By: ServiamAdminus
Comments: 0
SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi menggelar seminar parenting bertajuk “Meningkatkan Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua dalam Pendidikan Anak” pada Jumat dan Sabtu, 14-15 Februari 2025. Hadir sebagai narasumber Prof. Karlina Supelli (Filsuf, Alumni), Rm. Angga Indraswra, SJ (Praksis), Ayu Kartika Indarti (Kompas), dan Susan Santosa (Katekis). Selama dua hari, aula dipenuhi orang tua peserta didik TB-TK Sukapirena, SD, SMP dan peserta didik SMP Yuwati Bhakti pada hari kedua.
“Saya belajar membaca dan menulis pertama di Yuwati Bhakti. Saya masuk di kelas 1 tahun 1964, belum bisa membaca dan menulis. di Yuwati Bhakti inilah saya belajar pertama kali dan saya lulus SMP tahun 1973, sudah banyak buku yang saya baca karena saya mulai suka membaca ketika saya masih belajar di Yuwati Bhakti. Jadi, Bapak ibu harus bangga menjadi bagian dari lembaga yang sebentar lagi berusia satu abad dan masih eksis hingga saat ini,” papar Karlina Supelli, seorang filsuf wanita Indonesia yang adalah alumni Yuwati Bhakti ini.
Di hari pertama dan kedua, acara diawali dengan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Serviam. Sr. Catharina, OSU selaku Ketua II Yayasan Yuwati Bhakti membuka acara dengan menyampaikan ucapan selamat datang kepada para narasumber dan peserta yang hadir sekaligus rasa bahagianya atas kehadiran para orang tua dalam parenting ini karena orang tua adalah pendidik pertama dan utama.
Pada materi pertama, Karlina memberikan pengantar dengan mengajak peserta menonton film pendek tentang kolaborasi aktif antara orang dewasa dan anak kecil yang berjuang jatuh bangun dan berkali-kali mengalami kegagalan. Namun, akhirnya si anak berhasil menggapai bintang yang diimpikan berkat kreativitas dan bantuan tak kenal dari orang yang lebih dewasa. “Setiap anak memiliki bintangnya masing-masing. Kita sebagai orang dewasa atau orang tualah yang wajib mendampingi mereka meraih bintang yang mereka impikan,” papar Karlina.
Romo Angga, SJ yang merupakan putra dari Karlina membagikan pengalamannya bagaimana Sang Ibu mendidik dan mendampinginya denngan lembut, santun, dan tegas hingga ia mampu membedakan mana panggilan yang serius atau biasa saja dari Mamanya. “Kalau Mama mengatakan Nak, Mama mau bicara, saya tahu bahwa ini serius,” kenang Romo Angga sambil tersenyum. Senada dengan yang dipaparkan Karlina di hari kedua kepada orang tua dan peserta didik SMP Yuwati Bhakti bahwa orang tua tak harus bersuara keras untuk menjadi tegas.
Ayu menambahkan bahwa setiap anak memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Ada anak yang tahu, mau, dan berani mengungkapkan apa yang diinginkan dan menjadi kebutuhannya, ada juga anak yang tidak tahu, tidak mau atau tidak berani mengungkapkannya. Jika demikian, tugas orang tualah yang harus membantu anak menemukan kebutuhan dan minat mereka demi impian yang mungkin masih tersimpan dalam batinnya.
Sementara itu, Susan yang sekaligus sebagai moderator menambahkan dan memberikan kesimpulan dari ketiga pembicara bahwa kolaborasi yang aktif antara sekolah dan orang tua sangat penting dalam pendidikan anak karena orang tua adalah pendidik pertama dan utama. Apa yang telah diajarkan, dilatihkan, dan ditanamkan di sekolah hendaknya ditindaklanjuti di rumah sehingga terjadi proses pendidikan yang berkelanjutan.
“Jika kolaborasi antara sekolah dan orang tua terjalin dengan baik, bisa dipastikan Kapal Yuwati Bhakti yang berlabuh dengan “kompas” dan “jangkar” 6 nilai Serviam ini akan mampu mencapai tujuan utama sekolah yakni membentuk peserta didik menjadi Pemimpin Holistik, Berkarakter Serviam, dan Berwawasan Global. Kapal ini pasti tangguh dan tak akan mudah diterjang badai yang menghantam dalam perjalanan mencapai tujuan,” pungkas Karlina menutup kegiatan Parenting. Setelah mendengarkan dan merenungkan materi ketiga narasumber, Sr. Catharina, OSU membagikan refleksi pribadinya kepada kami. “Ibu Karlina itu mendidik dengan hati,” tuturnya mantap.
Agnes Trimaryunani
Kampus Ursulin Yuwati Bhakti : https://yuwatibhakti.sch.id/