PACET, SERVIAMNEWS.com – SMP Santo Yusup Pacet mengadakan pertemuan lintas iman bertajuk “Menerapkan Moderasi Agama di Tengah Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat”, di Aula Biara Bintang Kejora, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa, 13 Mei 2025. Acara menghadirkan tokoh agama dari tiga keyakinan berbeda yaitu Pendeta Febrian Ekasandi Nugroho, RD Andreas Putra Khrishananta, dan Drs. Nur Rokhmad, MM.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMP Santo Yusup Pacet, Yohanes Bayu Prasetyo, menyampaikan pesan, yaitu kita semua diciptakan berbeda dalam iman, budaya, dan pandangan. “Tapi justru di sanalah letak keindahannya. Seperti pelangi, kita menjadi lebih indah ketika bersama dalam perbedaan,” kata Pak Bayu.

Kegiatan ini bukan sekadar diskusi. Peserta didik diajak merenung dan berdialog aktif tentang bagaimana nilai-nilai toleransi, keterbukaan, dan penghargaan terhadap perbedaan dapat diterapkan secara nyata di rumah, di lingkungan sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Para narasumber sepakat bahwa moderasi bukan berarti memaksakan keseragaman, tetapi justru menghidupkan semangat kebersamaan di tengah perbedaan.

Sementara itu dalam pemaparannya, Pendeta Febrian menekankan pentingnya keluarga sebagai sekolah pertama untuk belajar saling menerima. Kemudian, RD. Andreas mengajak siswa membangun semangat kasih dan persaudaraan sejati di lingkungan sekolah. Dan Drs. Nur Rokhmad menegaskan bahwa masyarakat yang damai lahir dari hati yang bersedia berdialog, bukan berkonflik.

Arinda (Humas SMP Santo Yusup Pacet)

Kampus Ursulin SMP Santo Yusup Pacet: smp-pacet.sanmarosu-jatim.sch.id

PACET, SERVIAMNEWS.com – Misa SyukurPerayaan Santa Angela Yayasan Paratha Bhakti yang diadakan kali ini, Senin 27 Januari 2020, terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tampak ada berbagai hasil bumi menghiasi altar. Semua dipadupadankan bunga hias dengan apik. “Berani Melawan Arus” itu kesan yang langsung terasa. Kolaborasi dan keserasian membuat semarak altar.

Perayaan dihadiri oleh guru dan Suster-suster Ursulin dari 3 kampus yang bernaung di bawah Yayasan Paratha Bhakti yaitu Kampus Santa Maria Surabaya, Kampus Santa Maria II Sidoarjo, dan Kampus Santo Yusup Pacet. Misa kali ini juga terasa spesial dengan kehadiran para frater yang sedang menempuh studi di Jatijejer. Mereka turut dalam perayaan misa. Berkolaborasi dengan para guru dalam kelompok paduan suara.

Selain itu, misa yang dipimpin oleh tiga orang romo, yaitu romo Dwi Joko, Romo Jatmiko, dan Romo Tomy. Dalam homilinya, Romo Dwi Joko mengingatkan betapa pentingnya keserasian dalam pengabdian. Ia juga mengapresiasi hiasan altar yang juga menunjukkan keserasian di altar.

Menurut Kepala Satuan Pendidikan Santo Yusup Pacet, Sr. Maria Elis, OSU, hiasan misa kali ini merupakan hasil kerja bersama seluruh komponen yang ada di Sekolah. Para siswa sendiri memiliki agama yang berbeda-beda. Hiasan altar tersebut menggambarkan bagaimana kesederhanaan hidup yang ada di Pacet. Anak-anak bekerja sama membawa berbagai hasil bumi untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Hal senada juga diungkapkan Sekar, siswa kelas 9, yang turut menjadi petugas misa.

Sementara itu, menurut Ketua III Yayasan Paratha Bhatki, Sr. Indira Krisanti Lengkong, OSU  perayaan kali ini melibatkan masyarakat Pacet. Hal itu terlihat dari hasil bumi yang dipersembahkan sebagai hiasan dalam misa.  Kesederhanaan kota kecil dan mengundang romo paroki dan para frater serta para pensiunan membuat acara kali ini terasa istimewa.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pentas seni yang menampilkan atraksi dari tiap unit. Atraksiyang ditampilkan dari tiap kampus sangat beragam. Para suster Ursulin juga menampilkan gerak dan lagu yang membuat hangat suasana. Tak ketinggalan para frater yang menyumbangkan suara emasnya dalam kelompok band. Sebelum santap siang bersama diisi dengan menari bersama, berkolaborasi dalam keserasian. Betul-betul luar biasa.

FX. Marjanto (Guru SD Santa Maria, Surabaya)

Follow by Email
Instagram
Copy link
URL has been copied successfully!