By: ServiamAdminus

Comments: 0

TANGERANG, SERVIAMNEWS.com– Pelatihan fisik dan mental merupakan bagian dari proses pengembangan karakter di SMA Santa Ursula BSD, sesuai dengan visi dan misi sekolah “Cerdas, Utuh dan Melayani”. Maka, sekolah bekerjasama dengan pihak luar yang kompeten dalam bidangnya (RINDAM JAYA), untuk mengembangkan fisik dan mental peserta didik yang telah mereka miliki. Setiap tahun SMA Santa Ursula BSD selalu mengirimkan peserta didiknya di kelas X untuk berlatih ke Dodiklatpur RINDAM JAYA, Gunung Bunder, Jawa Barat.

Pada tahun ini, tepatnya 29-31 Agustus 2019, pelatihan fisik dan mental di SMA Santa Ursula BSD dilakukan. Pelatihan fisik dan mental memiliki tujuan yang jelas, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelatihan ini dirancang sebaik dan seaman mungkin bagi peserta didik. Pelatihan ini memang bekerjasama dengan pihak militer, namun bukan berarti ingin melakukan militerisasi kepada peserta didik. Bukan berarti pula menyerahkan sepenuhnya proses kedisplinan, fisik dan mental kepada pihak luar. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan value yang sudah sekolah miliki.

Sebuah usaha untuk menjadi lebih sehat dan disiplin akan sangat mendukung peserta didik dalam proses belajar, khususnya di SMA Santa Ursula BSD dengan berbagai macam kegiatan dan tuntutannya. Tolak ukur kesehatan bukan hanya secara fisik tetapi juga mentalitas, karena dengan kekuatan jiwa yang baik peserta didik mampu mengatasi sebuah hambatan fisik yang ada. Pelatihan ini menekankan optimalisasi, artinya peserta didik bukan dituntut melakukan secara maksimal.

Optimal berarti mampu mengukur batas kemampuannya, sehingga tidak memaksakan diri. Optimalisasi erat dengan value ketekunan dan sikap untuk pantang menyerah dalam menghadapi setiap tantangan. Optimalisasi mengajak peserta didik berani keluar dari zona nyaman, rasa takut dan batasan-batasan pemikirannya. Optimalisasi juga menuntut adanya kerjasama tim dan rasa kepedulian kepada sesama. Konsep yang dipegang adalah “jika satu orang melakukan kesalahan, kesalahan itu pasti disebabkan karena ketidakpedulian seluruh anggota kelompok.” Maka sanksinya yang diterapkan tidak hanya bagi satu orang saja tapi bagi seluruh anggota kelompok.

Optimalisasi juga menekankan kemampuan menangkap instruksi dan menjalankannya dengan tepat dan cepat seperti dalam pelatihan baris-berbaris. Kesadaran untuk menjadi pribadi disiplin yang didasarkan pada kepentingan bersama merupakan kuncinya. Menjadi disiplin bukan karena takut dihukum, tetapi karena sadar bahwa tindakan yang dilakukan akan berdampak juga kepada orang lain. Optimalisasi mengembangkan kemandirian sehingga peserta didik dapat mengatur hidupnya sendiri tidak melulu tergantung kepada orang lain.

Maka, dalam mencapai optimalisasi tersebut, materi-materi yang diberikan kepada peserta didik meliputi wawasan kebangsaan, latihan upacara bendera, pelatihan fisik (push up, seat up, lari, dll), kedisplinan, persiapan baris-berbaris, CMI (Cara Menyampaikan Instruksi), survival,  caraka malam, mountaineering, roleplay dan tracking menuju ke Curug Kondang, Gn. Bunder, Jawa Barat. Khusus pada waktu tahun ini materi mountaineering tidak dapat diberikan karena sarana sedang digunakan untuk latihan tempur TNI bagi para perwira dan adanya pelantikan perwira TNI.

Lorensius Eka Setiawan

Kampus Santa Ursula BSD : https://www.sanurbsd-tng.sch.id/

Serviam

Follow by Email
Instagram
Copy link
URL has been copied successfully!