SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com – Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi menggelar acara Road to 100 Tahun Karya Ursulin di Sukabumi bertajuk “Bersyukur Bersama Santa Angela dalam Menebar Kasih”, pada Kamis- Sabtu, 25-  27 September 2025. Acara diisi dengan berbagai lomba dan sebanyak 17 TK serta 12 SD ikut berpartisipasi dalam kegiatan lomba tersebut.

Lomba diikuti dari kelompok pra TK hingga sekolah dasar (2 –12 tahun), antara lain lomba menyusun menara balok, memindahkan bendera, memindahkan dan mengelompokkan balok, dan menyerok bola yang diselenggarakan di kompleks TB-TK Sukapirena. Lomba mengarsir gambar, mewarnai gambar, dan fashion show di kompleks SD Yuwati Bhakti. Lomba solo vocal, serviam Idol, dan modern dance di aula kampus, storytelling di ruang kelas SMP Yuwati Bhakti, dan pertandingan futsal di lapangan kampus.

Dalam kata sambutannya, Ketua II Yayasan Yuwati Bhakti, Sr. Theresia Sri Biastuti, M.Pd., OSU memberi semangat kepada para peserta agar dapat mengikuti lomba dengan penuh sukacita dan sportif. “Dalam perlombaan tentu ada yang menang dan kalah. Bagi yang menang silakan berterima kasih kepada pelatih, bersyukur pada Tuhan dan tidak menjadi sombong. Bagi yang kalah, terima kekalahan dengan terbuka dan rendah hati, menerima kemenangan lawan, dan yakin bahwa suatu saat pasti bisa menang bila mau berusaha lebih keras lagi,” lanjut Sr. Biastuti, OSU.

Hari kedua, acara diisi dengan donor darah yang terselenggara berkat kerja sama antara Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Kota Sukabumi, Ikatan Alumni (IKA) Yuwati Bhakti, Paguyuban Peduli Pendidikan Yuwati Bhakti (P3YB), dan Kampus Ursulin Yuwati Bhakti. Ada juga pemeriksaan kesehatan gratis bekerja sama dengan rumah sakit Betha Medika Sukabumi. Selain itu, acara diisi dengan pentas seni yang menampilkan ragam kegiatan ekstrakurikuler dari satuan pendidikan masing-masing, seperti menyanyi, permainan band kampus, permainan angklung, tari tradisional, dan modern dance.

Di hari ketiga, hampir 2000 orang memenuhi halaman kampus dan lapangan basket. Selain peserta didik dan orang tua, ratusan alumni dari berbagai angkatan, mulai angkatan tahun 1960-an hingga 2000-an hadir dari berbagai kota; Jakarta, Bogor, Bekasi, Pekalongan, dan masih banyak lagi. Mereka mengenakan kaos “Road to 100 Tahun Karya Suster Ursulin di Sukabumi” dalam berbagai warna dan model sesuai kekhasan angkatan masing-masing.

Acara diisi dengan senam bersama dan jalan santai. Semua peserta mulai dari TB-TK hingga orang tua dan alumni mengikuti kegiatan jalan santai dengan rute perjalanan yang sudah ditentukan oleh panitia, yakni jarak jauh sekitar 4 km, yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit. Sedangkan anak-anak TB-TK sampai kelas III dan para orang tua yang mau mengikuti jalur pendek sekitar 2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 40 menit.

Agnes Tri Maryunani

Kampus Ursulin Yuwati Bhakti : yuwatibhakti.sch.id

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Para Suster Ursulin dan tenaga pendidik TB-TK Sukapirena bersama Komunitas Petualang Cilik Sukabumi mendampingi puluhan anak usia 1-4 tahun dalam acara “Sensory Play Ocean”, Sabtu- Minggu, 20-21 September 2025. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari karena banyaknya peminat, sedangkan kuota dibatasi hanya untuk 20 anak setiap sesi agar kegiatan lebih efektif.

Para petualang cilik memasuki ruangan yang telah dihias dengan berbagai macam biota laut, latar belakang video, serta diiringi musik bertema laut. Di ruangan itu, mereka menyaksikan dongeng interaktif yang dibawakan oleh para pendidik TB-TK Sukapirena. Usai menyaksikan dongeng, para peserta beralih ke luar ruangan di kompleks TB-TK Sukapirena untuk berpetualang di 12 Spot Sensory Play.

Di setiap spot, para petualang cilik diajak melakukan kegiatan dengan tujuan untuk merangsang panca indera (penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, pengecap), gerakan (proprioception), dan keseimbangan (vestibular). Misalnya, ketika mereka harus melewati balance beam, mereka dilatih untuk menjaga keseimbangan. Di spot walking sensory (jalan sensori), mereka menginjak bahan-bahan dengan berbagai tekstur untuk merangsang indera, terutama kaki. Aktivitas ini bermanfaat bagi mereka untuk mengembangkan kesadaran akan tubuh, kemampuan motorik, kesadaran spasial, dan dapat membantu anak-anak yang memiliki kebutuhan pemrosesan sensorik.

Tidak itu saja, terdapat juga area memancing, melempar bola, playdough kerang, main basah-basahan, dan mewarnai gambar biota laut pada bahan plastik. Selain melalui tantangan di 12 Spot Sensory Play, mereka juga dapat bereksplorasi dengan melakukan photoshoot berkostum shark yang telah disediakan panitia. Kehadiran Komunitas Petualang Cilik Sukabumi sangat membantu para orang tua dan sekolah, terutama Pendidikan Anak usia Dini (PAUD).

Dengan hadirnya Komunitas Petualang Cilik, sekolah terbantu dalam mendampingi tumbuh kembang anak-anak. Petualang Cilik Sukabumi merupakan komunitas cinta anak yang berdiri sejak bulan Juni 2024. Mereka memiliki tujuan memberikan pengalaman berkesan bagi anak-anak dalam mengeksplorasi seluas-luasnya untuk mengembangkan kreativitas.  Mereka sadar, bahwa masa kecil hanya berlangsung sekali dan tak akan terulang. Mari bersama –sama mendukung kegiatan positif ini dengan berkolaborasi menciptakan petualangan seru lain untuk membantu proses tumbuh kembang anak-anak, terutama pada usia emas (golden age).

Agnes Tri Maryunani

Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi: yuwatibhakti.sch.id

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com – Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi menyelenggarakan seminar kesehatan bertajuk “Cek Fakta Kesehatan Reproduksi” di aula Sekolah,  pada Jumat, 8 Agustus 2025. Hadir sebagai narasumber yaitu dokter spesialis dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K) dan dr. Martasono. Acara turut dihadiri juga oleh Ketua II Yayawan Yuwati Bhakti, Sr. Theresia Sri Biastuti, OSU, M.Pd, orang tua peserta didik, seluruh pegawai, dan Pengawas Pembina SD Yuwati Bhakti, Bapak Anwar Gymaris, M.Pd.

Seminar merupakan bagian dari rangkaian kegiatan perayaan 100 Tahun Karya Ursulin di Sukabumi yang puncaknya pada 1 Agustus 2026.  Usia 100 tahun merupakan tonggak sejarah yang penting dalam pengabdian di bidang pendidikan. Untuk itu, perlu adanya komitmen kolektif agar memberikan kebermanfaatan yang nyata bagi masyarakat Kota Sukabumi.

Adapun tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan informasi dan menumbuhkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi kepada para orang tua peserta didik. Selain itu, untuk membekali data serta fakta sehingga mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dalam keluarga dan komunitas.

Sementara itu, menurut Pak Anwar seminar kali ini sangat penting terutama untuk memahami dan menggali informasi tentang kesehatan reproduksi. “Ini adalah informasi yang sangat berguna supaya kita dapat mengajarkan kepada anak-anak dan menjadi agen informasi kepada masyarakat sekitar,” ungkap Pak Anwar dalam sambutannya.

Dokter Spesialias, dr. Caroline menuturkan bahwa sebagian besar orang tua masih merasa tabu ketika membicarakan tentang organ reproduksi kepada putra-putrinya. Bahkan dengan sesama orang dewasa, kita sering malu untuk membicarakannya, “Untuk itu, penting memberikan pendidikan dan informasi tentang kesehatan reproduksi kepada putra-putri kita. Sejatinya, kita dapat memperkecil resiko hadirnya berbagai penyakit di tubuh kita dengan melakukan gaya hidup sehat, baik makanan, pakaian, maupun cara merawat organ tubuh kita, terutama organ reproduksi,” kata dr. Caroline.

Agnes Tri Maryunani

Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi : https://yuwatibhakti.sch.id/

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Peserta didik SD dan SMP Yuwati Bhakti mengikuti Perayaan Ekaristi awal tahun ajaran 2025/2026 dan pembukaan perayaan 100 tahun biara, TK – SD Yuwati Bhakti, di Gereja Santo Joseph, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, 25 Juli 2025. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Wolfgang Amadeus Mario Sara. Dalam homilinya, Romo Mario menekankan ajakan Tuhan pada umat beriman yakni marilah hidup untuk melayani.

Lanjut Romo Mario, ada 3 hal yang ingin Tuhan katakann kepada kita. Pertama, hendaknya kita membantu orang lain tanpa pamrih. Kedua, besar kecil yang kita punya jangan menjadi ukuran untuk membantu orang lain. Ketiga, syukurilah apa yang kita punya, tapi jangan kita menjadi sombong. “Kita diundang untuk selalu berbuat baik supaya kita dan semua orang di sekitar kita menjadi bahagia,” tutur Romo Mario menutup homilinya.

Sementara itu, sebelum berkat penutup, Ketua II Yayasan Yuwati Bhakti, Sr. Theresia Sri Biastuti, OSU, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Romo Mario yang telah memimpin Perayaan Ekaristi dan seluruh petugas liturgi. Sr. Biastuti, OSU juga mengajak seluruh siswa, pegawai dan perwakilan orang tua untuk terlibat dalam kegiatan HUT ke -100 tahun.

“Kita bersyukur atas kesehatan yang baik sehingga hari ini dapat bersukacita bersama di gereja. Di awal tahun ajaran, mari siswa-siswi untuk makin tekun, semangat, optimis dalam menimba ilmu sebanyak-banyaknya, rendah hati, mau melayani bersama Santa Angela untuk meraih cita-cita,” ajak Sr. Biastuti, OSU.

Untuk menandai dibukanya Perayaan 100 Tahun Biara, TK, dan SD Yuwati Bhakti, Sr. Biastuti, OSU didampingi Romo Mario, semua Suster Ursulin Komunitas Sukabumi, KSP TB-TK Sukapirena, SD, dan SMP Yuwati Bhakti memukul gong sebanyak 3 kali. Usai gong dibunyikan muncul di layar Logo Perayaan 100 tahun dengan tema “Bersyukur Bersama Santa Angela dalam Menebar Kasih”.

Agnes Tri Maryunani

Kampus Ursulin Yuwati Bhakti : yuwatibhakti.sch.id

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com – Puluhan peserta didik TB-TK Sukapirena, SD dan SMP Yuwati Bhakti, pendidik, tenaga kependidikan, serta para suster Ursulin Komunitas Sukabumi mengisi acara Festival Kuliner di Gedung Keluarga Kudus (GKK) Paroki St. Joseph, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu, 18 Mei 2025. Festival kuliner merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Sie Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) sebagai wadah pengembangan UMKM umat Paroki St. Joseph Sukabumi.

Untuk menghibur para pengunjung, peserta didik mengisi acara seni seperti menyanyi, menari, gerak dan lagu, serta atraksi lainnya. Peserta didik TB-TK menyanyikan 4 lagu. Peserta didik SD, ada yang menyanyi, menari tarian modern dan tradisional. Sedangkan peserta didik SMP menampilkan gerak dan lagu “Naura and The Gank dan Insieme. Tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan para Suster juga ikut tampil dengan menyanyi dan menari bersama di akhir acara.

Beberapa pengunjung sempat memberikan komentarnya usai menyaksikan acara. “Acaranya seru! Selain nonton, kita diajak bergoyang bersama anak-anak SMP yang tampil. Juga guru-guru dan Suster yang menari gaya Timor,” tutur Vano, salah satu pengunjung Festival Kuliner.

“YB seru banget! Acara dikemas dengan baik. Tiap unit yang ada di YB terlibat semua, bahkan Suster-Suster juga hadir mendukung. Keren!” tutur Ibu Tyas, salah satu pengurus PSE Paroki St. Joseph Sukabumi.

Para orang tua pun turut bangga menyaksikan putra-putri mereka berani tampil di depan para pengunjung. Semoga kegiatan ini mampu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan mereka di bidang seni sehingga mereka siap terjun di kompetisi yang lebih luas.

Agnes Tri Maryunani

Kampus Ursulin Yuwati Bhakti: yuwatibhakti.sch.id

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com– Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi menggelar seminar parenting bertajuk “Meningkatkan Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua dalam Pendidikan Anak” pada Jumat dan Sabtu, 14-15 Februari 2025. Hadir sebagai narasumber Prof. Karlina Supelli (Filsuf, Alumni), Rm. Angga Indraswra, SJ (Praksis), Ayu Kartika Indarti (Kompas), dan Susan Santosa (Katekis). Selama dua hari, aula dipenuhi orang tua peserta didik TB-TK Sukapirena, SD, SMP dan peserta didik SMP Yuwati Bhakti pada hari kedua.

“Saya belajar membaca dan menulis pertama di Yuwati Bhakti. Saya masuk di kelas 1 tahun 1964, belum bisa membaca dan menulis. di Yuwati Bhakti inilah saya belajar pertama kali dan saya lulus SMP tahun 1973, sudah banyak buku yang saya baca karena saya mulai suka membaca ketika saya masih belajar di Yuwati Bhakti. Jadi, Bapak ibu harus bangga menjadi bagian dari lembaga yang sebentar lagi berusia satu abad dan masih eksis hingga saat ini,” papar Karlina Supelli, seorang filsuf wanita Indonesia yang adalah alumni Yuwati Bhakti ini.

Di hari pertama dan kedua, acara diawali dengan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Serviam. Sr. Catharina, OSU selaku Ketua II Yayasan Yuwati Bhakti membuka acara dengan menyampaikan ucapan selamat datang kepada para narasumber dan peserta yang hadir sekaligus rasa bahagianya atas kehadiran para orang tua dalam parenting ini karena orang tua adalah pendidik pertama dan utama.

Pada materi pertama, Karlina memberikan pengantar dengan mengajak peserta menonton film pendek tentang kolaborasi aktif antara orang dewasa dan anak kecil yang berjuang jatuh bangun dan berkali-kali mengalami kegagalan. Namun, akhirnya si anak berhasil menggapai bintang yang diimpikan berkat kreativitas dan bantuan tak kenal dari orang yang lebih dewasa. “Setiap anak memiliki bintangnya masing-masing. Kita sebagai orang dewasa atau orang tualah yang wajib mendampingi mereka meraih bintang yang mereka impikan,” papar Karlina.

Romo Angga, SJ yang merupakan putra dari Karlina membagikan pengalamannya bagaimana Sang Ibu mendidik dan mendampinginya denngan lembut, santun, dan tegas hingga ia mampu membedakan mana panggilan yang serius atau biasa saja dari Mamanya. “Kalau Mama mengatakan Nak, Mama mau bicara, saya tahu bahwa ini serius,” kenang Romo Angga sambil tersenyum.  Senada dengan yang dipaparkan Karlina di hari kedua kepada orang tua dan peserta didik SMP Yuwati Bhakti bahwa orang tua tak harus bersuara keras untuk menjadi tegas.

Ayu menambahkan bahwa setiap anak memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Ada anak yang tahu, mau, dan berani mengungkapkan apa yang diinginkan dan menjadi kebutuhannya, ada juga anak yang tidak tahu, tidak mau atau tidak berani mengungkapkannya. Jika demikian, tugas orang tualah yang harus membantu anak menemukan kebutuhan dan minat mereka demi impian yang mungkin masih tersimpan dalam batinnya.

Sementara itu, Susan yang sekaligus sebagai moderator menambahkan dan memberikan kesimpulan dari ketiga pembicara bahwa kolaborasi yang aktif antara sekolah dan orang tua sangat penting dalam pendidikan anak karena orang tua adalah pendidik pertama dan utama.  Apa yang telah diajarkan, dilatihkan, dan ditanamkan di sekolah hendaknya ditindaklanjuti di rumah sehingga terjadi proses pendidikan yang berkelanjutan.

“Jika kolaborasi antara sekolah dan orang tua terjalin dengan baik, bisa dipastikan Kapal Yuwati Bhakti yang berlabuh dengan “kompas” dan “jangkar” 6 nilai Serviam ini akan mampu mencapai tujuan utama sekolah yakni membentuk peserta didik menjadi Pemimpin Holistik, Berkarakter Serviam, dan Berwawasan Global. Kapal ini pasti tangguh dan tak akan mudah diterjang badai yang menghantam dalam perjalanan mencapai tujuan,” pungkas Karlina menutup kegiatan Parenting. Setelah mendengarkan dan merenungkan materi ketiga narasumber, Sr. Catharina, OSU membagikan refleksi pribadinya kepada kami. “Ibu Karlina itu mendidik dengan hati,” tuturnya mantap.

Agnes Trimaryunani

Kampus Ursulin Yuwati Bhakti : https://yuwatibhakti.sch.id/

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com –  Kampus Ursulin Yuwati Bhakti menggelar Open House bertajuk “Bersama Yuwati Bhakti, Cintai Budaya Nusantara”, Jumat – Sabtu, 10-11 Januari 2025. Acara dibuka oleh Ketua II Yayasan Yuwati Bhakti, Sr. Catharina Siti Margiyati, OSU disaksikan para undangan dan seluruh warga kampus dengan pemotongan pita, diiringi Marching Band “Esperanza” gabungan peserta didik TB-TK Sukapirena, SD dan SMP Yuwati Bhakti.  Adapun kegiatan Open House bertujuan khusus untuk menggali potensi seluruh peserta didik, menampilkan seluruh kemampuan dan bakat yang dimiliki peserta didik. “Inilah saatnya, kita memberi wadah dan kesempatan untuk mereka berekspresi”, papar Sr. Catharina, OSU.

Usai dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan pentas seni yang menampilkan berbagai budaya di Indonesia berupa tarian, nyanyian, dan drama musikal. Lebih dari 400 peserta didik TB-TK, SD, dan SMP Yuwati Bhakti tampil percaya diri.  Hadirin yang memenuhi sekitar panggung terlihat menikmati penampilan yang tersaji. Para orang tua datang silih berganti menyaksikan penampilan putra-putri mereka, sambil menikmati berbagai kuliner yang disajikan peserta bazar, mulai dari minuman dan makanan ringan, makanan berat, cemilan hingga souvenir, dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan gratis oleh tim medis dari rumah sakit Kartika Kasih dan Betha Medika. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi pun turut membantu tim P3K dengan mobil ambulans.

Hari kedua, acara diawali dengan senam, jalan sehat, dan pentasi seni. Selain peserta didik, P3YB dan Aixin Sukabumi, yang beranggotakan Oma-oma berusia 70-90 tahun pun ikut terlibat.  Di antara penampilan yang memukau, hadirin juga disuguhi dengan berbagai hadiah doorprice yang jumlahnya ratusan. Pameran hasil karya peserta didik SMP Yuwati Bhakti berupa ruang podcast, sejarah Yuwati Bhakti, lukisan, dan kuliner tak kalah menarik bagi pengunjung. Dengan fasih, petugas pameran menjelaskan isi pameran kepada para pengunjung. Karena begitu banyaknya pengunjung dan tamu yang hadir, tentu membutuhkan keamanan dan tempat parkir. Untuk itu, tim keamanan Yuwati Bhakti bekerja sama dengan Polsek Kecamatan Cikole, Polresta Kota Sukabumi, dan Koramil Cikole untuk menjaga keamanan.

Kolaborasi menjadi poin penting dalam open house tahun ini, selain menampilkan bakat dan minat peserta didik. Kolaborasi antar peserta didik, guru, orang tua, juga masyarakat sekitar melalui berbagai kontribusi mereka. Baik keikutsertaan dalam acara, bazar, kesehatan, dan keamanan. Semoga kegiatan ini menjadi wadah yang indah dalam upaya meningkatkan kerja sama dan kolaborasi yang lebih baik di tahun 2025.

Agnes Trimaryunani

Kampus Ursulin Yuwati Bhakti : https://yuwatibhakti.sch.id/

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com – Sabtu, 16 September 2023, tenaga pendidik dan kependidikan Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi berproses bersama Bapak Istoto Suharyoto, M.M. di aula Rumah Retret Griya St. Angela Sukabumi dalam kegiatan seminar model pembelajaran coaching. Seminar yang bertajuk “Belajar Hidup Optimal dalam Anugrah Tuhan tersebut dibawakan oleh Bapak Istoto dengan sangat menarik dan penuh kejutan. Coaching profesional yang tinggal di Yogyakarta ini membawa kami masuk ke kedalaman diri dengan berbagai permainan dan cerita yang sangat menarik hingga membuat kami, tanpa sadar mengangguk-anggukkan kepala tanda menyetujui apa yang beliau katakan. Terkadang, kami pun tersenyum sendiri hingga mulut membentuk huruf “O” ketika ada hal-hal baru yang kami temukan dalam tiap kata yang diucapkan.

Sebagai fasilitator belajar dan trainer yang berpengalaman, Bapak Istoto mampu mengajak kami belajar dengan santai, ceria, dan mendalam untuk menemukan pola yang efektif dalam belajar dan mengajar, baik untuk mengembangkan potensi diri sendiri maupun peserta didik yang kami layani. Hal-hal baru kami temukan, seperti pentingnya mendongeng, cara memilih kata dalam komunikasi, cara memengaruhi diri sendiri dan orang lain, rahasia belajar dan mengajar sukses, pentingnya mengubah kata negatif menjadi positif, cara memahami diri sendiri dan orang lain, dan proses mengevaluasi kualitas diri. Dalam kegiatan ini, kami tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik. Kami pun diizinkan menggunakan cara/model pembelajaran yang beliau terapkan untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Semua peserta antusias mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir dengan gembira. Ketika sore menjelang, di akhir kegiatan kami, beliau memberikan apresiasi kepada kami dengan mengucapkan selamat “Hidup Baru”. Kami pun saling mengucapkan selamat hidup baru satu sama lain. Seorang guru muda memberikan testimoninya setelah mengikuti acara tersebut. “Ada begitu banyak hal baru yang dapat kami pelajari dari Coach Istoto, salah satunya adalah dengan selalu mengucap syukur dan hidup apa adanya,” tutur Erlis, guru SMP Yuwati Bhakti Sukabumi.

“Dari Coach Istoto juga, saya belajar untuk tampil apa adanya,” jelasnya lagi sementara, Ibu Tere, guru SD mengungkapkan,” Saya merasa senang mendapatkan pengalaman baru yang dapat memperbaharui cara saya untuk lebih bersyukur lagi dan mengarahkan tujuan hidup menjadi lebih baik”. Ibu Yohana, Ibu Restu, dan Ibu Tari dari TB-TK Sukapirena pun menuturkan hal senada, yaitu merasa disadarkan untuk kembali ke line track dan bersemangat menggapai cita-cita sambil bersyukur atas segala yang sudah diberikan Tuhan. Akhirnya, kami pun yakin, kegiatan yang hanya satu hari ini mampu meningkatkan kualitas hidup kami dan peserta didik di Kampus Ursulin Yuwati Bhakti. Salam serviam.

Agnes Tri Maryunani

SUKABUMI, SERVIAMNEWS,com – Rabu, 23 Agustus 2023, para orang tua peserta didik SMP Yuwati Bhakti Sukabumi hadir di aula Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi bersama putra-putri mereka. Kehadiran mereka untuk mengikuti seminar tentang tindak lanjut Psikotes yang telah diikuti oleh peserta didik SMP Yuwati Bhakti kelas VII. Dalam seminar kali ini, SMP Yuwati Bhakti menghadirkan narasumber dari Education Trainer & Consultant, Bapak Fidelis Waruwu, Lic.M.Sc.Ed. Beliau hadir secara khusus untuk menjelaskan hasil psikotes yang telah diikuti oleh peserta didik beberapa waktu yang lalu.

Para orang tua sangat antusias mendengarkan penjelasan Bapak Fidelis yang sangat sederhana dan mudah dipahami tersebut. Bahkan, beberapa orang tua terlihat tertawa bersama putra dan putri yang duduk di samping mereka. Ada juga yang mengangguk-anggukkan kepala sebagai tanda menyetujui apa yang dijelaskan oleh Bapak Fidelis. Antusiasme para orang tua juga terlihat dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada Bapak Fidelis dan antrian untuk konsultasi pribadi dengan beliau yang khusus disediakan oleh sekolah.

Beberapa orang tua yang sempat diwawancarai pun mengatakan bersyukur diberi kesempatan psikotes bagi putra-putri mereka sejak kelas VII dan dapat mendengarkan penjelasan hasil psikotes langsung dari narasumber. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, para orang tua bisa mengenal anak secara lebih mendalam, baik karakter, bakat, kelebihan, maupun kelemahan yang dimiliki.  Mereka tidak akan risau lagi ketika anak harus memilih jurusan saat mereka sampai ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan ketika harus memilih profesi atau pekerjaaan ketika lulus kuliah.

“Kegiatan ini sangat luar biasa,” tutur Ruth Damayanti, orang tua dari Michelle, siswa Kelas VII SMP Yuwati Bhakti yang juga hadir dalam seminar tersebut. Menurutnya, dengan mengikuti psikotes dan seminar ini, orang tua dapat memahami karakter anak yang dibawa sejak lahir. Orang tua juga lebih bisa mengarahkan anak memilih jurusan pendidikan lanjutan, bahkan hingga menemukan profesi yang cocok dengan karakternya. “Saya berterima kasih kepada sekolah karena bisa mengenal karakter anak sejak dini dengan mengikuti seminar ini. SMP YB memang luar biasa,” tambahnya mengakhiri wawancara kami.

Demikian juga dengan peserta didik kelas VII yang mengikuti psikotes dan seminar bersama orang tua. Menurut mereka, pada awal mengikuti psikotes, mereka merasa deg-degan, tapi setelah mendengarkan penjelasan lebih detail dari Bapak Fidelis, mereka bersyukur dan berterima kasih kepada sekolah. “Awalnya, saya merasa takut dan deg-degan saat mengisi soal-soal tes. Namun, setelah mendengarkan penjelasan Bapak Fidelis, menyenangkan sekali karena dapat menemukan bakat dalam diri,” tutur Tania salah satu peserta didik kelas VII. “Bagi saya, penjelasan ini sangat berguna karena saya bisa mengetahui kepribadian diri saya sendiri. Saya pun dapat mulai memikirkan jurusan yang cocok dengan bakat saya saat nanti di SMA atau SMK. Saya juga dapat mengetahui pekerjaan yang cocok untuk saya nanti kalau udah lulus,” ungkap Icha sambil tertawa ceria.

Sementara itu, seorang guru muda yang juga sebagai salah satu peserta psikotes dan seminar bersama Bapak Fidelis mengungkapkan bahwa ia bersyukur dapat mengikuti psikotes dan penjelasannya dalam seminar yang diberikan oleh Bapak Fidelis. “Bagus sekali kegiatan ini dan saya bersyukur karena dapat membantu saya mengenali diri sendiri dan mengetahui mana perilaku yang harus saya ubah atau saya tingkatkan, juga membantu saya dalam mengenali peserta didik yang tentu saja membantu saya dalam proses belajar mengajar, mulai dari perencanaan pelaksanaan di kelas, hingga evaluasi,” tutur Ibu Valentia, Guru SD Yuwati Bhakti.

Di akhir kegiatan, Sr. Chatarina Siti Margiyati, OSU, selaku ketua III Yayasan Yuwati Bhakti Sukabumi sangat bersyukur atas terlaksananya kegiatan ini, juga atas kerja sama yang baik dari peserta didik, orang tua, para guru, dan TU yang dengan serius dan antuasias mengikuti kegiatan psikotes maupun seminarnya. Tak lupa beliau juga berterima kasih kepada para kepala satuan pendidikan TB-TK Sukapirena, SD dan SMP Yuwati Bhakti, dan terkhusus kepada Bapak Fidelis yang sangat mendukung kegiatan ini demi kemajuan Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi. 

Agnes Tri Maryunani

SUKABUMI, SERVIAMNEWS.com – Tanggal 1 Agustus 1948 yang lalu, hadirlah SMP Yuwati Bhakti di Sukabumi. Kini, 75 tahun sudah usianya. Sebelumnya, Biara Ursulin, TK Sukapirena, dan SD Yuwati Bhakti telah lebih dulu hadir di Sukabumi, yaitu sejak tanggal 21 Juni 1926 yang pada tahun 2023 ini memasuki usia ke-97 tahun.

Selasa, 1 Agustus 2023, tepat pukul 07.00, peserta didik TB-TK Sukapirena, SD dan SMP Yuwati Bhakti yang berseragam putih kotak hijau beserta para suster, tenaga pendidik, kependidikan, dan penunjang, serta beberapa orang tua peserta didik, berjalan beriring memenuhi trotoar di Jalan Suryakencana menuju Gereja Paroki Santo Joseph Sukabumi untuk mengikuti Perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi Hari Ulang Tahun (HUT) 75 tahun SMP Yuwati Bhakti, 97 tahun Biara Ursulin Sukabumi, TK Sukapirena, dan SD Yuwati Bhakti, sekaligus untuk mengawali tahun pelajaran 2023 – 2024 ini dipimpin oleh RD. Tarcisius Puryatno.

Dalam homilinya, Romo Puryatno mengajak peserta didik berdialog tentang kisah Musa, mulai dari orang tuanya, masa bayi hingga dewasa dan menjadi pemimpin yang membawa umat Israel keluar dari Mesir. Dari kisah tersebut, Romo Puryatno ingin mengajak seluruh umat yang hadir, khususnya peserta didik Kampus Ursulin Yuwati Bhakti Sukabumi untuk memilih menjadi pemimpin seperti Musa atau Firaun.

Tentu saja semua anak memilih menjadi pemimpin seperti Musa. Pada kesempatan ini, Romo Puryatno juga memberikan 3 tips untuk menjadi pemimpin yang baik seperti Musa, yaitu 1) mau menjadi benih-benih gandum yang subur, 2) mampu mendengarkan dengan baik, 3) mau mendahulukan kepentingan orang banyak (umum) dibanding kepentingan pribadi.

Sr. Inggrid Widhiningsih, OSU (Ketua II Regio Jawa Barat) yang turut hadir dalam Perayaan Ekaristi, dalam sambutannya yang didampingi Sr. Catharina Siti Margiyati, OSU (Ketua III Kampus Ursulin Yuwati Bhakti) mengajak seluruh warga Kampus Ursulin Yuwati Bhakti untuk menjaga, memajukan, meningkatkan mutu pendidikan, dan menghidupi nilai-nilai Serviam yang telah dirintis oleh para pendahulu Ursulin sebagai ungkapan syukur pada perayaan HUT ini.

Setelah Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan di aula Kampus Ursulin Yuwati Bhakti. Di aula, kami menyanyikan Yel-Yel Kampus bersama-sama, perkenalan dengan 2 tamu mahasiswi dari Taiwan, Christine Lin (林邑涵 Lin Yi Han) dan Hailey Cheng (程萱云 Cheng Xuan Yun), pemotongan tumpeng dan kue Ulang Tahun. Sebelum pemotongan kue ulang tahun oleh Sr. Inggrid, OSU dan pemotongan tumpeng oleh para kepala sekolah, Sr. Catharina Siti Margiyati, OSU mengajak seluruh peserta didik dan pegawai untuk bertumbuh menjadi manusia yang utuh seperti bola yang bulat dan bergerak bebas dengan menerapkan kurikulum merdeka.

Di akhir acara, seluruh guru dan karyawan turut menyemarakkan perayaan ini dengan berbagai penampilan spontanitas berupa pembacaan puisi, menyanyi dan menari bersama serta ditutup dengan doa syukur oleh Ibu Birgitta, guru Pendidikan Agama Katolik SMP Yuwati Bhakti. Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta menyemarakkan acara HUT ini dengan berbagai cara. Semoga Tuhan memberkati usaha mereka agar tetap sukses.

Agnes Tri Maryunani

Follow by Email
Instagram
Copy link
URL has been copied successfully!