By: ServiamAdminus

Comments: 0

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Pada Sabtu, 22 dan 29 Februari 2020 di aula Kampus Yuwati Bhakti, Sukabumi diadakan sosialisasi Munas Pendidikan Ursulin Indonesia yang dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik, kependidikan, dan penunjang. Pada sesi pertama yang dibawakan oleh Sr. Katharina Namaina Wotan, OSU, kami diajak memelihara dan menghidupi Servite et Amate sebagai core value pendidikan Ursulin dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran.

Seiring majunya teknologi zaman ini, tantangan pendidikan di Indonesia semakin berat sehingga kami perlu membuka mata, hati, dan pikiran serta menimba semangat dari sumber spiritualitas pendidikan Ursulin yaitu Santa Angela Merici. Pada sesi ini, kami berproses dalam diri dengan pikiran yang jenih, terbuka dan jujur menemukan hal-hal yang menyemangati maupun yang tidak hingga mampu bertahan di Kampus Yuwati Bhakti.

Pada sesi kedua Sr. Tatik Ernawati, OSU membawa kami kepada permenungan mengenai kebiasaan atau program kampus yang telah dilakukan dengan baik. Kebiasaan atau program yang belum dilakukan namun sangat penting untuk kemajuan kampus, persepsi masyarakat tentang kampus, dan cerita yang sedang berkembang di Kampus Yuwati Bhakti.  Pada proses ini, kami berkelompok menurut satuan pendidikan dan rumpun tugas, yaitu TB-TK, SD, SMP, yayasan, dan tenaga penunjang. Hasil diskusi yang telah dipresentasikan akan menjadi bahan di satuan pendidikan masing-masing hingga menjadi program atau kebiasaan yang lebih konkrit dan terukur serta dapat dilaksanakan.

Sesi ketiga, Ibu Devi dan Ibu Iken memaparkan pergulatan pendidikan Katolik di era revolusi industri 4.0. Mereka membawa kami untuk melihat betapa dahsyatnya perkembangan teknologi saat ini dan yang akan datang, yang hampir di semua lini kehidupan serba cepat dan beragam. Banyak resiko dan peluang di sana. Jika ingin tetap eksis di dunia pendidikan, kami harus masuk dalam dunia itu dan meninggalkan paradigma lama. Kami harus berani membuka diri, mengaktifkan semua indera untuk menangkap semua peluang yang ada agar anak-anak didik yang sudah dipercayakan kepada kami berkembang sesuai kemajuan zaman, serta mampu berlari membangun masa depan dengan sukacita.

Di hari kedua, Sr. Kristin Dhewa, OSU mengajak kami merefleksikan Santa Angela sebagai cermin dari cinta kontemplatif bagi kaum muda dewasa ini. Peran pendidik sangat penting karena yang dilayani adalah calon pemimpin  masa depan. Pendidik harus mempersiapkan diri sungguh-sungguh sebelum mengajar, mendidik dengan benar, tepat, menarik, dan mau mendengarkan peserta didik.

Pada sesi kedua, Bapak Thomas dan Ibu Iken mengajak kami untuk mengembangkan wilayah B dengan terlebih dulu menyaksikan 2 video tentang perbedaan pendidikan di Finlandia dan Indonesia serta perbedaan masa tiap orang. Berdasarkan kedua video tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dunia telah jauh berubah. Semua anak mengenal internet yang canggih.

Namun, mereka perlu pengendalian diri sehingga penanaman dan penghayatan nilai Servite et Amate dan pembelajaran yang menantang di sekolah sangat membantu menyeimbangkan karakteristik mereka. Semoga hasil Munas Pendidikan Ursulin 2020 ini dapat menjadi motivasi bagi kami untuk berjuang bersama dalam menyiapkan generasi bangsa di era digital ini.

Agnes Tri Maryunani (Humas Kampus Yuwati Bhakti)

Kampus Yuwati Bhakti : http://kampusyuwatibhaktisukabumi.or.id/

Serviam

Follow by Email
Instagram
Copy link
URL has been copied successfully!