JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Selama bulan November sejak tanggal 6-7, 13-14 dan 20-21 November 2020 Kampus Santa Maria Jakarta melaksanakan pelatihan coding. Pada 6-7 November pelatihan diikuti oleh unit KB-TK, SD Santa Maria pada 13-14 November, kemudian diikuti oleh unit SMP Santa Maria. Dan pada tanggal 20-21 November diikuti oleh SMK Santa Maria. Adapun peserta pelatihan coding yaitu semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

Siapa yang tidak jenuh jika setiap hari harus bertatapan dengan layar komputer, sehingga pihak sekolah pun berusaha berinovasi agar pembelajaran lebih menyenangkan. Pelatihan coding sederhana bertujuan agar tenaga pendidik lebih variatif dan inovatif dalam pembelajaran. Pembelajaran Jarak Jauh berbasis online masih terus dijalankan selama masa pandemi Covid 19, besar harapan agar para peserta didik dapat menguasai materi pelajaran maupun menikmati proses pembelajaran.

Bersama Bapak Stephen, Bapak Denny dan Bapak Eky, semua tenaga pendidik KB-TK, SD, SMP, SMK Santa Maria Jakarta belajar bahasa pemrograman scratch. Adapun Scratch adalah sebuah bahasa pemrograman visual untuk lingkungan pembelajaran yang memungkinkan pemula untuk belajar membuat program tanpa harus memikirkan salah-benar penulisan sintaksis.

Peserta pelatihan cukup men-drag block instruksi yang sesuai dengan keinginan agar gambar bergerak. Dengan Scratch, tenaga pendidik dapat membuat game, animasi yang mana kontennya dapat disesuaikan dengan materi pelajaran. Antusias ya ng luar biasa terasa saat bapak ibu guru mencoba membuat project masing-masing.

Bapak Stephen menyemangati tenaga pendidik di Kampus Santa Maria dengan kisah Masako Wakamiya seorang progammer berusia 81 tahun, yang direkrut oleh perusahaan Apple setelah mengembangkan salah satu Aplikasi iPhone. Bahwa tidak ada yang tak mungkin jika ada kemauan untuk belajar, diusia berapa pun ketika ada kemauan maka akan ada jalan.

Sementara itu, Ketua III Yayasan Nitya Bhakti, Sr. Korina Ngoe, OSU menambahkan bahwa ke depannya akan mempertimbangkan Coding untuk dimasukan ke dalam ekstrakurikuler agar anak-anak tidak hanya bermain game melainkan bisa inovatif, kreatif dan produktif berkarya menjadi programer. Manfaat belajar coding lainnya yaitu untuk membantu cara berpikir yang runtut logis, berlogika, sekaligus memberikan efek fun. Tak hanya itu, dengan belajar coding diharapkan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan efektf dimasa pembelajaran saat ini.

Humas Santa Maria Jakarta

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Agnes Harmi Prihantini S.Pd telah membawa SD Santa Maria Jakarta meraih Juara II pada ajang bergengsi Lomba Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Ke-75 dan Hari Guru Nasional tingkat Provinsi DKI Jakarta. Acara bertajuk “Kreativitas dan Dedikasi Guru Menuju Indonesia Maju,” ini diselenggarakan di Gedung Guru, Jagakarsa Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 November 2020.

Lomba yang diselenggarakan oleh PGRI Provinsi DKI Jakarta, mengambil tiga kategori yaitu Best Practice Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Menyanyi Tunggal dan Membaca Puisi. Proses hingga menuju ke babak final berlangsung dari 19 Oktober 2020 hingga 25 November 2020.

Perjuangan cukup panjang dilalui oleh Ibu Agnes sebelum maju menjadi finalis 10 besar menyanyi tunggal. Berawal dari mengikuti kegiatan di tingkat Kecamatan Gambir pada Agustus 2020 dalam lomba Menyanyi Tunggal Virtual untuk memperingati HUT RI 17 Agustus 2020 dan berhasil memperoleh juara I.

Wanita asal Yogyakarta ini dipilih kembali untuk mengikuti lomba menyanyi tunggal ke tingkat Provinsi, melalui seleksi kandidat yang berasal dari berbagai wilayah di Kecamatan Se- Jakarta Pusat. Proses ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Jakarta di SD Kenari 7 yang dilakukan secara virtual dengan mengirimkan video murni vokal tanpa editan. Lagu Hymne PGRI melesatkan langkah Ibu Agnes ke- 10 terbaik dari 96 peserta, sekaligus mewakili Jakarta Pusat ke tingkat provinsi.

Pada hari Sabtu 21 November 2020 menjadi hari penentuan babak final, peserta wajib menyanyikan lagu Gebyar-Gebyar ciptaan Gombloh dan juga lagu pilihan daerah Betawi Sirih Kuning ciptaan Eng Cuih. Juri dalam lomba ini antara lain Bapak Bambang Guru Seni Musik SMP 99 Pulomas, Bapak Rony Simanjuntak Dosen Unindra, dan Ibu Ika jebolan Solo Vokal dalam ajang pencarian bakat salah satu stasiun TV Indonesia.

Terdapat 10 finalis dan terpilih 5 pemenang semua mendapatkan hadiah penghargaan berupa piala, sertifikat, bingkisan Wardah sebagai sponsor serta uang pembinaan. Juara I berasal dari perwakilan Wilayah Jakarta Timur yang akan melanjutkan ke tingkat nasional, sedangkan juara 2 dipersiapkan sebagai cadangan mewakili Provinsi Jakarta di tingkat nasional.

Latihan dan berdoa menjadi kunci sukses bagi Ibu Agnes, melakukan persiapan maksimal dengan mempelajari lagu, mulai dari syair, mengetahui penciptanya, makna, mengetahui cerita dibalik lagu itu sehingga dapat melakukan interpretasi musik yang sesuai. Semoga dapat terus berkarya dan mengharumkan nama Sekolah Santa Maria Jakarta.

Humas Kampus Santa Maria Jakarta

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Pada Sabtu 14 Maret 2020 seluruh tenaga pendidik, kependidikan dan tenaga penunjang berkumpul bersama di Aula SD Santa Maria, Juanda, Jakarta Pusat untuk mendengarkan sosialisasi Musyawarah Nasional (Munas) Pendidikan Ursulin Indonesia. Diawali dengan sharing singkat mengenai pengalaman berproses selama acara Munas di Pacet Februari 2020 yang lalu sekaligus menggambarkan tujuan sosialisasi Munas kepada seluruh warga kampus Santa Maria.

A Global Community Moving Into New Life, tema pertemuan kapitel ingin mengajak seluruh sekolah Ursulin agar mampu melihat dan memahami lebih dalam mengenai keberadaan komunitasnya. Belajar, merefleksikan apa yang menjadi hambatan, kekurangan, kelebihan, apa yang menjadi penggerak di tengah perubahan jaman saat ini yang terus berubah.

Kepala SMK Santa Maria, Ibu Margaretha Dwi Utari, S.Pd mengawali sosialisasi dengan mengajak semua untuk mulai belajar open mind yaitu berani bereaksi tetapi tidak berbicara terlebih dahulu, mendengarkan sebagai awal untuk mencerna segala informasi, membuka wawasan dan pemikiran terlebih dahulu yang ada di sekitar. Kemudian open heart bisa menterjemahkan apa yang kita pikirkan dan open will apa yang akan kita lakukan untuk merealisasikan apa yang menjadi tujuan kita. Mengubah kekurangan menjadi kelebihan.

Perlunya generatif listening menjadi hal yang penting untuk dapat melihat lebih dalam apa yang ada dalam diri kita, diri komunitas dengan belajar mendengarkan tidak terburu-buru mengejudge situasi, mendengarkan dengan seluruh indera, fokus kepada gambaran-gambaran khusus bukan pada hal lainnya. Selanjutnya, memperhatikan apa yang tidak dimengerti dari pada apa yang tidak kita sukai, peka terhadap apa yang dirasakan ketika orang lain menyampaikan informasi tersebut dan memperhatikan secara holistik.

Meneropong Kampus Santa Maria

Kemudian, Ketua III Yayasan Nitya Bhakti, Sr. Korina Ngoe, OSU dalam sesi ini membahas mengenai apa yang telah dilakukan dan belum dilakukan Kampus Santa Maria selama ini. Bahwa Kampus Santa Maria selama ini telah konsisten dalam menjalankan rencana-rencana strategisnya, pengembangan kurikulum terus menjadi perhatian dengan mengkolaborasi kurikulum nasional dan core value Ursulin serta ciri khas kampus yaitu sociopreneur.

Berbagai kegiatan yang direncanakan dan dilakukan terus berpijak pada core value dan sociopreneur Cerdas Mandiri Penuh Kasih (CMPK), dengan memanfaatkan teknologi digital dalam setiap kegiatan dan promosi sekolah. Kampus Santa Maria juga terus mengembangkan SDM tenaga pendidik, kependidikan dengan berbagai pelatihan baik untuk mengembangan kognitif yang sesuai dengan bidangnya maupun pengembangan spritual dengan berlandaskan nilai-nilai Santa Angela.

Sistem berbasis online dari Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin akan segera diterapkan. Pembiasaan nilai Servite et Amate, sociopreneur Cerdas Mandiri Penuh Kasih harus terus diajarkan. Masyarakat masih memiliki pandangan positif terhadap kampus Santa Maria baik dari sisi lingkungan sekolah, fasilitas yang semakin lengkap, pendidikan karakter yang terus berkesinambungan mengikuti jenjang pendidikan. Kemudian pelayanan yang semakin baik dan kredibilitas di mata dinas dan masyarakat umum semakin meningkat. Kampus Santa Maria mewujudnyatakan Laudato Si dengan menjadi Kampus bebas Plastik dan Styrofoam.

Sementara itu, Kepala SMP Santa Maria, Sr Anastasia Ratnamawati, OSU, Ibu Marita Tanaga dan Kepala TK Santa Maria Ibu Susanna Tri Gesang, S.Pd membawakan materi mengenai tantangan pendidikan karakter di era digital. Mengubah paradigma yang berupa pemahaman, sikap, perilaku. Jika mengikuti perubahan kita dapat menjadi pendidik yang menyenangkan bagi anak. Proaktif mengubah paradigma mulai dari dalam diri bukan dari orang lain

Pendidikan Servite et amate di era digital menjadi penting tanpa karakter atau nilai-nilai pendidikan itu sendiri akan mendatangkan malapetaka. Setiap warga kampus dituntut untuk beradaptasi dan kritis terhadap era digital dan kreatif untuk berinovasi memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang ada. Nilai-nilai Servite et Amate perlu dikembangkan mulai dari keluarga, guru dan lingkungan sosial. Paradigma yang positif, dengan pengkondisian atau pembiasaan yang lama berpengaruh terhadap diri anak, membentuk peta di otak dan menjadi karakter. Setiap orang harus mengalami nilai Servite et Amate yang kemudian akan menjadikannya sebagai budaya semua bersumber dari pengalaman harian.

Komunitas Solid Bergerak Menghadapi Perubahan Dunia

Jika suatu komunitas solid kuat dan bersatu maka akan mampu menghadapi setiap perubahan dan tantangan dari luar. Pendidik menjadi role model bagi setiap peserta didik. Ibu Euthalia Handri Astuti, S.Pd melihat dalam mendidik karakter anak kita tidak boleh memarginalkan anak nakal, yang kurang semangat, yang sering menjadi pembuat masalah, mereka patut dihargai dan sering kali harus diberikan kepercayaan, mereka akan percaya kepada kita. Merasa diperhatikan dicintai dan akan bertumbuh menjadi pribadi yang suskses.

Sebagai kesimpulan bahwa segenap warga kampus Santa Maria harus dapat bergerak bersama open mind, open heart, open will, terbuka terhadap perubahan dan perkembangan jaman. Kampus Santa Maria harus dapat mengkombinasikan nilai-nilai atau values Servite et Amate dengan kebutuhan masyarakat agar tidak ketinggalan dari sekolah lainnya.Transformasi pendidikan mengedepankan peserta didik sebagai prioritas, mengedepankan kesuksesan akademik maupun karakter. Menghidupi servite et amate sebagai living values.

Sebelum menutup pertemuan, Sr. Korina Ngoe, OSU menyampaikan protokol pencegahan penyebaran virus Corona, Kampus Santa Maria menyediakan Hand Sanitizer di setiap akses masuk sekolah dan kelas. Juga mengadakan pemeriksaan suhu tubuh dengan thermogun.

Humas Kampus Santa Maria Juanda -Jakarta

Kampus Santa Maria Jakarta: http://santamaria.sch.id/

Serviam

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Pesta Santa Angela, Senin, 27 Januari 2020 diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Agustinus Purwantoro SJ. Sebelum misa dimulai anak-anak, suster, bapak-ibu guru serta karyawan diingatkan kembali mengenai sosok Santa Angela yang menjadi pendiri ordo suster-suster Ursulin, sekaligus yang menjadi jiwa dari Kampus Santa Maria. Sosok Santa Angela Merici adalah ibu dan pendiri keluarga Ursulin,yang sangat peduli terhadap pendidikan dan yang selalu memberikan teladan agar dapat mendidik anak-anak dengan penuh cinta kasih.

Dalam homilnya, Romo Agustinus Purwantoro SJ berpesan agar warga kampus Santa Maria dapat meneladani Santa Angela yang menjadi roh dari kampus. Sejatinya, tidak hanya Santa Angela saja, sesungguhnya ada Santo dan Santa pelindung yang sejak dibaptis telah bersatu dengan kita, harusnya dapat menjadi idola dan teladan hidup bagi kita.

Sedangkan dalam sambutannya, Ketua III Yayasan Nitya Bhakti, Sr. Korina Ngoe, OSU mengajak semua untuk merefleksikan Santa Angela sebagai wanita yang ramah sesuai abad 21. Dengan berpesan kepada anak-anak agar tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi harus menyeimbangkan dengan kemampuan lainnya seperti kemampuan berempati dan bagaimana berperilaku dengan baik.

Selama bersekolah di Kampus Santa Maria anak-anak dapat meneladani nilai-nilai St. Angela sebagai teladannya. Bagi guru dan karyawan Sr. Korina meminta agar tugas pelayanan sebagai guru maupun karyawan dapat dilaksanakan maksimal dengan melayani sepenuh hati dan cinta. Sehingga kita dapat hidup dalam keserasian, bersatu, sehati sekehendak, terikat satu sama lain dengan cinta kasih. Seperti apa yang diharapkan Santa Angela dalam Nasehat terakhirnya dan ini pun yang menjadi tema perayaan kali ini.

Kampus Santa Maria Jakarta : http://santamaria.sch.id/

Serviam

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Kegiatan Open House bertajuk “Synergy” berlangsung meriah di Kampus Santa Maria, Juanda, Jakarta Pusat, Jumat-Sabtu, 13-14/9. Acara yang dihadiri oleh keluarga besar Kampus Santa Maria seperti para suster Ursulin, guru, alumni, orang tua murid, para peserta didik ini mengedepankan nilai menjadi pribadi yang tangguh, siap menyongsong masa depan sebagai sosiopreneur yang cerdas, mandiri, dan penuh kasih. Berbagai lomba tingkat KB/TK, SD, SMP, SMK, talkshow, bazar, pameran, dan carnaval turut memeriahkan open house.

Acara diawali dengan pembukaan yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua III Yayasan Nitya Bhakti, Sr Korina Ngoe, OSU. Dalam Sambutannya, Sr Korina menuturkan Kampus Santa Maria menyiapkan anak-anak untuk terjun di dunia usaha dan industri. Agar nantinya mereka mampu berwirausaha, berbisnis, dan meningkatkan taraf hidup orang banyak. Adapun tujuan dari open house ini dibagi dalam 2 sisi yaitu sisi internal dan eksternal.

Dilihat dari sisi internal, pencapaian Rencana Strategis (Renstra) Kampus Santa Maria dimulai pada 2015 dan sekarang sudah memasuki tahun ke-5. Oleh karena itu, open house merupakan tolak ukur sudah sejauh mana Renstra Kampus Santa Maria berjalan mulai dari unit KB/TK, SD, SMP, dan SMK. Sedangkan dari sisi eksternal, sebagai promosi kampus, agar publik semakin mengenal Kampus Santa Maria, Jakarta.

Selain itu, lanjut Sr Korina, kami ingin memberi tahu bahwa apa yang diajarkan di Kampus Santa Maria dapat diimpelementasikan oleh peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga kami semakin dikenal. Tidak itu saja, kesiapan kelulusan kami juga sudah mampu bersaing di dunia industri.

Dalam open house kali ini, setiap unit akan menampilkan pameran di booth masing-masing. “Kami juga akan berfoto dan menampilkannya di sosial media, ini merupakan implementasi dari program multimedia,” kata Sr Korina. Selain itu, panitia juga akan memberi informasi mengenai proses belajar mengajar di Kampus Santa Maria. Kemudian, saat talkshow hadir narasumber para alumni yang sukses dibidangnya untuk memberikan tips bagaimana membentuk jiwa sosiopreneur.

“Semua persiapan open house, dan semua panitia dilakukan oleh siswa kami tentunya dengan didampingi para guru. Jadi selamat datang di Kampus Santa Maria, Jakarta,” ungkap Sr Korina.

Aprianita Ganadi

Kampus Santa Maria Jakarta : www.santamaria.sch.id

Serviam

JAKARTA, SERVIAMNEWS.com– Warna- warni balon seketika terbang ke udara setelah Suster Maria D. Sasmita, OSU Kepala Biara Santa Maria Juanda memotong tali-tali pengikatnya. Bersamaan dengan itu tersingkaplah Papan Nama baru Museum Santa Maria bernuansa oranye pertanda acara Open House Museum dimulai. Perayaan syukur ulang tahun Sewindu Museum Santa Maria Jakarta Rabu 06/2/2019 ditandai dengan pemasangan dan peresmian papan nama Museum Santa Maria dan kegiatan Lomba Fotografi untuk segala umur. Tujuannya tidak lain adalah supaya makin banyak masyarakat mengetahui bahwa di dalam kompleks sekolah-biara Santa Maria terdapat “living heritage”.

Para tamu yang hadir sekitar 50 orang memenuhi Hall mungil. Sebagian adalah para suster dari berbagai komunitas, para undangan dari sekolah-sekolah, para pemerhati museum dan sponsor datang untuk ikut menyaksikan serta mengenal lebih dekat Museum St Maria. Lalu dilanjutkan dengan doa dan pemotongan tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan, atas perjalanan delapan tahun (2011-2019) Museum Santa Maria. Ibu Gina Sutono, mewakili volunteer terlama dan Mr Scott Merillees pemerhati kota Batavia/Jakarta yang pertama kali konfirmasi hadir, menerima potongan tumpengnya.

Acara dimeriahkan oleh permainan piano persembahan Sir Harry Darsono Phd. Panitia sempat kalang kabut karena permintaan mendadak untuk menyediakan piano. Namun akhirnya piano kuno yang sudah lama “fals” bunyinya, dapat digunakan untuk menghibur para tamu. Lagu pertama yang dimainkan dengan “ciamik” adalah ungkapan, bahwa Cinta adalah banyak hal yang indah :“Love is a many splendored thing”. Para tamu juga diajak untuk bernyanyi bersama lagu Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki dengan penuh semangat.

Sekilas Perkembangan Museum

Seperti kita ketahui, Museum Santa Maria sendiri diprakarsai oleh Sr. Ingrid Widhiningsih, OSU yang saat itu menjadi Pemimpin Komunitas. Selama 1,5 tahun beliau mengumpulkan, membersihkan dan menata artefak yang berserakan, di kapel, kamar, ruang dalam biara dan di unit-unit sekolah.  Ibu Gina Sutono membantu mengumpulkan koleksi dan menata artefak-artefak di ruang-ruang kosong waktu itu.

Museum Santa Maria resmi dibuka oleh Pastor Paroki Katedral Rm Bratakartana, SJ pada 6 Februari 2011 usai misa di kapel.  Selama tahun 2011-2015 Museum dibuka dan dikunjungi pada hari-hari tertentu saja seperti ketika ada MOS siswa/i baru dan Sabtu-Minggu oleh umat sekitar dan sekolah-sekolah Ursulin.

Setelah Suster Ingrid diutus ke Komunitas Theresia medio 2015, pengelolaan Museum Santa Maria dilanjutkan oleh Suster Lucia yang sebelumnya juga ikut membantu mengurus museum.  Dimulailah pendataan artefak secara digital yang dibantu oleh para volunteer dan fotografer Senior Kompas Arbain Rambey.

Tahun Yubelium Kerahiman 2016, selain Kapel, Museum Santa Maria juga banyak dikunjungi umat KAJ. Sejak saat itu, Museum Santa Maria dibuka untuk umum menyesuaikan dengan Museum Katedral dengan jadwal buka tiga kali dalam seminggu: Senin-Rabu-Jumat;  karena sering kali umat yang datang ke Museum Santa Maria, juga mengunjungi Museum Katedral dan sebaliknya. Pada tahun itu pula, Museum Santa Maria, mulai tercatat dan aktif mengikuti program yang diselenggarakan oleh AMIDA (Asosiasi Museum Daerah) Paramita Jaya, Jakarta.

Setelah dibuka untuk umum, banyak orang tertarik dan ingin tahu seperti apakah Museum Santa Maria tersebut. Maka pada Juli 2017 Museum Santa Maria selain terus  membuat  brosur dan booklet, juga membuat blog sebagai sarana  publikasi  kegiatan dengan alamat http:// museumsantamariajuanda.blogspot.co.id  dilanjutkan  fanspage  dan Instagram (IG).

Pada 19-22 April 2018. Museum Santa Maria untuk pertama-kalinya mengikuti Pameran Museum Bersama Se-Indonesia ke-VI, dalam rangka HUT TMII ke-43 yang bertemakan: “Peran Perempuan Indonesia” di Sasana Kriya-TMII. Museum Santa Maria bergabung bersama museum-museum di seluruh Indonesia, berpameran bersama.

Untuk lebih meningkatkan pelayanannya, mulai Oktober 2018 Museum Santa Maria dibuka setiap hari kerja dari jam 08.00 – 14.00, sementara untuk Minggu dan Hari Libur nasional dengan perjanjian. Jumlah pengunjung museum bervariasi, di tahun 2016 karena bertepatan dengan perayaan Yubileum maka pengunjung mencapai hampir 4.000 orang. Sementara di tahun 2017 sebanyak 1.455 orang dan 2018 sebanyak 1.405 orang. Sedangkan di tahun 2019 di bulan Februari sampai berita ini ditulis pengunjung tercatat sebanyak 400 orang.

Museum Santa Maria masih termasuk karya baru dari Suster Ursulin Uni Roma, Provinsi Indonesia, sehingga pengelolaanya masih termasuk bagian dari biara. Museum ini menempati bagian depan dari bangunan paling awal. Organisasinya masih sederhana, dengan satu  penanggung jawab, satu karyawan dan beberapa volunteer.

Karya baru ini memiliki banyak tantangan, terutama fungsi dan kondisi gedung lama yang perlu direvitalisasi, perlunya konservasi berbagai macam artifak, selain Kompetensi pengelola yang masih terbatas. Namun dengan bergabungnya Museum Santa Maria dengan AMI (Asosiasi Museum Indonesia)– DKI Paramita Jaya yang setiap bulan mengadakan pertemuan, Museum terus belajar dan berbenah, untuk meningkatkan pelayanan, penyajian dan pemeliharaan.***

MUSEUM SANTA MARIA JUANDA

https://museumsantamariajuanda.blogspot.com/