KLATEN, SERVIAMNEWS.com – Pada tanggal 15 dan 16 Juli 2024, suasana di aula Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten dipenuhi semangat belajar. Guru-guru dari jenjang KB, TK, SD, dan SMP berkumpul untuk mengikuti pelatihan pembelajaran interaktif dan Project Based Learning (PjBL). Pelatihan dipandu oleh Bapak Andreas Erwin Prasetya, Kepala Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pelatihan dua hari ini mengangkat materi tentang berbagai aplikasi edukatif dan konsep PjBL yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Pada hari pertama, pelatihan dimulai dengan pemaparan mengenai aplikasi Nearpod, Padlet, dan Quizziz. Pak Andre menjelaskan secara sistematis langkah-langkah penggunaan ketiga aplikasi tersebut kepada para peserta.
Nearpod, sebuah platform yang memungkinkan guru untuk membuat presentasi interaktif, dan Padlet, yang memfasilitasi kolaborasi online melalui papan ide digital. Sedangkan Quizziz adalah sebuah platform online yang menyajikan berbagai soal yang kreatif dan melibatkan siswa. Para peserta tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga langsung berpartisipasi dalam pembuatan pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut.
Metode mengajar Pak Andre sangat efektif bagi para peserta. Penyampainya yang jelas dan langkah-langkah praktis yang disampaikan membuat materi yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami. Metode penyampaian yang interaktif dalam pelatihan juga menciptakan suasana yang lebih hidup dan tidak membosankan.
Hari kedua fokus pada konsep Project Based Learning (PjBL), di mana kami diajak untuk merancang proyek pembelajaran yang relevan dengan kurikulum saat ini. PjBL adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media perantara penyampaian bahan pembelajaran. Dalam PjBL, guru berperan sebagai fasilitator yang harus terampil menstimulasi siswa untuk berpikir. Guru dituntut untuk mampu memberikan scaffolding atau jembatan bagi siswa agar sampai pada tujuan akhir pembelajaran. Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan bertanya.
Saat pelatihan, Pak Andre juga menyampaikan metode penilaian dan langkah pembelajarannya. Dalam PjBL, langkah pembelajaran diharapkan dengan melakukan riset/penyelidikan dan kolaborasi. Dalam pelatihan tersebut juga disampaikan 5 konsep kunci dalam PjBL yaitu berangkat dari permasalahan dalam dunia nyata, inkuiri, kolaborasi, guru sebagai fasilitator, dan asessment otentik.Selain belajar tentang PjBL, pada hari kedua, para guru juga mempelajari aplikasi edukatif bernama Educaplay dan Wordwall. Kedua aplikasi ini diperkenalkan sebagai alat pembelajaran berbasis game yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada para peserta, tetapi juga membuka wawasan tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Inisiatif Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten dalam menyelenggarakan pelatihan ini diapresiasi karena memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan profesionalisme guru.
Dengan berakhirnya pelatihan, para peserta pulang dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang siap diterapkan di kelas masing-masing. Dengan semangat baru dan teknik pembelajaran yang inovatif, diharapkan kualitas pembelajaran di Kampus Maria Assumpta Klaten akan semakin meningkat ke depannya.
Benedikta Heny Kuswardani – Guru SD Maria Assumpta Klaten
Kampus Ursulin Maria Assumpta Klaten: mariaassumpta.sch.id/