

Perarakan peserta didik TB-TK, SD, dan SMP Yuwati Bhakti mengenakan pakaian sesuai kekhasan tiap kelas, bendera  dan papan nama sebagai identitas kelas mereka mengawali kegiatan open house. Tari Gunungan yang ditampilkan oleh peserta didik SD Yuwati Bhakti dengan bimbingan Ibu Euis (alumni YB 1986) mengantarkan Ketua III Kampus Yuwati Bhakti, Sr. Elisabeth Sri Utami, OSU dan para kepala satuan pendidikan ke tengah lapangan.

Tari gunungan merupakan tari tradisi tatar Sunda sebagai simbol pembuka suatu acara atau menyambut tamu, dilanjutkan penampilan dance dari TK dan tari Kodok oleh peserta didik SD serta penampilan modern dance dari SMP. Orangtua murid sangat antusias atas kegiatan ini. Mereka dengan senang hati membantu persiapan, baik dari segi dana maupun tenaga. Mereka berharap peserta didik Kampus Yuwati Bhakti memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tangguh untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, Sr Utami, mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga kampus atas partisipasinya untuk mendukung kegiatan ini. Ia juga menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini agar peserta didik merasa gembira dan bersemangat dalam belajar yang tidak hanya di kelas tapi mengembangkan potensi diri melalui pentas seni dan keterampilan yang dipamerkan hari ini. Pada kesempatan ini pun diresmikan pembentukan Paguyuban Peduli Pendidikan Yuwati Bhakti (P3YB) tiap unit.

Kegiatan di unit menampilkan pentas seni dan pameran. TB-TK Sukapirena membuat kegiatan “marketday” yaitu peserta didik berperan sebagai karyawan di rumah makan. Ada yang menjadi manager, penerima tamu, pelayan, dan kasir dengan tujuan melatih peserta didik berani berkomunikasi, melayani, dan menghargai tiap profesi. Tamu yang hadir sangat antusias dilayani oleh pelayan-pelayan kecil tersebut. Peserta didik SD Yuwati Bhakti menyajikan pameran hasil kerajinan tangan, ekstrakurikuler, dan pentas seni, SMP menyajikan entrepreneur dan pentas seni tiap kelas serta demo ekstrakurikuler. Acara di tutup dengan menari poco-poco dan foto bersama seluruh orangtua murid dan alumni YB.

Tim jurnalistik SMP YB

Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Sejak pagi, Rabu, 7 November 2019, telah hadir perwakilan beberapa instansi pemerintahan Kota Sukabumi seperti Bapak Camat Cikole, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Pengawas TK, Bapak Lurah Selabatu, Kepala Puskesmas Selabatu, Pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia, dan Kelompok Kerja Kepala TK. Mereka datang untuk mendukung pelaksanaan penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Jawa Barat di TB – TK Sukapirena Sukabumi, Jawa Barat.

Pukul 09.30 peserta didik menyanyikan lagu “Mars UKS” dan “Selamat Datang” mengiringi  kedatangan Tim Penilai LSS Tingkat Provinsi Jawa Barat, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Pembina UKS tingkat Kota Sukabumi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabuni, Polsek Cikole, dan Polres Kota Sukabumi. Penampilan tari tor-tor, permainan angklung, lagu “Mars UKS” pidato berbahasa Inggris dan Indonesia dipersembahkan untuk menyambut kedatangan Tim Penilai LSS beserta para tamu undangan yang hadir.

Sebelum menyampaikan sambutannya, salah satu Tim Penilai mengungkapkan rasa bahagia atas penyambutan yang luar biasa dan mengagumi penampilan peserta didik di atas panggung. Panitia mengungkapkan tujuan diadakannya Lomba Sekolah Sehat adalah upaya memotivasi sekolah untuk menciptakan budaya bersih, sehat, dan berkarakter dalam membentuk generasi yang unggul. Kegembiraan dan kecakapan peserta didik merupakan tanda bahwa hidup sehat telah membudaya di sekolah ini.

Sambutan Bapak Walikota Kota Sukabumi disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Sukabumi bahwa penilaian mengarah pada sekolah berkarakter sebagai media hidup sehat yang berpengaruh pada indeks pendidikan Kota Sukabumi. Sebelum dilakukan penilaian, Kepala TB-TK Sukapirena menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah atas terselenggaranya Lomba Sekolah Sehat sebagai upaya memberi motivasi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan.

Penilaian Lomba Sekolah Sehat dilakukan oleh tiga orang penilai, masing-masing didampingi oleh  dokter kecil (dokcil), guru, dan Tim Peduli Pendidikan TB – TK Sukapirena. Dengan lincah dokter-dokter kecil mengantarkan para penilai ke setiap ruang dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Kepala TB – TK  juga turut mendampingi salah satu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya. Penilaian dilakukan secara cermat dan sangat detail hingga pukul 12.00.

Tim penilai mengapresiasi  karakter peserta didik yaitu para dokcil yang luar biasa dan mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan, life skill, kelengkapan peralatan UKS, dan tanaman Toga. Segala upaya telah dilakukan oleh TB – TK Sukapirena secara optimal demi kelancaran pelaksanaan penilaian Lomba Sekolah Sehat. Semoga upaya ini membuahkan hasil yang menggembirakan semua pihak, terutama TB-TK Sukapirena agar semakin maju dan menjadi sekolah yang berkarakter dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan demi terwujudnya generasi yang unggul.

Agnes Tri Maryunani (Humas Kampus YB)

Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com- Pada bulan Oktober, bangsa Indonesia memperingati bulan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus hari Sumpah Pemuda. Sebagai generasi bangsa yang cinta Indonesia, peserta didik Kampus Yuwati Bhakti memperingati bulan Bahasa dan Satra Indonesia dengan berbagai kegiatan bertajuk “Yuwati Bhakti Berpuisi “yang diadakan sekolah. Seluruh peserta didik kelas I – IX , guru dan karyawan menulis puisi bertema bebas, meski awalnya sulit menulis puisi.

Setelah dijelaskan, diberi contoh, dan dibimbing secara sederhana, mereka bersemangat menulis dengan segala imajinasinya. Bahkan, peserta didik SMP berani menulis puisi berbahasa Inggris. Puisi-puisi tersebut dipamerkan di sepanjang lorong depan Kampus Yuwati Bhakti, Sukabumi, Jawa Barat. Sejak awal dipasang pada Sabtu-Kamis, 26-31 Oktober 2019 peserta didik, guru, karyawan, satpam, dan orangtua masih antusias menikmati puisi yang dipamerkan. Mereka bangga karena puisi yang ditulis dapat dinikmati oleh orang banyak. Orangtua peserta didik Yuwati Bhakti pun merasa terharu, terutama kelas kecil karena putra-putri mereka mampu mengungkapkan perasaan melalui puisi.

Selain menulis puisi, peserta didik SD Yuwati Bhakti mengikuti berbagai lomba yang diadakan sekolah, yaitu kelas I menyalin dongeng dengan huruf cetak, kelas II menyalin dongeng dengan huruf sambung, kelas III menulis cerita pengalaman, kelas IV menyusun huruf menjadi kata (nama binatang), kelas V mendongeng, dan kelas VI memilih kosakata baku Bahasa Indonesia. Peserta didik mengikuti lomba dengan sungguh-sungguh meskipun wali kelas mereka sendiri yang menjadi juri.

Berdasarkan hasil penilaian tiap kelas, terpilih 3 karya terbaik dan mendapatkan apresiasi dari sekolah. Meski apresiasi yang diberikan sangat sederhana, nampak  kebahagiaan di raut wajah mereka atas prestasi yang diperoleh. Karya yang belum terpilih tetap menjadi kebanggaan sekolah karena karya yang dihasilkan adalah sebuah kejujuran yang patut diapresiasi sehingga tiap peserta didik merasa bangga terhadap karyanya. Sikap bangga terhadap karya sendiri dan berani mengakui prestasi teman adalah salah satu tujuan diadakannya pameran puisi dan berbagai lomba. Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dan bersastra, memiliki daya juang yang tinggi, berani bersaing secara sehat, serta tekun dan teliti dalam mengerjakan sesuatu.

Upacara bendera memperingati Sumpah Pemuda menjadi penutup bulan Bahasa dan Sastra Indonesia 2019. Semoga semangat Sumpah Pemuda melalui pameran puisi dan berbagai lomba mampu memacu semangat peserta didik dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan yang berpola pikir sains dan terjun dalam masyarakat.

Agnes Tri Maryunani (Humas Kampus Yuwati Bhakti)

Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Walikota Sukabumi, Bapak H. Achmad Fahmi, S.Ag. M.Pd beserta jajarannya, Bapak Lurah Selabatu, Bapak Camat Cikole, dan perwakilan dari Puskesmas Selabatu mengunjungi TB-TK Sukapirena pukul 10.00, Senin, 28 Oktober 2019. Tujuan utama kunjugan mereka adalah memantau kesiapan TB-TK Sukapirena dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) di tingkat provinsi yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 November 2019. Dalam sambutannya, Bapak Fahmi mengungkapkan rasa terima kasih kepada TB-TK Sukapirena karena telah bersedia ditunjuk mewakili Kota Sukabumi dalam Lomba Sekolah Sehat tingkat provinsi.

Bapak Fahmi juga mengungkapkan rasa terima kasihnya karena TB-TK Sukapirena telah ikut ambil bagian dalam membangun Kota Sukabumi yang kini dipimpinnya. Beliau memberikan dukungan kepada TB-TK Sukapirena dalam lomba tersebut, salah satunya dengan memantau kesiapan lomba yang telah dilakukan hingga saat ini. Adapun. acara penyambutan Bapak Walikota telah dipersiapkan dengan matang oleh kepala sekolah, staf guru, dan komite yang telah hadir di sekolah sejak pagi.

Peserta didik TB-TK Sukapirena menyambut Bapak Fahmi dan jajarannya dengan menyanyikan lagu “Sekolah Sehat”. Setelah mendengar nyanyian dari peserta didik TB-TK Sukapirena, ia meninjau tiap kelas dan semua ruangan terutama ruang UKS agar dalam lomba nanti TB-TK Sukapirena benar-benar telah siap. Pada saat berada di UKS, Bapak Fahmi mengajak peserta didik untuk mempraktikkan cara mengobati luka dan ia sendiri menjadi pasien.

 Peserta didik TK Sukapirena sangat senang dan antusias hingga mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh. Semoga kedatangan Bapak Fahmi dan jajarannya kali ini dapat menjadi motivasi  dan kebanggaan TB-TK Sukapirena dalam mempersiapkan diri menjadi wakil Kota Sukabumi dalam kegiatan LSS. Terutama menjadi sekolah sehat dan berkarakter dalam membangun kepribadian peserta didik dan masyarakat Kota Sukabumi pada umumnya.

Agnes Trimaryunani

Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Kampus Yuwati Bhakti, Sukabumi, Jawa Barat mengadakan penyegaran rohani bagi seluruh karyawan untuk menggali spiritualitas dan budaya kerja dalam terang Roh Kudus. Penyegaran rohani dikemas dalam bentuk rekoleksi bagi tenaga penunjang dan retret bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang dibimbing oleh Br. G. Bambang Nugroho, FIC.

Rekoleksi tenaga penunjang dilaksanakan pada hari Kamis, 12 September 2019 mulai pukul 07.30 – 15.00 WIB. Mereka diajak masuk ke dalam diri untuk menemukan kebahagiaan dalam bekerja, mensyukuri tugas panggilan hidupnya, dan bangga atas pekerjaan meskipun kecil dan sederhana. Kesadaran itu akan membawa mereka semakin dewasa, menghargai setiap pekerjaan, punya rasa memiliki, dan dekat dengan Tuhan.

Tenaga pendidik dan kependidikan masuk dalam suasana retret mulai Kamis, 12 September – Sabtu, 14 September 2019. Ada 5 hal yang menjadi bahan permenungan dalam retret yaitu bersyukur akan kasih karunia Allah, menemukan makna kebahagiaan, bersyukur atas rahmat pengampunan, spiritualitas dan budaya kerja dalam konteks pendidikan, dan sinergitas dalam keberagaman.

Permenungan dimulai dengan  menyadari cinta Tuhan yang pernah dialami dalam setiap perjumpaan dengan sesama, mulai dari orang yang paling menyayangi yang ikut membentuk pribadi seseorang. Kesadaran akan kasih Allah yang tak terbatas mampu menghasilkan kebahagiaan batin hingga mendorong seseorang memiliki antusiasme yang tinggi, selalu bersyukur, gembira, bersemangat, serta mampu membagi kebahagiaan kepada orang lain.

Kebahagiaan kadang ternoda oleh pengalaman buruk yang dialami seseorang, jurang antara harapan dan kenyataan terlalu jauh, serta relasi dan komunikasi yang buruk. Untuk mengembalikan kebahagiaan yang terkoyak perlu rahmat pengampunan dari Tuhan yang akan menyembuhkan dan membuka ikatan-ikatan yang mengganggu relasi dengan orang lain. Mengampuni memang tidak mudah namun bila rahmat itu hadir dalam diri seseorang, pengampunan akan terjadi, relasi pun terjalin kembali. Melalui relasi yang erat dengan Allah lahirlah spiritualitas (roh) yang mendorong seseorang untuk bekerja dengan baik dan bahagia. Bekerja akan bermakna ketika dihayati sebagai penghargaan akan kasih Allah dan menjadi rekan kerja Allah untuk membangun dunia ini.

Kerja sama dalam satu komunitas karya menghasilkan energi yang besar. Setiap orang harus mengoptimalkan dan menyadari pentingnya tiap peran dalam membangun budaya sinergitas yang didasari satu visi, misi, dan tujuan yang sama. Kesamaan visi akan mempercepat gerakan maju untuk mencapai tujuan dan hasil yang gemilang. Semoga rahmat yang tercurah dalam retret mampu mendorong tiap pribadi untuk bekerja dengan bahagia dan rasa nyaman serta menghadirkan serviam dalam tiap karya di Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi.

Agnes Trimaryunani

Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi: http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Jumat-Minggu, 16-18 Agustus 2019, Kampus Yuwati Bhakti, Sukabumi, Jawa Barat menyemarakkan perayaan HUT RI ke-74 tahun dengan berbagai kegiatan perlombaan, donor darah, stand bazaar, dan upacara bendera. Perlombaan diadakan  di Satuan Pendidikan TB-TK Sukapirena, SD dan SMP Yuwati Bhakti. Jenis lomba yang diadakan antara lain memindahkan bendera, makan kerupuk, mengancingkan baju, tarik tambang, menyanyikan lagu-lagu nasional,  meraih impian, joget balon, memasukkan paku ke dalam botol, dan menghias kelas.

Diadakannya berbagai lomba itu juga bertujuan untuk mewujudnyatakan penanaman nilai dasar Pendidikan Ursulin yang dihidupi oleh Kampus Yuwati Bhakti yaitu disiplin, sportif, jujur, mandiri, percaya diri, mau bekerja keras, kebersamaan, bertanggung jawab, dan berdaya juang tinggi. Setiap peserta didik diharapkan memiliki keinginan untuk menang dengan cara yang jujur dan taat pada aturan permainan. Peserta yang menang boleh bangga atas prestasinya, namun harus tetap rendah hati. Peserta yang kalah harus berani mengakui kekalahan dan kehebatan lawan, namun  harus percaya diri serta punya keinginan yang kuat untuk berjuang kembali.

Pada tanggal 16 Agustus 2019 diselenggarakan donor darah dengan tajuk “Donor Darah Merdeka” oleh Ikatan Alumni (IKA) Yuwati Bhakti. Donor darah merdeka mengajak seluruh warga Kampus Yuwati Bhakti dan masyarakat sekitar memiliki semangat kemerdekaan untuk berbagi kasih kepada sesama. Kegiatan ini dilakukan secara rutin oleh IKA Yuwati Bhakti setiap 3 bulan sekali.

Pada donor darah merdeka ini IKA Yuwati Bhakti mampu mengumpulkan 128 kantong darah. Melalui  kegiatan ini, peserta didik diajak mengamalkan nilai Serviam yaitu peduli pada sesama. Semoga sumbangan mereka dapat bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan dan semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk berbagi kasih lewat donor darah.

Selain lomba dan donor darah, Kampus Yuwati Bhakti juga terlibat dalam bazaar kemerdekaan yang digelar oleh Paroki Santo Joseph Sukabumi. Kampus Yuwati Bhakti mengisi stand bazaar dengan menampilkan hasil karya peserta didik TB-TK Sukapirena, SD, dan SMP Yuwati Bhakti. Dengan penampilan hasil karya tersebut diharapkan peserta didik Kampus Yuwati Bhakti memiliki jiwa entrepreneur sesuai minat dan bakatnya sehingga mereka siap terjun di masyarakat.

Untuk menanamkan cinta tanah air, pada tanggal 17 Agustus 2019 seluruh warga kampus Yuwati Bhakti mengikuti upacara bendera di lapangan kampus dengan Pembina Upacara Ketua III. Dalam amanatnya, ditekankan pentingnya peningkatan kualitas diri sebagai pribadi yang cerdas, bijak, tangguh, dan unggul  sebagai sumbangan bagi negara untuk mengisi kemerdekaan yang ke-74 agar Indonesia makin maju.

Agnes Tri Maryunani  (Humas Kampus YB)

Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

Kampus Yuwati Bhakti, Sukabumi menyelenggarakan Misa Awal Tahun Pelajaran 2019/2020, yang dipimpin oleh Romo Agustinus Hardono di aula Kampus, Senin, 29 Juli 2019. Misa diadakan untuk memohon berkat Tuhan di awal tahun pelajaran sekaligus menjalin kebersamaan antar unit dan melatih kepemimpinan bagi peserta didik. Dalam kebersamaan ini, tercipta suasana yang saling mendukung. Peserta didik TB-TK didampingi para guru duduk tenang di belakang altar, SD sebagai petugas lektor-lektris dan koor tampil percaya diri dan penuh semangat mempersembahkan suara mereka. SMP duduk tenang dan khusyuk menjadi contoh bagi peserta didik TB-TK dan SD. Diharapkan, insieme yang terjalin hari ini menjadi dasar dan akar dalam pelaksanaan kegiatan edukasi di Kampus Yuwati Bhakti.

Bacaan Injil diambil dari Matius 13: 47 – 52 yakni perumpamaan tentang pukat dan hal Kerajaan Surga. Sebelum homili, seluruh peserta didik menyaksikan sebuah tayangan yang memperlihatkan nelayan melempar pukat untuk menangkap ikan. Setelah pukat penuh, nelayan memilah ikan yang baik dan buruk. Ikan baik akan dikumpulkan sedang yang buruk akan dibuang. Demikian juga kita pada akhir zaman.

Oleh karena itu, kini saatnya kita berjuang menemukan harta terpendam agar kita tumbuh menjadi orang pilihan dan berkumpul dalam kebahagiaan bersama Tuhan. Dalam homilinya, Pastor Hardono mengajak peserta didik menemukan harta yang terpendam dalam dunia pendidikan yaitu ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat dikembangkan dalam diri peserta didik.

Sementara itu, Ketua III Kampus Yuwati Bhakti, Sr Elisabeth Sri Utami, OSU dalam sambutannya menekankan pentingnya mengaktualisasikan Value Proposition (VP) kampus yaitu menjadi pemimpin masa depan yang berpola pikir sains (School of Future Science Minded leader). Proses menjadi pemimpin harus dimulai sejak dini yaitu memimpin diri sendiri sebelum dapat memimpin orang lain dengan cara mengendalikan diri dalam ucapan maupun tindakan, baik di kelas maupun di luar kelas.

Peserta didik harus mampu mendengarkan orang lain yang berbicara, bersikap santun kepada setiap orang yang dijumpai, berpikir sebelum berbicara dan bertindak. Aktualisasi VP kampus selaras dengan visi kampus yaitu komunitas pembelajar yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela. Sehingga, lulusan Yuwati Bhakti akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang berpola pikir sains, kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela.

Agnes Trimaryunani (Humas Kampus Yuwati Bhakti)

Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Kampus Yuwati Bhakti merayakan pesta Santa Angela Merici pendiri Ordo Santa Ursula yang mengelola pendidikan Yuwati Bhakti di Gereja St. Joseph, Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 28 Januari 2019. Acara bertajuk “Meneladani Santa Angela” ini dipimpin oleh Pastor Hardono. Semua peserta didik TB-TK, SD, SMP, guru, karyawan, serta beberapa orangtua peserta didik ikut hadir dalam perayaan. Sebelum misa dimulai, dibacakan kisah hidup Santa Angela secara singkat agar kami semakin mengenal perjalanan dan semangat Santa Angela.

Dalam homilinya, Pastor Hardono mengingatkan kami untuk meneladani Santa Angela Merici yang lembut, penuh kasih, bersemangat, berani, dan berjuang sampai akhir. Harus ada tekad dan kemauan dari diri sendiri agar dapat mencapai harapan dan cita-cita, selalu yakin terhadap tindakan yang kita lakukan. Ketika kita meyakini suatu hal dengan sungguh-sungguh, Tuhan pasti memberi jalan. Untuk menguatkan homilinya Pastor Dono menyanyikan lagu Hingga Akhir  Waktu yang dipopulerkan oleh Band Nineball supaya kami mampu berjuang dan bertekun sampai akhir.

Setelah doa penutup, Ketua III Kampus Yuwati Bhakti, Sr. Elisabeth Sri Utami, OSU menyampaikan kepada semua peserta didik untuk meneladani Santa Angela dalam kehidupan sehari-hari mulai dari hal yang sederhana. Hal sederhana yang dapat kita lakukan adalah sikap doa di gereja. Ada dua macam doa yaitu doa vokal dan doa batin.

Saat doa vokal kita dapat berdoa dengan suara lantang kepada  Allah. Sedangkan dalam doa batin, kita berdiam di hadapan Allah dengan batin yang hening, tanpa suara. Sebagai pelajar, kita harus belajar berdoa vokal dan batin dengan sungguh-sungguh dan mampu mengendalikan diri saat beribadah di gereja. Semua orang yang beribadah di gereja ingin bertemu dengan Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengganggu teman yang akan bertemu dengan Tuhan.

Selesai perayaan, para guru dan karyawan mengadakan kunjungan ke rumah para pensiunan Kampus Yuwati Bhakti. Mereka terbagi dalam kelompok, sehingga semua pensiunan dapat dikunjungi. Melalui kunjungan rumah, para guru dan karyawan ingin menghayati dan melaksanakan nasihat Santa Angela kelima, yang tertulis “Bila Anda dapat meluangkan waktu, terutama pada hari besar, kunjungilah puteri-puteri dan saudari-saudari Anda untuk menemui mereka, menengok mereka, menghibur mereka, dan tabahkan hati mereka agar tetap teguh menghayati kehidupan yang telah mereka mulai. Ajaklah mereka agar meletakkan harapan mereka pada sukacita dan harta surgawi agar mereka mendambakan pesta abadi di surga yang penuh berkat dan tidak ada habis-habisnya” (Nas. 5: 1- 3).

Sukacita nampak pada wajah-wajah ceria mereka saat saling bertemu dan bercengkerama. Semoga perjumpaan kasih itu menebarkan sukacita dan harapan bagi tiap pribadi.

Chery  (Kelas VII.2 SMP Yuwati Bhakti)

http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Ikatan Alumni Yuwati Bhakti (IKA YB) mengadakan acara Donor Darah dan Seminar Kesehatan di Kampus Yuwati Bhakti, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, 25/1. Kegiatan bertajuk “Setetes Darah Untuk Kehidupan” ini dihadiri juga oleh Walikota Sukabumi Achmad Fahmi. Acara memiliki logo yaitu bunga anggrek dan tetesan darah yang menandakan cinta keberanian dan kehidupan.

Ketua IKA YB, Laura Petra, menjelaskan bahwa IKA YB baru terbentuk pada 20 Oktober 2018. Selama ini, para alumni hanya berkumpul dengan angkatannya saja, dan belum berkumpul dengan lintas angkatan. Untuk itu, dibentuklah IKA YB dengan fokus pada 3 hal yaitu dari kita untuk sekolah, dari kita untuk alumni, dan dari kita untuk masyarakat.

“Ketiga fokus ini harus berkesinambungan.  Acara donor darah merupakan acara perdana kita, dan ini satu bentuk kemurahan Tuhan, kampus Yuwati Bhakti dapat memiliki ikatan alumni. Ke depan banyak acara yang akan kami buat, banyak rencana dan harus terus berlanjut bersama rekan-rekan nanti yang melanjutkan,” kata Laura alumni Kampus Yuwati Bhakti angkatan tahun 1993 ini.

Sementara itu, donor darah dan seminar kesehatan dipilih sebagai acara perdana IKA YB, karena memberi dapat kita lakukan dalam berbagai macam cara. “Tanpa harus finansial kita juga dapat memberi. Lewat orang tua murid, guru, karyawan, dan masyarakat luar mereka dapat mendonorkan darahnya,” ungkap Laura.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua III Kampus Yuwati Bhakti, Sr. Elisabeth Sri Utami OSU, bahwa lewat setetes darah kehidupan kita dapat menyelamatkan jiwa orang lain. Begitu pula, kita dapat menyelamatkan YB yang secara usia sudah tua, tetapi seolah-olah yang tahu hanya para alumni. Untuk itu, bagaimana caranya alumni harus datang kembali ke sekolah dan melihat kampus kami.

“Setidaknya harus ada pemerhati alumni dari IKA YB untuk YB. Kami memiliki impian bahwa harus ada rekan yang dapat memikirkan YB yaitu siapa lagi jika bukan alumni. Mereka harus mengembangkan YB di Sukabumi hingga ke seluruh nusantara. Harapannya kami dapat bergandengan tangan agar YB dapat semakin dikenal,” tutur Sr. Sri Utami.  

Aprianita Ganadi

http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com-  Jurnalistik merupakan salah satu ekstrakurikuler di SD dan SMP Yuwati Bhakti. Acara Open House dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran peserta ekstrakurikuler. Dengan terjun langsung meliput acara, kami diharapkan memiliki pengalaman mengamati, mencari tahu, memotret, dan menyusun laporan menjadi sebuah berita yang dapat dikonsumsi pembaca. Kami bekerja berdua-dua meliput acara Open House.

Cheril dan Ayumi, anggota ekstrakurikuler SMP Yuwati Bhakti bertugas meliput lomba  story telling. Lomba diadakan dengan tujuan memperkenalkan kegiatan pembelajaran dan fasilitas pendukung pembelajaran TB-TK, SD, dan SMP Yuwati Bhakti kepada masyarakat Kota Sukabumi dan sekitarnya.

Dalam proses belajar meliput, kami berhasil mewawancarai beberapa peserta lomba story telling, yaitu Leandra Farren Lunara dari SDK BPK Penabur. Menurut penuturannya, ia mengaku sedikit gugup dan nervous karena baru pertama kali mengikuti lomba story telling. Rizky yang berasal dari SDN Suryakencana mengungkapkan bahwa ia senang karena kesempatan ini adalah pertama kalinya dia mengikuti lomba story telling. Rizky merasa yakin bisa memenangkan lomba ini.

Sedangkan, lomba MIPA diliput oleh Ayu, jurnalis cilik SMP Yuwati Bhakti. Lomba MIPA dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2018 di Laboratorium Biologi SMP Yuwati Bhakti. Lomba juga memperkenalkan pembelajaran komputer (CBT), latihan mengerjakan soal ujian sekolah berbasis komputer, UNBK dan fasilitas pembelajaran komputer atau Mata Pelajaran Prakarya berbasis IT Preneur SMP Yuwati Bhakti. Adapun prakarya berbasis IT ini menghasilkan produk seperti pin, mug, kaos, id card, yang dapat dipesan dan dicetak selama Open House.

Reynaldi yang bangga menjadi jurnalis cilik SMP Yuwati Bhakti berusaha meliput lomba senam yang dilaksanakan di lapangan voli. Di sela-sela menyaksikan lomba, Rey berhasil mewawancarai peserta lomba. Ternyata mereka sangat mempersiapkan diri dengan berlatih keras dan menjaga kekompakan serta mempersiapkan kostum dengan baik. Lomba senam ini diadakan dengan tujuan agar banyak orang mengenal lingkungan, fasilitas, dan warga Kampus Yuwati Bhakti.

Sementara itu, Verena jurnalis cilik SD Yuwati Bhakti sangat senang memakai tanda pengenal jurnalistik di dadanya. Bersama kelompoknya, ia belajar meliput lomba yang dilaksanakan di TK Sukapirena dan SD Yuwati Bhakti, yaitu fashion show, mewarnai, dan menyusun puzzle. Fashion show diikuti oleh sekitar 140 peserta. Mereka berdandan cantik dan memakai baju casual yang menarik, lenggak-lenggok layaknya seorang peragawati profesional hingga para juri tersenyum dan terpana.

Kami juga meliput stan bazar sambil mencicipi makanan yang tersedia. Para pengunjung mulai memadati area bazar sejak hari pertama Open House. Stan makanan dan minuman yang berada di sekitar lapangan voli tak pernah sepi pengunjung, baik oleh peserta didik Kampus Yuwati Bhakti maupun pengunjung umum, termasuk alumni.

Kampus Yuwati Bhakti juga mengisi stan dengan memamerkan hasil karya peserta didik Yuwati Bhakti. Di stan ini, kita dapat melihat bahkan membeli hasil karya peserta didik, berupa lukisan, kalender, pin, dan gantungan kunci. Para pengunjung bazar dapat memesan pin dan gantungan kunci sesuai gambar atau tulisan yang dikehendaki. Untuk menghibur pengunjung, OSIS SMP Yuwati Bhakti juga menyediakan bioskop mini yang selalu ramai oleh pengunjung.

Cheryl, Ayumi dan Reynaldy Jurnalis SMP Yuwati Bhakti dan Verena jurnalis SD Yuwati Bhakti

Follow by Email
Instagram
Copy link
URL has been copied successfully!