SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com – Sabtu, 16 September 2023, tenaga pendidik dan kependidikan Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi berproses bersama Bapak Istoto Suharyoto, M.M. di aula Rumah Retret Griya St. Angela Sukabumi dalam kegiatan seminar model pembelajaran coaching. Seminar yang bertajuk “Belajar Hidup Optimal dalam Anugrah Tuhan tersebut dibawakan oleh Bapak Istoto dengan sangat menarik dan penuh kejutan. Coaching profesional yang tinggal di Yogyakarta ini membawa kami masuk ke kedalaman diri dengan berbagai permainan dan cerita yang sangat menarik hingga membuat kami, tanpa sadar mengangguk-anggukkan kepala tanda menyetujui apa yang beliau katakan. Terkadang, kami pun tersenyum sendiri hingga mulut membentuk huruf “O” ketika ada hal-hal baru yang kami temukan dalam tiap kata yang diucapkan.

Sebagai fasilitator belajar dan trainer yang berpengalaman, Bapak Istoto mampu mengajak kami belajar dengan santai, ceria, dan mendalam untuk menemukan pola yang efektif dalam belajar dan mengajar, baik untuk mengembangkan potensi diri sendiri maupun peserta didik yang kami layani. Hal-hal baru kami temukan, seperti pentingnya mendongeng, cara memilih kata dalam komunikasi, cara memengaruhi diri sendiri dan orang lain, rahasia belajar dan mengajar sukses, pentingnya mengubah kata negatif menjadi positif, cara memahami diri sendiri dan orang lain, dan proses mengevaluasi kualitas diri. Dalam kegiatan ini, kami tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik. Kami pun diizinkan menggunakan cara/model pembelajaran yang beliau terapkan untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Semua peserta antusias mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir dengan gembira. Ketika sore menjelang, di akhir kegiatan kami, beliau memberikan apresiasi kepada kami dengan mengucapkan selamat “Hidup Baru”. Kami pun saling mengucapkan selamat hidup baru satu sama lain. Seorang guru muda memberikan testimoninya setelah mengikuti acara tersebut. “Ada begitu banyak hal baru yang dapat kami pelajari dari Coach Istoto, salah satunya adalah dengan selalu mengucap syukur dan hidup apa adanya,” tutur Erlis, guru SMP Yuwati Bhakti Sukabumi.

“Dari Coach Istoto juga, saya belajar untuk tampil apa adanya,” jelasnya lagi sementara, Ibu Tere, guru SD mengungkapkan,” Saya merasa senang mendapatkan pengalaman baru yang dapat memperbaharui cara saya untuk lebih bersyukur lagi dan mengarahkan tujuan hidup menjadi lebih baik”. Ibu Yohana, Ibu Restu, dan Ibu Tari dari TB-TK Sukapirena pun menuturkan hal senada, yaitu merasa disadarkan untuk kembali ke line track dan bersemangat menggapai cita-cita sambil bersyukur atas segala yang sudah diberikan Tuhan. Akhirnya, kami pun yakin, kegiatan yang hanya satu hari ini mampu meningkatkan kualitas hidup kami dan peserta didik di Kampus Ursulin Yuwati Bhakti. Salam serviam.

Agnes Tri Maryunani

SUKABUMI, SERVIAMNEWS,com – Rabu, 23 Agustus 2023, para orang tua peserta didik SMP Yuwati Bhakti Sukabumi hadir di aula Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi bersama putra-putri mereka. Kehadiran mereka untuk mengikuti seminar tentang tindak lanjut Psikotes yang telah diikuti oleh peserta didik SMP Yuwati Bhakti kelas VII. Dalam seminar kali ini, SMP Yuwati Bhakti menghadirkan narasumber dari Education Trainer & Consultant, Bapak Fidelis Waruwu, Lic.M.Sc.Ed. Beliau hadir secara khusus untuk menjelaskan hasil psikotes yang telah diikuti oleh peserta didik beberapa waktu yang lalu.

Para orang tua sangat antusias mendengarkan penjelasan Bapak Fidelis yang sangat sederhana dan mudah dipahami tersebut. Bahkan, beberapa orang tua terlihat tertawa bersama putra dan putri yang duduk di samping mereka. Ada juga yang mengangguk-anggukkan kepala sebagai tanda menyetujui apa yang dijelaskan oleh Bapak Fidelis. Antusiasme para orang tua juga terlihat dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada Bapak Fidelis dan antrian untuk konsultasi pribadi dengan beliau yang khusus disediakan oleh sekolah.

Beberapa orang tua yang sempat diwawancarai pun mengatakan bersyukur diberi kesempatan psikotes bagi putra-putri mereka sejak kelas VII dan dapat mendengarkan penjelasan hasil psikotes langsung dari narasumber. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, para orang tua bisa mengenal anak secara lebih mendalam, baik karakter, bakat, kelebihan, maupun kelemahan yang dimiliki.  Mereka tidak akan risau lagi ketika anak harus memilih jurusan saat mereka sampai ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan ketika harus memilih profesi atau pekerjaaan ketika lulus kuliah.

“Kegiatan ini sangat luar biasa,” tutur Ruth Damayanti, orang tua dari Michelle, siswa Kelas VII SMP Yuwati Bhakti yang juga hadir dalam seminar tersebut. Menurutnya, dengan mengikuti psikotes dan seminar ini, orang tua dapat memahami karakter anak yang dibawa sejak lahir. Orang tua juga lebih bisa mengarahkan anak memilih jurusan pendidikan lanjutan, bahkan hingga menemukan profesi yang cocok dengan karakternya. “Saya berterima kasih kepada sekolah karena bisa mengenal karakter anak sejak dini dengan mengikuti seminar ini. SMP YB memang luar biasa,” tambahnya mengakhiri wawancara kami.

Demikian juga dengan peserta didik kelas VII yang mengikuti psikotes dan seminar bersama orang tua. Menurut mereka, pada awal mengikuti psikotes, mereka merasa deg-degan, tapi setelah mendengarkan penjelasan lebih detail dari Bapak Fidelis, mereka bersyukur dan berterima kasih kepada sekolah. “Awalnya, saya merasa takut dan deg-degan saat mengisi soal-soal tes. Namun, setelah mendengarkan penjelasan Bapak Fidelis, menyenangkan sekali karena dapat menemukan bakat dalam diri,” tutur Tania salah satu peserta didik kelas VII. “Bagi saya, penjelasan ini sangat berguna karena saya bisa mengetahui kepribadian diri saya sendiri. Saya pun dapat mulai memikirkan jurusan yang cocok dengan bakat saya saat nanti di SMA atau SMK. Saya juga dapat mengetahui pekerjaan yang cocok untuk saya nanti kalau udah lulus,” ungkap Icha sambil tertawa ceria.

Sementara itu, seorang guru muda yang juga sebagai salah satu peserta psikotes dan seminar bersama Bapak Fidelis mengungkapkan bahwa ia bersyukur dapat mengikuti psikotes dan penjelasannya dalam seminar yang diberikan oleh Bapak Fidelis. “Bagus sekali kegiatan ini dan saya bersyukur karena dapat membantu saya mengenali diri sendiri dan mengetahui mana perilaku yang harus saya ubah atau saya tingkatkan, juga membantu saya dalam mengenali peserta didik yang tentu saja membantu saya dalam proses belajar mengajar, mulai dari perencanaan pelaksanaan di kelas, hingga evaluasi,” tutur Ibu Valentia, Guru SD Yuwati Bhakti.

Di akhir kegiatan, Sr. Chatarina Siti Margiyati, OSU, selaku ketua III Yayasan Yuwati Bhakti Sukabumi sangat bersyukur atas terlaksananya kegiatan ini, juga atas kerja sama yang baik dari peserta didik, orang tua, para guru, dan TU yang dengan serius dan antuasias mengikuti kegiatan psikotes maupun seminarnya. Tak lupa beliau juga berterima kasih kepada para kepala satuan pendidikan TB-TK Sukapirena, SD dan SMP Yuwati Bhakti, dan terkhusus kepada Bapak Fidelis yang sangat mendukung kegiatan ini demi kemajuan Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi. 

Agnes Tri Maryunani

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com – Tanggal 1 Agustus 1948 yang lalu, hadirlah SMP Yuwati Bhakti di Sukabumi. Kini, 75 tahun sudah usianya. Sebelumnya, Biara Ursulin, TK Sukapirena, dan SD Yuwati Bhakti telah lebih dulu hadir di Sukabumi, yaitu sejak tanggal 21 Juni 1926 yang pada tahun 2023 ini memasuki usia ke-97 tahun.

Selasa, 1 Agustus 2023, tepat pukul 07.00, peserta didik TB-TK Sukapirena, SD dan SMP Yuwati Bhakti yang berseragam putih kotak hijau beserta para suster, tenaga pendidik, kependidikan, dan penunjang, serta beberapa orang tua peserta didik, berjalan beriring memenuhi trotoar di Jalan Suryakencana menuju Gereja Paroki Santo Joseph Sukabumi untuk mengikuti Perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi Hari Ulang Tahun (HUT) 75 tahun SMP Yuwati Bhakti, 97 tahun Biara Ursulin Sukabumi, TK Sukapirena, dan SD Yuwati Bhakti, sekaligus untuk mengawali tahun pelajaran 2023 – 2024 ini dipimpin oleh RD. Tarcisius Puryatno.

Dalam homilinya, Romo Puryatno mengajak peserta didik berdialog tentang kisah Musa, mulai dari orang tuanya, masa bayi hingga dewasa dan menjadi pemimpin yang membawa umat Israel keluar dari Mesir. Dari kisah tersebut, Romo Puryatno ingin mengajak seluruh umat yang hadir, khususnya peserta didik Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi untuk memilih menjadi pemimpin seperti Musa atau Firaun.

Tentu saja semua anak memilih menjadi pemimpin seperti Musa. Pada kesempatan ini, Romo Puryatno juga memberikan 3 tips untuk menjadi pemimpin yang baik seperti Musa, yaitu 1) mau menjadi benih-benih gandum yang subur, 2) mampu mendengarkan dengan baik, 3) mau mendahulukan kepentingan orang banyak (umum) dibanding kepentingan pribadi.

Sr. Inggrid Widhiningsih, OSU (Ketua II Regio Jawa Barat) yang turut hadir dalam Perayaan Ekaristi, dalam sambutannya yang didampingi Sr. Catharina Siti Margiyati, OSU (Ketua III Kampus Ursulin Yuwati Bhakti) mengajak seluruh warga Kampus Ursulin Yuwati Bhakti untuk menjaga, memajukan, meningkatkan mutu pendidikan, dan menghidupi nilai-nilai Serviam yang telah dirintis oleh para pendahulu Ursulin sebagai ungkapan syukur pada perayaan HUT ini.

Setelah Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan di aula Kampus Ursulin Yuwati Bhakti. Di aula, kami menyanyikan Yel-Yel Kampus bersama-sama, perkenalan dengan 2 tamu mahasiswi dari Taiwan, Christine Lin (林邑涵 Lin Yi Han) dan Hailey Cheng (程萱云 Cheng Xuan Yun), pemotongan tumpeng dan kue Ulang Tahun. Sebelum pemotongan kue ulang tahun oleh Sr. Inggrid, OSU dan pemotongan tumpeng oleh para kepala sekolah, Sr. Catharina Siti Margiyati, OSU mengajak seluruh peserta didik dan pegawai untuk bertumbuh menjadi manusia yang utuh seperti bola yang bulat dan bergerak bebas dengan menerapkan kurikulum merdeka.

Di akhir acara, seluruh guru dan karyawan turut menyemarakkan perayaan ini dengan berbagai penampilan spontanitas berupa pembacaan puisi, menyanyi dan menari bersama serta ditutup dengan doa syukur oleh Ibu Birgitta, guru Pendidikan Agama Katolik SMP Yuwati Bhakti. Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta menyemarakkan acara HUT ini dengan berbagai cara. Semoga Tuhan memberkati usaha mereka agar tetap sukses.

Agnes Tri Maryunani

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com – “Kita harus berpihak pada anak” demikian pesan Sr. Catharina Siti Margiyati, OSU, Ketua III Yayasan Yuwati Bhakti dalam setiap pertemuan kepala sekolah, guru, TU, maupun karyawan Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi. Menindaklanjuti ajakan Sr. Catharina, OSU untuk “berpihak pada anak” dan adanya berbagai kasus bullying yang banyak beredar di dunia maya, Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi menghadirkan 3 narasumber dari DP2KBP3A (Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak) Kota Sukabumi pada Sabtu, 15 Juli 2023. 

Kehadiran 3 narasumber yaitu Didik Hardy M,Psi., Sri Lena, S.Psi. MM., dan Yani Fitriani, S.Sos., M.Si. tersebut untuk memberikan seminar tentang pelindungan anak kepada tenaga pendidik dan kependidikan Kampus Ursulin Yuwati Bhakti sebagai persiapan awal tahun pelajaran 2023 – 2024. Kegiatan yang diikuti sekitar 53 orang tersebut dilaksanakan selama lebih kurang 2 jam. Diawali dengan ibadat bersama, para peserta mengikuti seminar dengan antusias. 

Sebagai pembicara pertama, Yani memaparkan tentang 10 hak anak yang harus diberikan oleh orang dewasa di sekitarnya (orang tua, masyarakat, guru, dan pemerintah), yaitu 1) hak mendapatkan identitas,  mendapatkan pendidikan layak (dalam UUD 45), 2) hak bermain (peran orang tua dan guru mendampingi anak brmain), 3) hak mendapat pelindungan dari berbagai ancaman baik fisik maupun nonfisi, 4) hak rekreasi (diarahkan rekreasi edukasi), 5) hak mendapatkan makanan yang bersih dan bergizi, 6) hak mendapatkan ASI ekslusif selama 2 tahun, 7) mendapatkan jaminan kesehatan (makanan sehat, pemeriksaan gigi,  8) hak mendapatkan status kebangsaan, pengakuan kewarganegaraan, 9) hak berperan dalam pembangunan (dalam kegiatan forum anak tingkat keluraha, kecamatan, kota), dan 10) hak mendapatkan kesamaan, jenis kelaman, suku (kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang).

Melanjutkan Yani, Sri Lena pun memaparkan 33 hak anak yang dirangkum dalam 4 hak anak yang harus dipahami juga oleh para pendidik dan kependidikan yaitu hak hidup, hak tumbuh kembang, hak pelindungan, dan hak partisipatif. Salah satu hak partisipatif yang telah difasilitasi oleh pmerintah adalah dengan didirikannya forum anak di tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional.

Sementara itu, Dikdik memberikan penekanan pada prinsip pendidikan anak yaitu “care”.   Pada kesempatan ini, Dikdik tidak banyak menjelaskan secara teoritis tapi meminta para peserta menyaksikan beberapa video, mengamati, dan memberikan komentar, tanggapan, maupun pertanyaan mengenai video yang disaksikan. Semua video yang diperlihatkan memaparkan bahwa dua anak maupun dua benda yang diberi perlakuan yang positif (care) memberikan hasil yang positif, demikian juga sebaliknya. Misalnya, anak yang diasuh oleh orang tua yang menggunakan bahasa yang baik, mereka pun akan tumbuh dengan sikap dan bahasa yang baik meskipun yang dilakukannya kadang-kadang keliru.

Demikian juga jika anak dibesarkan dengan bahasa yang kasar, mereka akan tumbuh dengan karakter yang keras dan kasar. Contoh lain,ketika kita memperlakukan tanaman atau pun air dengan sikap yang care dan bahasa yang baik, mereka akan tumbuh menjadi tanaman yang indah dan menyenangkan, berbeda dengan mereka yang diperlakukan dengan kurang baik dan dengan kata-kata yang kasar, mereka akan tumbuh menjadi tanaman yang kering atau air yang berbau kurang enak (busuk). Kesimpulan dari dari semua video yang kami saksikan adalah perlakuan terhadap anak dengan sikap dan bahasa yang baik, positif dengan prinsip “care” akan menghasilkan tumbuh kembang anak yang baik dan menyenangkan pula.

Hasil dari seminar pada tanggal 15 Juli 2023 tersebut langsung dipraktikkan pada hari pertama masuk sekolah, Senin 17 Juli 2023. Pagi itu, Sr. Chatarina, OSU, para kepala sekolah, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan menyambut para siswa dengan sukacita dan kelembutan. Di TB-TK Sukapirena dan SD Yuwati Bhakti, para orang tua diperkenankan mennyaksikan dan terlibat dalam proses penerimaan siswa baru, sedangkan di SMP Yuwati Bhakti, para siswa baru telah dianggap mandiri sehingga mereka langsung dibina oleh kakak-kakak pengurus OSIS dan para guru yang mendampingi pada MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang dilaksanakan selama 3 hari.

Seluruh kegiatan awal tahun pelajaran 2023 – 2024 di Kampus Ursulin Yuwati Bhakti ini diadakan dengan perencanaan dan persiapan yang matang agar para siswa merasa bahagia, aman, dan nyaman dalam mengenyam pendidikan di kampus ini. Anak-anak belajar dengan bahagia, orang tua pun merasa tenang mempercayakan putra-putrinya di sekolah.

Agnes Tri Maryunani

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com – Kamis, 15 Desember 2022, SMP Yuwati Bhakti Sukabumi berkesempatan terlibat dalam kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah Kota Sukabumi. Pada kesempatan tersebut, 13 peserta didik kelas VII SMP Yuwati Bhakti menampilkan Tari Tani yang dibimbing oleh Ibu Euis Sriwulan, narasumber dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang telah dilaksanakan oleh SMP Yuwati Bhakti sejak bulan Oktober 2022. Penampilan Tari Tani oleh 13 peserta didik tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah Kota Sukabumi yang berlangsung di Gedong Seni Aher. Ke-13 peserta didik tersebut merupakan peserta terpilih dari projek P5 yang bertema “Kerifan Lokal” dengan mempelajari tari tradisional daerah Jawa Barat.

Seusai tampil di Gedong Aher, berbagai macam perasaan diceritakan peserta didik. “Saya menjadi termotivasi untuk berani tampil di depan para tamu meskipun sebelum tampil ada perasaan gelisah karena ini pertama kalinya saya tampil menari di depan umum,” ungkap Christine salah satu peserta didik kelas VII yang menjadi penari. Semoga saya dapat menunjukkan rasa percaya diri dan dapat belajar untuk melestarikan tarian daerah dengan mempelajarinya,” katanya lagi memotivasi dirinya sendiri. Peserta didik lain pun mengungkapkan kesan yang senada,” Saya senang karena dapat menarikan tarian tradisional di acara Pekan Kebudayaan Daerah Kota Sukabumi.  Kami dapat membawa nama baik sekolah dan juga melihat berbagai tampilan yang berasal dari sekolah atau kelompok lain. Saya bangga karena saya dapat mempererat persatuan antar masyarakat,” ungkap Novalina.

Sedikit berbeda dengan 2 temannya yang perempuan, Alpha, peserta didik laki-laki yang juga turut serta menari dalam Pekan Kebudayaan Daerah tersebut merasa kaget ketika terpilih menjadi salah satu penari. Hal itu dirasakan karena dalam Pekan Kebudayaan Daerah tersebut, mereka akan disaksikan langsung oleh Bapak Walikota Sukabumi. Namun, karena ingin membawa nama baik sekolah, ia pun berlatih dengan sangat serius agar penampilan mereka membanggakan sekolah. Setelah selesai tampil dengan lancar, ketegangan pun berkurang berganti dengan rasa bangga dan haru karena telah berhasil tampil di depan Bapak Walikota dan para hadirin.

Refleksi dan pengalaman yang dirasakan peserta didik sangat penting dalam setiap kegiatan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal itu senada dengan harapan yang tersirat dalam Kurikulum Merdeka, yakni kesempatan mengembangkan karakter dan mencintai budaya Indonesia. Sekolah berharap dengan pengalaman terlibat dalam Pekan Kebudayaan Daerah Kota Sukabumi ini, peserta didik SMP Yuwati Bhakti makin percaya diri, berdaya juang, bersukacita dalam belajar, dan mencintai Budaya Indonesia. Salam Serviam.

Agnes Tri Maryunani

Kampus Ursulin Yuwati Bhakti: https://smp.yuwatibhakti.sch.id/

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com- “Hiduplah dalam keserasian, bersatu, sehati sekehendak, terikat satu sama lain dengan cinta kasih, saling menghargai, saling membantu, saling bersabar dalam Yesus Kristus (Nasihat Terakhir SA: 2)” Kutipan nasihat terakhir St. Angela Merici dibacakan oleh Sr. Agustina Dede Mite, OSU dalam ibadat pembuka kegiatan Family Gathering Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi, Sabtu, 18 Desember 2021.

Kegiatan yang baru pertama kali diadakan di Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi ini dilaksanakan di Kompleks Kampus Yuwati Bhakti dan Rumah Retret “Griya Angela”, Jalan Suryakencana No. 39 Kota Sukabumi. Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan Family Gathering yang bertema “Work Together in Harmony” ini yaitu 1) para Suster Ursulin Sukabumi dapat mengenal lebih dekat dengan keluarga pegawai Kampus Yuwati Bhakti, 2) Antarkeluarga pegawai Kampus Yuwati Bhakti dapat saling mengenal lebih dekat, dan 3) seluruh keluarga pegawai Kampus Yuwati Bhakti merasakan sukacita dan mendukung suami/istri/ayah/ibu yang bekerja di Kampus Yuwati Bhakti.

Dengan penuh semangat dan sukacita, Bapak Kamil Inglan dan Bapak Nick Saragih mendampingi peserta Family Gathering berproses dalam berbagai permainan, baik dalam kelompok besar maupun kecil. Meski kadang ada tangisan kecil dari adik-adik balita, kegiatan berlangsung meriah. Semua peserta terlibat aktif dalam berbagai permainan dan tantangan yang telah disiapkan oleh narasumber dan panitia. Di sela-sela kegiatan, terlihat ada yang saling berkenalan, ada yang masih malu-malu, ada juga yang mendampingi anak-anak mereka bermain di taman bermain TB-TK Sukapirena. Semua peserta tertib dalam menjaga protokol kesehatan, mulai dari mengukur suhu, mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan menjaga jarak demi kesehatan dan keselamatan bersama.

“Saya merasa bahagia hari ini. Terdengar tangis anak-anak, jeritan kecil, tertawa gembira, dan sendau gurau dalam kegiatan ini. Sangat terasa suasana keluarga. Inilah keluarga kita, Kampus Yuwati Bhakti. Semoga kegiatan ini mampu menyatukan kita dalam satu keluarga besar yang saling memiliki, saling menghargai, menghormati, saling membantu dalam ikatan cinta,” ungkap Suster Catharina Siti Margiyati, OSU di awal maupun akhir acara dengan senyum bahagia. Berbagai hadiah diberikan seusai kegiatan, baik hadiah souvenir dari yayasan, panitia, maupun hasil kerja keras kelompok dalam mengikuti kegiatan bersama.

Kegiatan Family Gathering ini diharapkan mampu menjadi ikatan cinta dalam keluarga Kampus Yuwati Bhakti. Ikatan cinta yang akan dipelihara dan dipupuk dengan semangat persaudaraan yang mampu menghasilkan rasa memiliki, melayani, saling berbagi demi kemajuan dan perkembangan bersama. Perkembangan secara pribadi, keluarga, kelompok, dan Kampus Yuwati Bhakti. Bekerja bersama akan lebih ringan dan bermakna daripada bekerja sendiri. Salam Serviam.

Agnes Tri Maryunani

Kampus Yuwati Bhakti: www.yuwatibhakti.sch.id

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda, Oktober 2021, Kampus Yuwati Bhakti mengundang pegiat literasi dan inisiator Seni Baca Relief (SEBAR), Bapak Bambang Eka Prasetya, M.M. sebagai narasumber dalam kegiatan Pelatihan Berbahasa Berbasis Dongeng Nusantara. Kegiatan itu dilaksanakan pada hari Rabu – Jumat, 27 – 29 Oktober 2021 secara virtual yang terbagi dalam 7 kelompok, yaitu kelompok TB-TK, kelas I – II, III – IV, V – VI, VII, VIII, dan IX. Setiap kelompok menerima materi berupa kisah relief sesuai dengan tingkat pendidikan masing-masing. Tema yang diangkat dalam pelatihan ini adalah “Karakter Kepemimpinan dalam Dongeng Nusantara”.

Latar belakang pemilihan tema ini adalah karakter kepemimpinan banyak terkandung dalam dongeng nusantara, secara khusus kisah-kisah dalam relief candi yang banyak terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Dalam kesempatan ini, pemateri mengangkat 7 kisah dari relief Candi Borobudur dan Candi Mendut (Magelang, Jawa Tengah), serta Candi Sojiwan (Klaten, Jawa Tengah). Dengan menemukan salah satu karakter kepemimpinan tersebut, peserta didik diharapkan mampu mengembangkannya dalam bentuk karya, baik lisan maupun tulisan. Sesuai dengan Value Preposition (VP) Kampus Yuwati Bhakti, yaitu “Pemimpin Masa Depan Berpola Pikir Sains”, peserta didik diharapkan mampu memahami dan mengolah secara lebih dalam, karakter kepemimpinan yang ditemukan dalam kisah.

Antusiasme peserta didik sangat terlihat dari kehadiran peserta didik di Microsoft Teams lebih awal dari jadwal, rasa penasaran mereka terhadap narasumber yang akan hadir, dan banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan kepada narasumber. Bahkan, demi menjawab semua pertanyaan mereka yang unik dan bervariasi, narasumber rela memperpanjang waktu hingga 30 – 45 menit.

“Eyang, bagaimana cara menjadi pendongeng yang baik? Mengapa Eyang masih semangat mendongeng meskipun sudah tua? Apakah Eyang punya channel youtube?” demikian beberapa pertanyaan yang dilontarkan peserta didik. Dengan sabar dan penuh pengertian, Eyang BEP, sapaan akrabnya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk memuaskan dahaga para peserta didik Kampus Yuwati Bhakti.

Kegiatan pelatihan berbahasa ini ditutup dengan komitmen peserta didik untuk menghasilkan karya, yaitu bercerita untuk kelompok TB-TK dan kelas I SD, menulis cerita anak untuk SD kelas II – VI, menulis puisi, cerpen, dan esai untuk peserta didik SMP. Semoga komitmen mereka dapat dilaksanakan dengan baik sesuai deadline dan mereka mampu mewujudnyatakan karakter kepemimpinan yang mereka olah lewat karya dalam hidup sehari-hari hingga menjadi milik mereka masing-masing secara pribadi.

Agnes Tri Maryunani

Kampus Yuwati Bhakti: www.yuwatibhakti.sch.id

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com- Jumat, 17 September 2021, peserta didik TB-TK Sukapirena belajar virtual di Kantor Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi yang terletak di Jalan Yulius Usman No. 2 Kota Sukabumi. Pembelajaran virtual ini dilakukan karena situasi pandemi yang belum memungkinkan peserta didik untuk hadir secara fisik. Di sisi lain,pembelajaran ini sangat penting bagi mereka karena merupakan kesimpulan dari tema pembelajaran dalam seminggu yaitu “Profesi dalam Keluarga”.

Pembelajaran virtual ini diikuti oleh seluruh peserta didik TB-TK Sukapirena dengan antusias. Melalui kegiatan jalan-jalan virtual tersebut, peserta didik memperoleh informasi tentang profesi dan kelembagaan petugas pemadam kebakaran, sumber api, penyebab kebakaran, cara memadamkan api mulai dari yang tradisional, pemadaman api ringan hingga pemadaman api menggunakan alat besar.

Peserta didik juga mengenal pekerjaan yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran yakni: pencegahan dan penanggulangan kebakaran, pemadaman kebakaran, penyelamatan manusia dan harta benda, pemberdayaan masyarakat, dan pengawasan bahan peledak. Selain tentang kebakaran, peserta didik juga dapat menyaksikan berbagai jenis ular, cara menangkap, cara meghindari, dan pentingnya melestarikan ular.

Antusiasme dan rasa ingin tahu peserta didik TB-TK Sukapirena ternyata luar biasa dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada petugas kebakaran maupun pawang ular. Berbagai pertanyaan terlontar dari bibir mungil mereka dengan rasa ingin tahu yang besar. “Ularnya makan apa? Makanannya matang atau mentah? Ularnya umur berapa? Apakah ular bisa menggigit?” demikian beberapa pertanyaan yang sempat mengundang tawa Sr. Grace, OSU dan Miss Rani yang menjadi pengajar saat itu, serta para narasumber dari pemadam kebakaran. Terpercik perasaan bangga menyaksikan para peserta didik bertumbuh secara fisik, emosi, sosial, dan intelektual. Semoga kelak mereka mampu menjadi pemimpin-pemimpin yang berpola pikir sains, tangguh, jujur, dan penuh kasih pada sesama.

Agnes Tri Maryunani (Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi)

Kampus Yuwati Bhakti: www.yuwatibhakti.sch.id

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76 tahun 2021 dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa keramaian di tengah pandemi Covid 19. Ada yang merayakan di tengah keluarga, lingkungan sekitar secara terbatas, ada juga yang merayakan secara virtual. Hal itu menandakan bahwa pandemi covid 19 tidak mematahkan semangat kemerdekaan, namun justru meningkatkan kreativitas dan inovasi. Demikian juga dengan peserta didik Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi.

Peserta didik Kampus Yuwati Bhakti, mulai dari TB-TK, SD dan SMP mengadakan berbagai kegiatan untuk menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke-76.  Mereka mempersiapkan kegiatan dengan penuh antusias, semangat  dan sukacita, meskipun dilaksanakan secara daring. SMP Yuwati Bhakti memulai kegiatan lebih awal, yaitu pada tanggal 7 Agustus 2021.

Seluruh kegiatan direncanakan dan dilaksanakan oleh pengurus OSIS. “Dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-76, OSIS SMP Yuwati Bhakti mengadakan acara lomba dengan tema 76 Merdeka,”ungkap Beatrice Halim,ketuaOSIS SMP Yuwati Bhakti 2021-2022.Beatrice juga menjelaskan bahwa dalam lomba “76 Merdeka” ada 4 macam lomba untuk peserta didik dan satu lomba untuk para guru. Empat lomba untuk peserta didik adalah Self Make Up Capture, Decorate Your Mask, Tiktok Merdeka, dan  Kahoot Quiz.

Dalam lomba Self Make Up Capture peserta didik merias wajah atau melakukan face painting dengan tema kemerdekaan Indonesia. Decorate Your mask adalah lomba menggambar/melukis dengan media masker bertema Kemerdekaan Indonesia. Pada lomba “Tiktok Merdeka”, peserta didik mengikuti pakaian, aksesoris, dan gerak-gerik para pahlawan. Kahoot Quiz berisi tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Peserta didik diajak mengingat perjuangan para pahlawan dari sebelum merdeka hingga merdeka.

Sedangkan untuk guru, panitia menyiapkan lomba Copy The Picture, yaitu para guru harus mengikuti gaya, pakaian, dan latar belakang foto yang diberikan oleh panitia. Setiap lomba yang diikuti peserta didik akan dipilih 3 terbaik dan mendapatkan apresiasi dari sekolah, sedangkan lomba untuk guru dipilih satu yang terbaik. Peserta didik maupun guru sangat antusias dan bersemangat mengikuti semua lomba dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-76. Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan lomba tersebut yaitu meningkatkan rasa nasionalisme, kepercayaan diri, dan kreativitas peserta didik.

TB-TK Sukapirena menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke-76 dengan mengadakan Upacara Bendera melalui meeting room di Microsoft Teams pada tanggal 16 Agustus 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dan mengenalkan lagu kebangsaan Indonesia Raya kepada peserta didik. Setelah itu, peserta didik diajak membuat bendera  merah putih mini untuk menumbuhkan semangat nasionalisme serta mengenal makna warna merah putih yang terkandung dalam warna bendera kebangsaan Indonesia. Untuk menambah kemeriahan dalam merayakan HUT RI, mereka berfoto dan dipasang di twibbon.

SD Yuwati Bhakti juga melakukan kegiatan menyongsong HUT Kemerdekaan RI pada tanggal 16 Agustus 2021. Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Hari Merdeka,  menyaksikan kisah singkat Proklamasi Kemerdekaan RI, dan membuat ucapan HUT Kemerdekaan RI ke-76. Tanggal 17 Agustus 2021, seluruh peserta didik SD Yuwati Bhakti menyaksikan pementasan seni dengan tema “Kemerdekaan RI ke-76” dari tiap kelas dan para guru yang telah dikemas dalam bentuk Video.

Meskipun semua kegiatan dan lomba diadakan secara virtual, antusiasme dan optimisme peserta didik  dan para guru sungguh luar biasa. Mulai dari TB-TK, SD, dan SMP mengikuti semua kegiatan dengan penuh semangat dan sukacita. Semoga tema HUT Kemerdekaan RI ke-76 “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” dapat diwujudnyatakan di Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi.

Agnes Tri Maryunani – Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi

Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Bagi Anda, hiduplah sedemikian rupa, hingga Anda menjadi contoh bagi mereka. Apa yang Anda ingin mereka lakukan, lakukanlah sendiri itu lebih dahulu. Bagaimana Anda bisa mencela atau menegur kekurangan mereka apabila mereka melihat kekurangan itu masih ada dalam diri Anda sendiri? Bagaimana Anda dapat mengajarkan dan menganjurkan suatu kebajikan kecuali kalau Anda sendiri memiliki kebajikan itu atau setidak-tidaknya bersama-sama mereka mulai menjalankannya. Maka, berusahalah memimpin dan mendorong mereka dengan contoh Anda sendiri sehingga mereka hidup baik (Nasihat 6: 1-6).

Menjadi contoh, teladan, model bagi orang lain dan bagi peserta didik dalam konteks sekolah merupakan inti dari cuplikan nasihat Santa Angela di atas. Tenaga pendidik, kependidikan, maupun penunjang di sekolah harus mampu menjadi contoh/model yang dapat dilihat dan ditiru oleh peserta didik.  Ketika kita mengharapkan peserta didik melakukan sesuatu, baik itu sikap maupun keterampilan hendaknya hal itu sudah dimiliki atau minimal dilakukan bersama-sama dengan mereka. Sikap demikian yang diharapkan Santa Angela, ada dalam diri kita sebagai pengikutnya.

Sebab, apabila kita hanya memberi instruksi tanpa memiliki atau tanpa pernah melakukan apa pun, mustahil peserta didik atau siapa pun percaya dan mau melakukan tindakan yang kita instruksikan tersebut. Ajakan dan himbauan Santa Angela ini sangat sederhana, tapi menyentuh jiwa manusia dan mengajak kita berani melihat ke dalam diri sendiri, memotivasi diri untuk berusaha memimpin dan mendorong mereka yang kita bimbing dengan contoh dan teladan kita sendiri.

Kampus Yuwati Bhakti terus menerus memotivasi seluruh pegawai untuk menghayati spiritualitas Santa Angela, salah satunya dengan menjadi contoh/model bagi peserta didik dengan cara apa pun. Semangat berprestasi, berdaya juang tinggi merupakan salah satu sikap yang ditanamkan dalam diri peserta didik di Kampus Yuwati Bhakti. Semangat itu  diwujudkan dengan mengikuti berbagai lomba baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Dalam upaya menjadi contoh bagi peserta didik, Pendidik dan tenaga kependidikan SMP Yuwati Bhakti Sukabumi mulai mengeksplor kemampuan mereka. Ibu Heny Alfanti Krisnareni, S.Pd. mengikuti Sayembara Puisi Kartini 2021 yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indoenesia, dalam rangka memperingati Hari Kartini 2021. Dalam sayembara yang bertema “Kartini Masa Kini dalam Meningkatkan Budaya Literasi” tersebut,  puisinya yang berjudul “Kartini Masa Kini” terpilih menjadi 50 karya terbaik dan diapresiasi dalam buku “Antologi Puisi Kartini”.

Bapak Heri Sujatmo dan Ibu Agnes bergabung menjadi peserta Antologi 1001 Puisi Gogyoshinus I tahun 2020 dan Urband Legend Story 2020 bersama beberapa penyair dari berbagai daerah di Indonesia. Semoga upaya mereka dapat menjadi contoh dan motivator bagi pendidik maupun peserta didik di Kampus Yuwati Bhakti, untuk berani berkarya dan berinovasi dalam dunia pendidikan, sehingga Yuwati Bhakti semakin dikenal sebagai lembaga pendidikan bermutu dalam menyiapkan generasi yang mampu menjadi pemimpin masa depan berpola pikir sains, bermartabat, mandiri, berdaya juang, dan penuh kasih. Salam Indonesia maju.

Agnes Tri Maryunani – Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi  

Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam