By: ServiamAdminus
Comments: 0
SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Ursulin Sukabumi yang dikenal oleh masyarakat melalui karya di sekolah Yuwati Bhakti dan Rumah Retret “Griya Angela” ikut serta menanggapi ajakan Bapa Paus Fransiskus untuk bersatu dalam doa, puasa, dan karya amal pada Kamis, 14 Mei 2020. Ajakan ini guna memohon agar Tuhan membantu umat manusia mengatasi pandemi virus corona. Doa yang memiliki nilai universal ini dilakukan oleh semua umat beragama di seluruh dunia dengan ujud doa khusus penanganan Covid- 19, tenaga medis, dan harapan agar virus ini segera berakhir.
Puasa berarti bermati raga mengendalikan segala ego, kesenangan duniawi, dan empati dengan kaum lemah yang diwujudnyatakan melalui karya amal. Bukan besarnya, banyaknya atau nilai lebihnya yang diberikan tetapi kualitas kasih dan ketulusan hati yang terkandung dalam doa, puasa, dan karya amal ini yang hendak dipersembahkan kepada Tuhan, Sang Pemberi hidup.
Doa dilaksanakan dari pagi hari hingga malam hari mulai dengan doa ofisi, ekaristi dan adorasi secara bergiliran di Kapel Ursulin, Jalan Suryakencana No. 39, Sukabumi, Jawa Barat. Puasa dilakukan oleh para suster, pegawai kependidikan dan penunjang sekaligus solider dengan umat muslim yang sedang menjalankan puasa Ramadhan. Karya amal dilakukan dengan membagikan 100 paket sembako kepada sopir angkot yang setiap hari lewat di depan Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi dan 35 keluarga yang terdampak Covid-19.
Sebelumnya, kami juga telah berbagi kepada keluarga sekitar yang kekurangan, pemulung, dan tukang becak. Meski tidak banyak, diharapkan paket sembako ini dapat memberikan secercah kebahagiaan dalam keluarga mereka di tengah pandemi yang sedang melanda dunia ini dan berdampak langsung dengan adanya Pembatasn Sosial Berskala Besar (PSBB).
Beberapa sopir sempat berbagi pengalaman dengan kami di sela-sela pengambilan paket sembako, salah satunya Bapak Nanang yang sehari-hari membawa angkot nomor 14 berwarna putih denngan rute Jalan Bhayangkara – Dept. Jogya. Bapak dari tujuh anak tersebut menceritakan bahwa selama pandemi ini sangat susah mencari penumpang, apalagi selama PSBB di Kota Sukabumi, hanya boleh membawa 50% kapasitas penumpang. Ini sangat menyulitkan dirinya yang setiap hari harus menyerahkan uang setoran kepada pemilik angkot antara Rp 60.000 – Rp 80.000.
Menurutnya, bantuan sembako semacam ini sangat membantu untuk kelangsungan hidup mereka meski hanya beberapa hari, sebab selama pandemi ini, mereka hanya memperoleh penghasilan maksimal Rp 30.000 per hari. Namun mereka tetap sabar, tawakal, berserah pada Tuhan, dan mengikuti anjuran pemerintah dengan menggunakan masker, menjaga jarak fisik, dan segera kembali ke rumah bersama keluarga ketika hari menjelang senja.
Semoga doa, puasa, dan karya amal yang dilakukan serentak oleh umat manusia di seluruh dunia hari ini didengar dan diterima oleh Tuhan Sang Pencipta alam semesta. Duka dunia segera terlewati, umat manusia dapat beraktivitas normal kembali dengan hidup yang baru, lebih manusiawi, toleran, serta mengedepankan kebahagiaan sesama dan alam semesta serta makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
Agnes Tri Maryunani (Humas Kampus YB)
Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/
Serviam