15
Oct

PACET, SERVIAMNEWS.com– Para Suster Ursulin, bapak, dan ibu guru Kepala /Wakil Satuan Pendidikan dari Kampus Ursulin Regio Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Flores mengikuti School Leadership Essential Course (SLEC) Tahap IV di Panti Samadi Bintang Kejora, Pacet, Jawa Timur, Selasa-Jumat, 8-11/10.  Pelatihan yang menggandeng International Test Center (ITC) ini merupakan rangkaian lanjutan dari kegiatan SLEC Tahap III yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tahun awal tahun 2019.

Pelatihan membahas dua topik utama yaitu Critical Thinking dan Coaching. Materi Critical Thinking dibawakan oleh narasumber dari ITC yakni Mr. Damon Anderson. Sedangkan materi coaching dibawakan oleh Anggota Badan Akreditasi Nasional yaitu Ibu Itje Chodidjah. Selama pelatihan juga hadir pihak dari ITC yaitu Jenny Lee, Victor Chan, dan Tonny Arbianto.

Acara dibuka resmi oleh Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin (PYPU), Sr Ferdinanda Ngao, OSU yang ditandai dengan pemukulan gong. Dalam sambutannya, Sr Ferdinanda mengungkapkan bahwa critical thinking dan coaching merupakan modal utama dalam menjalankan kepemimpinan di sekolah. “Sekarang kita berada dalam abad 21, gaya kepemimpinan juga harus berbeda. Selama 3 hari, peserta akan dibantu terutama dari segi profesionalitas kita di bidang pendidikan,” kata Sr Ferdin.

Kemampuan berpikir kritis atau critical thinking, lanjut Sr Ferdin, sangat dibutuhkan untuk mengambil kesimpulan dan membuat keputusan. Sedangkan, coaching, sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan mengelola orang-orang yang kita pimpin. “Peran critical thinking dan coaching sangat penting. Semoga ke depannya lahir pemimpin -pemimpin yang memiliki hati, karakter, konsisten, dan kompeten,” imbuh Sr. Ferdin.

Sementara itu, selama 3 hari, Ibu Jenny akan memandu jalannya pelatihan. Dalam SLEC IV kali ini peserta dibekali mengenai profesional development. “Keutamaan dari seorang pemimpin ada dalam diri kita masing-masing. Harapannya pada 2020 Sekolah Ursulin dapat berproses menjadi sekolah yang tumbuh dan berkembang. Dan pada 2025 dapat menjadi Ursulin Training Center,” kata Ibu Jenny.

Coaching, lanjut Ibu Jenny, adalah sebuah proses yang harus kita pelajari. Cara bagaimana mengampu seseorang harus ada tahapannya. “Peserta semua disini guru, pada tahap awal kita semua pasti bisa teaching, lalu nanti kita harus naik ke level berikut. Sedangkan, Critical thinking akhirnya bukan membuat kita menjadi sinis, tetapi berakhir pada kedamaian. Ada rasa yang menyenangkan di hati,” ungkap Ibu Jenny.

Selama pelatihan, para peserta dibagi ke dalam kelompok. Mereka mengerjakan beberapa tugas. Dalam sesi coaching, peserta melakukan praktek bersama 3 orang masing-masing berperan sebagai coach, coochie, dan observer untuk membicarakan satu kasus atau kejadian. Di akhir acara, beberapa suster dan peserta mengungkapkan refleksi singkat pribadinya. Acara lalu ditutup dengan pembagian sertifikat.

Aprianita Ganadi

Serviam